"Bang Renjun lama banget" Gerutu Chenle yang tak henti melihat ke arah barat.
"Apa harus kita susul?" Tanya Junkyu yang sama khawatirnya.
"Tidak usah, dia sedang dalam perjalanan ke sini" Kata Asahi.
Chenle kembali menoleh ke arah barat. Dirinya langsung berdiri saat melihat siluet orang sedang berjalan ke arah mereka.
"Bang Renjun gak sendirian" Kata Chenle saat menyadari bahwa segerombolan orang berjalan di belakang Renjun.
"Astaga, dia bisa menyelesaikan ujian secepat itu" Kagum Hyunsuk.
"Ujian?" Bingung Jaemin.
"Maaf menunggu lama" Kata Renjun saat sudah sampai.
"Aku masih harus melalui ujian yang dibuat mereka dan juga aku telah bertemu Naga Nyx"
Kalimat terakhir Renjun membuat Asahi menaikkan alisnya. "Benarkah? Dia tidak memberitahuku"
Renjun mengangguk, lalu dia mengambil burung kakaktua yang ada di pundaknya. Dia sempat bertatap mata sebelum melemparkannya ke atas, dan burung itu berubah menjadi Naga Nyx.
"Astaga, kau sudah berubah ternyata" Ucap Asahi.
Renjun mengeluarkan bola Orakel dari kalungnya. Dia menunjukkan bola itu sekaligus memberi mereka penjelasan.
"Kau tidak perlu menjelaskan kepada mereka Renjun, mereka sudah tau lebih dulu daripada kamu" Kata Naga Nyx sambil menunjuk Asahi dan Pasukan Glimmer.
"Aku tau, aku mengatakannya pada mereka" Balas Renjun datar sambil menunjuk teman-temannya.
'Udah balik ke setelan awal ternyata' Kata Mark dalam hati.
"Baiklah, karena Renjun berhasil melewati ujiannya, kita akan memulai pelantikannya sekarang, kalian tidak masalah kan?" Tanya Asahi yang dibalas gelengan kaum Tiago.
******
"Heh Renjun!" Teriak Jaemin saat mereka sudah sampai di dalam istana.
Renjun hanya menoleh dan menaikkan satu alisnya. Jaemin tersenyum jahil, lalu dia melemparkan bola listrik ke arah Renjun. Untungnya Renjun memiliki reflek yang lumayan cepat untuk menghindar dari serangan itu.
"Anjir cepet juga lu"
"Lu ngapain sih anjing" Maki Jeno sambil memukul kepala Jaemin.
"Aduuuuh... Sabar napa, gue cuman mau ngetes reflek dia"
"Kita udah lama gak ngetes kekuatan kita kan? Jadi bolehlaaahh" Sahut Haechan ikut bergabung.
"Aku mungkin akan mengetes kekuatan kalian nanti, saat pelantikan ini sudah selesai, kalian tidak keberatan kan? " Kata Hyunsuk.
"Kagak bang, kita bahagia malahan, iyakan Jie?" Kata Chenle yang disambut anggukan oleh Jisung.
"Oke, nanti sudahnya pelantikan langsung ngumpul di Camp Archduke, gue tunggu disana sama Mashiho, yuk Mashi kita kesana duluan" Ajak Hyunsuk. Mashiho lalu membuka portal dan masuk ke dalamnya.
"Asiiik latihan lagi kitaa" Seru Chenle.
Asahi menggelengkan kepalanya, dia lalu mengajak yang lain untuk melanjutkan perjalanan.
"Karena kaum ini keturunan langsung dari kaumku, maka aku yang akan menyerahkan mahkota ini langsung kepadamu"
Asahi mengangkat mahkota dengan berlian di sekelilingnya. Renjun langsung berlutut di hadapan Asahi.
"Huang Renjun, aku mempercayakan kaum ini di tanganmu" Ucapnya lalu memakaikannya ke kepala Renjun.
"Omaygot gue terharu" Kata Haechan sambil menyeka matanya, yang sama sekali tidak mengeluarkan air mata.
