Deru nafas Jisung tidak reda sedari tadi, karena memikirkan siapa lawannya. Sedangkan Chenle di sebelahnya nampak tenang.
Saat ini mereka berencana berkumpul di rumah Jisung. Namun, sudah lima belas menit berlalu, dan hanya Chenle yang sampai.
"Le, yang lainnya mana sih?" Tanya Jisung.
"Gatau, tapi katanya sih, udah otw" Ucap Chenle dengan pandangan fokus ke arah hpnya.
Jisung mendengus, dia tau itu. Haechan bilang kalau dia sudah otw, tapi itu sudah 10 menit yang lalu.
Kekesalan Jisung sedikit mereda, ketika Renjun dan Mark datang secara bersamaan. Renjun dengan sepeda motornya, dan Mark dengan mobilnya.
"Beda emang kalo orang kaya" Gumam Jisung.
"Sorry guys telat, tadi sempet kebelet boker" Ucap Mark sambil duduk di sebelah Jisung.
Keadaan hening setelahnya, hingga deru motor Haechan terdengar dari luar. Juga dengan seruan kesal Jaemin dan Jeno.
"Sakit banget pantat gue anjir" Gerutu Jeno saat berada di dalam.
"Apalagi gue, kegencet di tengah" Balas Jaemin.
"Banyak bacot banget kalian, untung dianterin"
Jaemin menatap tajam Haechan, namun yang ditatap tidak peduli. Dia lebih memilih mengambil toples berisi kacang di meja.
"Anjir ngeboti" Celetuk Chenle setelah menyadari apa yang terjadi.
Portal yang terbentuk di hadapan mereka, membuat atensi mereka teralihkan. Bahkan Chenle langsung meletakkan hpnya.
"Kalian sudah siap ternyata ya" Ucap Hyunsuk saat melihat mereka sudah berdiri dari tempat duduknya.
"Ayo masuk, yang lain udah nunggu" Ajak Junkyu.
******
Camp Archduke. Disinilah mereka sekarang, bertanding dan menentukan siapa yang menang.
Kaki mereka berhenti ketika sudah sampai di tempat. Disana sudah ada 12 pasukan Glimmer menanti mereka.
"Oke sesuai yang gue bilang, serahin dulu kertas tugas kalian"
Hyunsuk mengadahkan tangannya. Mereka mulai maju satu persatu, memberikan kertas tugas itu kepada Hyunsuk.
Lalu, Hyunsuk menggulungnya hingga kecil. Dia lalu menggenggamnya secara erat, kepalanya diangkat untuk menatap ke tujuh pemuda itu.
"Jadi lawan kalian bakalan di tentukan lewat lotre ini, jadi kami gabakalan tau. Bakalan ada yang punya lawan 2, dan itu akan ditentukan dengan kartu terakhir yang muncul. Jika sudah tidak kuat untuk melanjutkan pertandingan, maka kalian boleh menyerah. Paham?"
"Paham!" Sorak ketujuh pemuda itu semangat.
Hyunsuk tersenyum. Lalu dia melempar semua kertas itu ke atas, dan Jungwhan dengan cepat menangkap 2 kertas.
"Jadi, siapa yang akan bertanding pertama? " Tanya Hyunsuk sambil memunguti kertas yang berjatuhan.
"Bang Jaemin sama Chenle!"
Jaemin dan Chenle saling berpandangan. Hyunsuk menyuruh mereka ke tengah lapangan dengan danau di sebelahnya, lalu menyuruh yang lain untuk melihat di pinggir.
"Kalian siap?" Seru Hyunsuk, dua pemuda itu mengangguk.
"Mulai!!!"
Tidak ada yang menyerang duluan. Mereka berdua masih saling menatap. Ini lawan yang cukup sulit, Chenle dengan refleknya yang cepat, dan Jaemin dengan kekuatan analisisnya.
Setelah lama mereka bertatapan, Jaemin akhirnya menyerang terlebih dahulu. Dia menggunakan panah listrik untuk menyerang dari jarak jauh. Sedangkan Chenle melindungi dirinya dengan perisai air.
