Episode 6

123 24 21
                                    

Happy reading ❗

Rumor di kantor Samudra Grup langsung merebak bagai wabah yang tidak bisa di hentikan. Kedatangan Kenari di kantor menjadi pusat perhatian dan bisikan dari karyawan yang hanya sekedar penasaran atau menjadikan dirinya bahan bergosip.

Sedikit tidak nyaman di pandangi seperti Kenari adalah seorang tersangka kejahatan. Seharusnya malam itu Kenari dengan berani mengatakan jika ia dan Dylan sama sekali tidak ada hubungan selain sebagai bos dan karyawan. Tetapi, Kenari masih punya hati untuk tidak melukai hati nyonya Samudra.

Dan, amarah Kenari saat ini terasa ingin meledak-ledak untuk memaki dan menjambak rambut Dylan. Setidaknya jangan di kantor ini Dylan memainkan sandiwara.

Kenari melangkah dengan cepat menuju ruangan tempatnya bekerja. Menghindari setiap pasang mata yang terus menerus memperhatikan dirinya.

Kedatangan Kenari di ruangan dimana teman-temannya sudah ada disana menunggu Kenari untuk menjelaskan dari gosip pagi ini. Mereka bertiga merasa Kenari menutupi sesuatu dari mereka semua dan ketiganya ingin penjelasan.

Hening tidak seperti biasanya, Kenari pun langsung melirik ke arah ketiganya. Tatapan datar yang Kenari dapatkan.

"Ada yang salah?" tanya Kenari.

"Kak Riri kenapa enggak bilang kita kalau pacaran sama pak Dylan dari lama? Malah udah kenal keluarganya juga?"

"What?"

"Kita udah enggak di anggap sebagai sahabat lagi?" Tanya Luna.

"Kemarin keliatan ogah-ogahan di club tau nya udah pacaran aja. Kita bertiga enggak sepenting itu ya buat tahu kabar bahagia ini?" Ucap Luna lagi.

"Tunggu dulu, kalian bertiga salah paham. Pokoknya gue sama pak Dylan enggak ada hubungan apapun. Gue bisa jelasin semuanya tapi enggak sekarang, okey?"

"Terus acara kemarin di rumah pak Regan itu apa?" tanya Emir.

"Undangan khusus dari pak Regan, untuk beberapa manager di perusahaan ini. Undangan nya juga di kirim langsung di grup kantor kok. Jadi gue kesana enggak sendiri." jelas Kenari pada ketiganya.

"Kalian dapet info begini dari siapa sih?" tanya Kenari lagi. 

"Semua orang bergosip tentang hubungan kak Riri dan pak Dylan pagi ini." Ucap Meeya.

"Kalau gue ada hubungan sama siapapun pasti kalian semua menjadi orang yang akan gue kasih tahu kok."

Dan keempatnya saling berpelukan. Ketiganya pikir persahabatan mereka selama ini tidak begitu berarti bagi Kenari. Tetapi semuanya salah, Kenari masih menganggap mereka semua.

Setelah menjelaskan pada ketiganya, Kenari langsung bergegas untuk menemui seseorang. Kenari berjalan dengan langkah cepat, mengabaikan ucapan salam dari karyawan lainnya.

Tanpa permisi, Kenari langsung membuka pintu ruangan kerja milik Dylan walaupun sudah di cegah oleh sang sekertaris. Kenari tidak perduli. Sekarang ini yang ingin ia lakukan adalah menemui bos kecilnya itu.

"Maaf Bu, pak Dylan bilang tidak ingin di ganggu karena sedang fokus mengecek laporan yang masuk." Ucap sekertaris Dylan berusaha mencegah Kenari masuk.

"Hanya sebentar!" Kenari berucap sedikit meninggikan suaranya.

Pintu ruangan Dylan pun terbuka dan keributan terlihat oleh Dylan yang tengah duduk di kursi kebesarannya.

"Maaf pak, ibu Kenari memaksa untuk masuk padahal saya udah coba larang." Si sekertaris membungkuk meminta maaf pada Dylan.

"Biarkan dia masuk." Lalu tanpa diminta lagi si sekertaris langsung keluar dan menutup pintu ruang kerja Dylan.

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang