Ting... Tong...
Audy yang sedang berada di dapur, melepas apronnya dan berjalan menuju pintu. Saat di buka, dia melihat Mark dengan seragam rapihnya tersenyum ke arahnya.
"Eh Mark, nyari Haechan ya?" Sapa Audy ramah.
"Hehe, iya te, rencananya mau berangkat bareng"
"Masuk dulu aja, Haechan masih mandi"
Mark mengangguk sopan, lalu berjalan di belakang Audy. Di meja makan, Mark melihat Dendy-ayah Haechan-tengah menyesap kopinya sambil membaca koran.
"Mark udah sarapan belum?" Tanya Audy yang sudah memakai kembali apronnya.
"Belum te"
Bohong
Mark berbohong soal itu. Sebenarnya dia sudah sarapan tadi pagi. Namun, untuk menjalankan rencananya, dia butuh perhatian dari kedua orang tua Haechan.
"Yaudah, sarapan bareng aja"
Tepat setelah Audy mengatakan itu, Haechan turun ke bawah dengan dengan hoodie nya.
"Tumben pake yang cerah gitu bang?" Tanya Dendy saat melihat warna dari Hoodie Haechan.
"Gapapa yah, Abang lagi seneng, hehe" Jawab Haechan sambil duduk di samping Mark.
"Makanan sudah jadi"
Lalu kegiatan itu dilanjut dengan sarapan pagi yang tenang. Haechan yang sudah menyelesaikan makannya, menyenggol kaki Mark. Mark yang paham langsung berdeham, membuat kedua ortu Haechan menoleh ke arah Mark.
"Kenapa Mark?"
Mark menatap wajah ortu Haechan lalu tersenyum, "maaf" lirihnya. Mark lalu mengaktifkan kekuatannya. Orangtua Haechan sempat terdiam, lalu mulai menyantap makanannya kembali.
Saat dirasa kekuatannya sudah berhasil, Mark langsung mengajak Haechan untuk pergi ke rumah Chenle. Tempat dimana semuanya berkumpul.
Di mobil Mark, Haechan menghembuskan nafasnya berkali-kali. Mark yang merasa ada yang aneh, menoleh ke arah Haechan.
"Kenapa?" Tanya Mark sambil menjalankan mobilnya.
"Gue gugup bang" Ucap Haechan lirih.
"Katanya tadi seneng? Kok sekarang malah gugup"
Haechan mendecak, "kan itu cuman akting bang, biar ortu gue gak curiga"
Mark tertawa, "santai aja, ada kita kok" kata Mark yang dibalas anggukan dari Haechan.
******
Di rumah Chenle
"Azek, bang Haechan mau jadi raja nih" Sorak Chenle saat melihat Haechan memasuki rumahnya.
"Loh? Yang lain mana?" Tanya Mark saat melihat keadaan ruang tengah Chenle yang sepi.
"Bang Jeno di kamar mandi, kebelet boker katanya. Kalo bang Jaemin ada di halaman belakang, lagi nyiramin bunga"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING || SEQUEL 7 POWER
Ficção AdolescenteKemenangan mereka melawan Raja Pyro membuat mereka di panggil ke Negri Orlo Immortal. Mereka gembira, karena Raja Pyro yang ternyata menjadi masalah Negri Orlo selama ini, sudah mereka musnahkan. Namun mereka tidak tau, kedatangan mereka justru meni...