"Kalian tau? Ini sebenarnya agak unik" Kata Junkyu.
"Unik?" Bingung Jisung.
"Iya, kedua kekuatan itu bisa membuat satu kesatuan yang sangat hebat. Namun disini mereka harus saling melawan"
Cukup lama Chenle berlindung, hingga akhirnya dia memutuskan untuk berteleportasi ke arah belakang Jaemin.
Dia muncul dari arah belakang dengan belati kecil yang dia bawa.Chenle melempar belati itu. Namun, belati itu tidak melukai Jaemin, karena tubuhnya sudah di selimuti listrik. Sepersekian detik, Jaemin sudah berada di hadapan Chenle. Menatap datar dengan mata birunya.
Chenle menatap pasrah bola listrik yang berada di tangan Jaemin. Dia tidak sempat menghindar, Jaemin terlalu cepat untuk dihindari.
CTARR
Bunyi petir menggema di tempat itu. Semua yang ada di sana takjub melihat dahsyatnya dampak dari kekuatan Jaemin. Semua yang berada di dekatnya menghitam, bahkan masih mengepulkan asap.
Hyunsuk menghembuskan nafasnya lega. Untung dia sempat mengaktifkan pelindung sebelum serangan itu mengenai mereka.
Asap itu perlahan menghilang. Pasukan Glimmer kompak terkejut ketika melihat siluet orang berdiri dengan tegak.
Chenle melapisi tubuhnya dengan gelembung air. Hyunsuk langsung melihat kertas tugas miliknya. Dia tidak menyuruh Chenle untuk melakukan itu, Chenle sendiri yang menciptakannya.
Chenle meringis ketika melihat darah mengalir dari kedua lengannya. Dia sempat menahan serangan Jaemin sebelum membuat gelembung air.
Jaemin melangkahkan kakinya, membuat Chenle waspada. Jaemin mengangkat tangannya, membuat langit mendung seketika.
Guntur mulai menyambar ke arah Jaemin. Chenle mempersiapkan diri membuat monster air di hadapannya untuk dijadikan perisai.
Jaemin mengkap satu guntur, lalu berlari ke arah Chenle. Dia melemparkan guntur itu, guntur itu melaju cepat membuat monster air hancur dengan mudah.
DUARR
Untuk kedua kalinya, ledakan itu terjadi. Jaemin menatap lurus ke tempat Chenle yang masih dipenuhi asap. Dirinya terkejut ketika melihat seseorang berdiri di hadapan Chenle.
Chenle sendiri terkejut ketika tiba-tiba saja Hyunsuk muncul di hadapannya. Menyelimuti sekitarnya dengan pelindung.
"Gue nyerah" Ucap Chenle pada akhirnya.
Hyunsuk menonaktifkan pelindungnya, dan memberikan jempol kepada Chenle. Lalu beranjak pergi ke arah Jaemin, membiarkan luka milik Chenle diobati Mashiho.
"Kerja bagus Na"
"Thanks" Ucap Jaemin.
"Oke, pertandingan yang bagus, sekarang kalian istirahat, gantian yang lain"
Hyunsuk kembali mengambil gulungan kertas yang tersisa. Dia lalu menyodorkan kertas itu ke arah Jungwhan. Setelah melempar ke atas, Jungwhan langsung menyodorkan 2 kertas yang dia tangkap.
"Siapa bang selanjutnya?" Tanya Jeno tak sabaran. Karena sedari tadi Hyunsuk hanya diam sambil memandangi kertas di genggamannya.
"Jeno dan Mark"
*******
Hello everyone!!!!
Akhirnya part ini selesaj jugaa😭
Sempet buntu pas buat part ini, untungnya bisa terlewati.Jangan lupa vomentnya yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING || SEQUEL 7 POWER
Novela JuvenilKemenangan mereka melawan Raja Pyro membuat mereka di panggil ke Negri Orlo Immortal. Mereka gembira, karena Raja Pyro yang ternyata menjadi masalah Negri Orlo selama ini, sudah mereka musnahkan. Namun mereka tidak tau, kedatangan mereka justru meni...