"Alay"
"Unch anak capa cih ini mulutnya lemes banget" Haechan mencubit pipi Chenle hingga anaknya mengaduh kesakitan.
"Oke yang bakalan pelantikan selanjutnya siapa?" Tanya Jaehyuk.
"Gue bang" Ucap Chenle.
"Kaum Rhory ya, aku akan menyuruh mereka untuk melakukan persiapan" Kata Asahi.
"Junkyu kau bisa ikut denganku? "
"Tentu saja yang mulia" Kata Junkyu.
Lalu mereka membuka portal dan masuk bersama. Meninggalkan ke tujuh pemimpin baru dan Jaehyuk disana.
"Dosa apa gue bisa bareng sama kalian" Keluh Jaehyuk.
Lalu setelahnya, Jaehyuk hanya melihat ketujuh pemuda itu bermain dengan Naga Nyx dalam bentuk burung kakaktua.
Dia sedikit tertawa ketika Naga Nyx mematuk tangan Haechan. Dia menepuk tangannya satu kali untuk mendapat perhatian dari mereka.
"Ayo kita ke Camp Archduke, Hyunsuk sama Mashi udah nunggu disana"
"Emang abang bisa teleportasi?"
"Abang emang gak bisa teleportasi, tapi kalian kan punya Haechan"
Haechan menepuk dahinya, dia seakan melupakan kekuatan dia itu. "Gue lupa dong"
"Nah, karena sekarang udah ingat, ayo kita Camp Archduke"
Dia mengangguk, lalu Haechan membuat portal dengan ukuran besar. Dia mempersilahkan yang lainnya masuk terlebih dahulu, dan baru dia yang terakhir.
******
"Gak berubah ternyata" Kata Chenle saat sudah sampai.Jaehyuk tersenyum mendengar itu, sudah lama dia tidak kesini. Dia pun memimpin ketujuh pemuda itu menuju danau. Disana sudah ada Mashiho dan Hyunsuk yang menunggu mereka.
"Akhirnya datang juga" Seru Hyunsuk.
"Aku hanya akan membuat kalian bertarung satu sama lain, untuk mengetahui kemampuan kalian, dan juga kecepatan kalian" Lanjutnya.
"Boleh pilih lawan sendiri gak bang?"
"Gak"
"Yaaahh..... Kenapa?"
"Itu sudah jelas, karena lu bakalan milih Jisung sebagai lawan, iyakan?"
Chenle mengangguk. Ayolah, dia tidak ingin melawan yang lain selain Jisung. Selain karena kekuatannya, dia tau kalau reflek Jisung sedikit lambat.
"Pertandingannya akan dimulai bulan depan, aku akan beri kalian waktu untuk berlatih"
"Harus banget latihan? Emang hadiahnya apa sih?" Kata Jaemin.
"Pemenangnya bisa memimpin seluruh kaum, seperti yang Asahi lakukan. Yang kedua dia bisa menantang salah satu pasukan Glimmer, dan yang terakhir kalian akan mendapatkan uang"
Mendengar hadiah terakhir, wajah Haechan langsung sumringah. Jeno yang di sebelahnya menggelengkan kepalanya pelan.
"Mata duitan" Gumamnya.
"Kalian memiliki waktu 3 minggu untuk latihan. Tidak ada juara 1 ataupun 2, yang ada hanya juara utama, kalian mengerti"
Mereka mengangguk.
"Baiklah, sekarang kalian boleh pulang"
"Siap bang!!!" Seru Chenle.
*****
Helloo
Welcome back to my story.....
Moga kalian suka yaa ama bab ini, love u all.
♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING || SEQUEL 7 POWER
Teen FictionKemenangan mereka melawan Raja Pyro membuat mereka di panggil ke Negri Orlo Immortal. Mereka gembira, karena Raja Pyro yang ternyata menjadi masalah Negri Orlo selama ini, sudah mereka musnahkan. Namun mereka tidak tau, kedatangan mereka justru meni...