Jaemin menatap datar dua orang yang sedang tertawa di hadapannya. Status orangtua yang disandang mereka membuat Jaemin mengehela nafasnya berulang kali.
"Kalo udah gini susah keluarnya" Gerutu Jaemin dalam hati.
Rencananya dia akan berlatih hari ini, namun kedatangan orangtuanya membuatnya urung. Jika mereka berdua datang, Jaemin akan dilarang keluar selain ada tugas. Itupun harus bersama mereka.
Katakanlah kalau Jaemin itu strict parent.
Dan dia tidak mungkin berlatih di dalam rumah. Jaemin membuka kembali kertas pemberian Hyunsuk, dia membaca berulang kali tugas pertama.
Hujan guntur.
"Ma, Pa" Ucap Jaemin memberanikan diri.
Dua orang itu menoleh dengan tawa yang tersisa. Jaemin berjalan mendekat ke arah mereka.
"Jaemin ijin keluar bentar"
Tawa kedua orang tua itu berhenti seketika. Dina–ibu Jaemin, melambaikan tangan, menyuruh Jaemin untuk mendekat.
Dengan langkah kaki yang tak ikhlas, Jaemin berjalan ke arah mereka. Dia duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan kedua orangtuanya
"Mau izin kemana?" Dodi–ayah Jaemin bertanya.
"Ke taman, yah"
"Taman mana? Sama siapa? Pulang jam berapa? Ngapain disana?"
Jaemin menelan ludahnya mendengar pertanyaan beruntun itu. Dia lalu mengeluarkan kamera miliknya dan meletakkannya di atas meja.
"Jaemin mau ke taman deket rumah kosong pak Adi, Jaemin sendiri doang gk ngajak siapapun, palingan Jaemin pulang jam sebelas, trus Jaemin kesana buat ngerekam rumah itu, mama sama papa tau kan kalo katanya rumah itu berhantu?" Diana dan Dodi mengangguk.
"Nah, Jaemin kesana mau buat kayak uji nyali gitu. Nanti Jaemin rekam rumahnya, trus kasih tunjuk ke temen Jaemin, biar mereka mau ikut" Jelas Jaemin dengan seribu kebohongannya.
Doni menatap istrinya lalu mengangguk. Hal itu membuat Jaemin menghembuskan nafasnya lega. Ternyata, hobinya membuat dia selamat.
"Tapi, mama tambahin jamnya sampe jam duabelas, karena kalo jam sebelas rumahnya gak serem"
Jaemin mengangkat kepalanya dengan senyuman lebar. "Beneran mah?" Diana mengangguk.
"Sana, berangkat cepetan, nanti kamu gak bisa liat setannya"
Jaemin langsung mencium tangan kedua orangtuanya. Lalu pergi ke garasi, dia berencana menggunakan sepeda motor barunya.
Setelah sampai, Jaemin meletakkan kamera dan motornya di dalam rumah itu. Runah itu memang tidak dikunci, karena banyak content creator yang datang kesana.
Lalu dirinya berjalan ke arah taman. Saat sudah sampai, dia langsung mengangkat tangannya.
"Maaf bang Hyunsuk, tapi gue udah pernah melatih metode ini di sana" Ucap Jaemin.
Langit yang tadinya cerah dengan bulan, langsung tertutup dengan awan dan kilatan cahaya. Suara guntur mulai terdengar, dan kilatan demi kilatan terjun ke arah pemuda itu.
Hanya satu yang Jaemin tidak bisa lakukan di metode ini. Yaitu, menangkap petir itu dan mengarahkannya ke lawan.
Namun hari ini, dia berhasil menangkap satu petir dan melemparkannya ke arah pohon yang berada di hadapannya.
DUAARR
Suara keras itu timbul bersamaan dengan jatuhnya pohon itu. Jaemin bersorak gembira, dia bisa menyelesaikan tugasnya dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING || SEQUEL 7 POWER
Genç KurguKemenangan mereka melawan Raja Pyro membuat mereka di panggil ke Negri Orlo Immortal. Mereka gembira, karena Raja Pyro yang ternyata menjadi masalah Negri Orlo selama ini, sudah mereka musnahkan. Namun mereka tidak tau, kedatangan mereka justru meni...