Episode 12

121 24 17
                                    

Happy reading ❗

Kenari membuka mata dengan perlahan, ia melihat jam di ponselnya, ini sudah pukul delapan pagi. Ternyata ia tidur sangat lama sedari pulang dari Bogor.

Satu pesan masuk dari Dylan, Dylan mengatakan untuk Kenari istirahat dan tidak perlu masuk kantor. Padahal, Kenari mengharapkan pesan dari Alexander namun nyatanya nihil. Setelah membalas pesan dari Dylan, Kenari langsung menuju kamar mandi untuk berendam dengan air hangat.

•~~~~~~~~~~•

Sore hari, seperti yang sudah di sepakati Dylan datang menemui Haris di cafe depan apartemen Kenari. Dylan duduk dengan sedikit gugup, seperti menghadapi calon mertua yang nyatanya adalah tidak.

”Santai saja tidak usah gugup.” Haris berkata dengan tenang seolah tahu jika Dylan tengah gugup.

Dylan pun meneguk minuman di depannya dengan sedikit canggung.

”Kelihatannya umur kamu di bawah anak saya, hebat sudah jadi bos.” Ucapan Haris tidak bermaksud pada hal negatif, justru sebaliknya.

”Saya hanya meneruskan perusahaan keluarga, ayah sudah sedikit tua dan beliau ingin pensiun lebih cepat.” Balas Dylan mulai sedikit rileks.

”Berarti ayah kamu percaya dan yakin kalau kamu itu bisa di andalkan untuk meneruskan perusahaan.” Haris membalas dengan rasa bangganya.

”Kamu menyukai anak saya?” Tanya Haris tiba-tiba.

”Kelihatan dari sorot mata kamu.” Ucap Haris lagi karena Dylan tidak langsung menjawab.

”Apa sejelas itu, om?” Tanya Dylan dengan kekehan.

”Sangat jelas, mungkin hanya Kenari yang tidak bisa melihatnya.” Dylan pun hanya diam.

”Saya tahu kamu anak baik, kalau kamu beneran sayang Kenari perjuangkan dia tapi awas jangan sekalipun buat dia kecewa dan menangis. Kamu berhadapan sama saya langsung!”

Dylan artikan ucapan Haris sebagai sinyal jika ia di berikan restu untuk mendekati Kenari. Dylan yakin jika ayah Kenari tahu hubungan anaknya dengan Alexander. Dylan harap semuanya berjalan dengan baik. Orang-orang di sekitar Kenari banyak yang mendukung dirinya tetapi hati Kenari seolah keras untuk Dylan, sangat sulit membuat Kenari juga mencintai dirinya.

”Terima kasih, om, saya akan membuat Kenari bahagia.”

”Saya pegang kata-kata kamu sebagai lelaki.”

Entah mengapa, Haris lebih setuju jika Kenari dengan Dylan. Kepulangan Kenari kemarin membuat Haris berfikir jika Alexander bukanlah lelaki baik. Haris tidak perlu bertanya kejadian apa yang menimpa anaknya, dengan mata sembab Kenari yang terlihat menjelaskan segalanya.

•~~~~~~~~~•

Luna dan Meeya menyempatkan diri untuk datang ke apartemen Kenari setelah pulang kerja. Mengetahui jika Kenari tidak masuk kerja membuat keduanya lebih khawatir. Keduanya datang hanya berdua minus Emir, karena menurut Emir, Luna dan Meeya lebih bisa memahami perasaan Kenari, yang sesama perempuan.

Keduanya di sambut hangat oleh Kenari, dengan wajah jauh lebih segar dan senyum yang selalu merekah di bibir Kenari. Keduanya bersyukur melihat itu setidaknya keadaan Kenari tidak terlalu menghawatirkan.

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang