Happy reading ❗
Satu Minggu setelah pembahasan CEO baru bersama para sahabat, Kenari seakan lupa karena pekerjaan akhir bulan yang sangat menumpuk. Bahkan Kenari sama sekali tidak antusias dengan pergantian bos baru di perusahaan tempat dirinya bekerja. Bagi Kenari yang utama adalah bekerja dengan baik dan mencapai goals di tim nya, mau siapapun bos nya tidak jadi masalah.
Semua divisi setiap harinya tidak pernah absen membicarakan itu semua di hadapan dirinya atau bisik-bisik bersama teman lainnya. Kenari abai dengan semua perbincangan yang menjadi topik hangat tidak pernah usai.
Di hari Sabtu yang sangat cerah ini, Kenari berdandan sedikit rapih karena jam sepuluh nanti semua ketua divisi akan bertemu dengan bos baru pengganti dari Regan Samudra, pemilik Samudra grup sebelumnya.
Memikirkan tidak akan lembur dan Kenari bisa pulang lebih cepat dari hari sebelumnya sedikit membuat lega dan bersemangat. Apalagi nanti malam Kenari bersama sang ayah berniat untuk makan malam di luar. Hubungannya dengan sang ayah sangat baik tetapi Kenari lebih memilih hidup sendiri. Ayahnya memang baik tapi selalu rewel mengenai pasangan hidup Kenari. Kenari selalu menjalani kencan buta bersama lelaki pilihan ayahnya itu. Nyatanya tidak ada satupun yang membuat Kenari ingin melangkah kejenjang lebih serius, dan berakhir gagal. Tetapi ayahnya tidak pernah putus asa untuk terus memilihkan lelaki lain setelahnya.
Disini Kenari tidak ingin membahas sang ibu. Kenari tidak tahu kabar apapun setelah tiba-tiba sang ibu pergi begitu saja meninggalkannya tanpa berkata apapun. Bagi Kenari kelurganya hanya ada dirinya dan sang ayah. Kenari tidak membenci hanya tidak ingin mengingat.
”Kak Riri outfit hari ini seperti sudah sangat siap sekali ketemu bos ganteng.” Ucap Meeya ketika Kenari baru saja meletakkan tas kerjanya.
”Gue cantik setiap hari tuh.” Balas Kenari lagi.
”Ih, beda loh kali ini. Apa karena bos baru kita sekarang berondong.” Ucap Meeya lagi sambil tertawa jahil. Keusilan masing-masing sudah menjadi makanan sehari-hari di setiap obrolan mereka.
”Maksud kamu, gue kaya tante-tante tua gitu yang lagi narik perhatian anak muda.”
”Lagian yang paling semangat sama bos baru kan kamu, Me?” Ucap Luna menimpali.
”Iya sih, tapi yang berpotensi dilirik tuh ya kak Riri gak sih. Secara kak Riri nih pinter, cantik, jomblo pula.”
”Sialan, Meeya. Awas aja penilaian bulanan gue kasih minus semua.”
”Aduh bercanda dih, mainnya jangan ngancem begitu dong.”
”Udah sana balik ke tempat kerja kamu. Bocil di larang bergosip pagi-pagi.”
”Bang Emir gak asih ah.” Meeya pun kembali ke meja kerjanya kembali.
”Emang bener hari ini perkenalkan bos barunya?”
”Menurut infonya sih begitu.”
”Seganteng apa sih bos baru nih sampe semua orang ngomongin. Kalo lebih ganteng dari gue sih ya oke lah.” Ucap Emir sangat percaya diri seperti biasanya.
”Yang pasti sih duit dia lebih banyak.” Ucap Luna. Kenari yang mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala.