siksaan papa

20 1 0
                                    

Hari ini velisia pulang kerumahnya jam 05.00 shubuh.

Entah lah ia tak perduli akan lingkungan malam ini,dan bagaimana nantinya papanya yang akan memukulnya dan memarahi nya yang jelas ia ingin pulang kerumah.

~~~~~
Dan tibalah velisa di depan rumahnya,biasanya papanya sudah bangun jam segini,bagaimana dirinya bisa lewat?

"Semoga aja papa masih tidur"

Dengan mengendap-endap velisia masuk kerumah ya pasti pintunya di kunci,untung di jendala kamarnya biasa velisia tak menguncinya

Dengan cepat velisa masuk kekamarnya,apa kalian berpikir dengan begitu sudah selesai?velisia akan aman jangan ditanya ternyata dikamarnya ada papanya yang menunggu dirinya

Ya memang entah ini kebodohan velisa atau tidak biasanya jam 05.00an ini papanya akan membangunkannya untuk pergi sekolah.

"Papa.."gumam velisa tak menyangka,apa sekejam ini takdir padanya?

"Dari mana kamu?"tanya Arya papanya velisa

"Maaf pa..ak-aku dari.."tidak!velisia tidak bisa berbohong kepada papanya tetapi ia juga tidak bisa jujur kepada papanya tuhan bagaiman ini tolong velisia.

"Jawab velisa!"bentak arya

"Ma-maaf pah.."lirih velisia memegang tangan papanya

"Velisa tau velisia salah..tolong jangan hukum velisia,maafin velisia pah"lirihnya tak bisa ditahan cairan bening keluar dari matanya

"Kamu tau kamu salah kan?"tanya Arya

"Iya velisia tau velisa salah"jawabnya tak berani menatap muka papanya

"Apa hukuman yang bagus untuk anak sepertimu jalang?"tanya Arya "jalang?"sungguh itu sangat menyayat hati velisa

"Maaf pah.."lirihnya
"Maaf? Apa kamu pikir hukumannya saya menyuruhmu berbicara maaf?"tanya Arya

Entah sejak kapan tetapi velisa tidak tau, ditangan kiri papanya sudah ada cambuk.

"Ini hukuman untuk anak liar seperti mu!"bentak arya lalu mencambuk velisa tanpa belah kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini hukuman untuk anak liar seperti mu!"bentak arya lalu mencambuk velisa tanpa belah kasih

"Itung setiap aku mencambuk mu!"

"Cetakk!"

"Sa-tu"

~~~~~

"Cetak"

"Sembilan-sembilan"

"Cetakkk!"

"Se-seratus.."lirih velisia tubuhnya sudah memar dan membiru,entah bisa disebut apa dirinya ini.

"Pah..,aku ini anakmu,gak seperti ini yang seharusnya papa tanamkan,sakit pah..papah gak tau beban hidup apa yang velisa rasakan,kata orang cinta pertama anak perempuan itu papanya,tapi aku enggak,trauma pertama anak perempuan adalah papanya."lirih velisia lalu pingsan ditempat

Arya yang melihatnya bukan kasian malah meninggalkan velisia yang pingsan dilantai

Apa pedulinya?

~~~~~

Haloo sayangkuu semua makasih yang udah mau baca!
Ada yang Kangen gak nih?aku udah lama gak updete
Aku mohon banget sama kalian untuk vote dan komen disetiap part ceritaku,karna itu lah setiap pencipta karya semangat!!
Dan jangan lupa untuk follow biar kalian enggak ketinggalan aku akan buat cerita ini sebagus mungkin yang aku bisa jadi jangan kecewa,setiap manusia punya kesalahan,dan tolong sebarin cerita kau ini yaa dada makasih ><

VELISIA ANASTASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang