BACK TO SCHOOL

28 4 0
                                    

"Aduhh capeknya yang mau sekolaah!!!" Teriak Haechan saat bokongnya baru mendarat di kursi kantin.

"Ngeluh doang kerjaan lu, cuman disuruh sekolah bukan disuruh buat anak" Kata Jaemin sambil memakan baksonya.

"Lebih baik buat anak aja Jaem, udahlah enak, kerjanya di kasur lagi. Minusnya cuman capek doang"

"Yaudah sono lu beranak pinak! Kagak usah sekolah" Kesal Jeno.

"Sabar napa bang, gue cuman berjanda"

Jeno menghembuskan nafasnya kasar. Masih pagi sudah dibuat emosi oleh oknum bernama Haechan.

"Soal pertandingan yang dibahas bang Hyunsuk, kalian mau latihan bareng gak?" Tanya Jisung.

Keenam pemuda itu kompak menggeleng. Hal itu membuat Jisung sampai menghentikan aktivitas makannya.

"Jangan latihan bareng, nanti lawan bakalan tau apa rencana kita" Jawab Mark.

"Jen"

"Hm? "

"Tugasnya pak Adi lu udah?"

Jeno menghentikan aksi makannya sejenak. Dia lalu menggeleng dan kembali makan dengan santai.

"Terus kita harus bilang apa kalau ditanya soal tugas?"

"Bilang aja kalo tadi malem kita sakit, atau alasan yang lain. Biasanya kan lu jago bikin alasan"

"Owh okeh, gue tau apa yang bakalan gue bilang"

                                ******
Jaemin menatap jam yang terpasang di dinding kelas. Sudah tiga jam berlalu, namun tak satupun guru masuk ke kelas mereka. Dia sempat membaca kalau guru ada rapat hari ini, lalu kenapa tidak diliburkan saja?

Mungkin bagi yang lain momen ini adalah kenikmatan dunia. Namun bagi murid ambisius seperti Jaemin, ini tidaklah menyenangkan.

Dia menoleh ke arah Renjun. Seperti biasa, manusia bermuka datar itu akan membaca buku yang dipinjamnya dari perpustakaan.

"Njun"

Renjun mengangkat kepalanya, dan menoleh ke arah Jaemin.

"Ikut gue yok ke perpus, mau minjem buku"

Renjun mengangguk, lalu mengikuti Jaemin yang sudah keluar terlebih dahulu.

"Menurut lu, yang bakalan jadi lawan lu siapa?"

Renjun kembali menengadahkan kepalanya. Dia menutup buku yang dia baca.

"Para pemimpin yang sudah diutus menjadi raja" Ucapnya.

"Hmm... Masuk akal sih, gue gak mau kalau disuruh lawan lu"

"Kenapa?"

Jaemin menolehkan kepalanya, "ya jelaslah anjir, kekuatan kita beda jauh. Walaupun mungkin kekuatan gue yang paling besar, tapi lu punya otak pintar. Jadi tetep bukan gue tandingan lu" Ocehnya.

Renjun mengangguk dan kembali membuka bukunya, membuat Jaemin mendengus. Mereka melanjutkan perjalanan ke perpustakaan dengan hening.

                               ******
"Ini apa ini ya..?" Monolog Jaemin.

Dia terus memandangi 2 buku yang menarik perhatiannya. Satu buku tentang bijak dalam hubungan, satunya lagi tentang misteri dunia.

Jaemin menoleh ke arah Renjun, berencana ingin menanyakan pendapatnya. Namun, niatnya terhenti karena dia sudah tau apa yang akan anak itu katakan.

"Pilih yang sesuai sama hati lu"

Jaemin mendengus, dia membawa dua buku itu sekaligus. Lalu berjalan menuju meja peminjaman buku.

THE KING || SEQUEL 7 POWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang