CHAPTER 34 (LDR?)

8 0 0
                                    

Haii
Buat kalian yuk pencet tombol
Bintang nya dulu sebelum baca
gak bakal lama kok.
Bantu tembusin 1k View + 1k Vote
Jangan jadi silent readers, oke.
🤗🤗🤗
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.

"Ternyata kenyataan nya lebih buruk dari yang gw bayangkan. Pada akhirnya, teman akan selalu di anggap teman"

-Rayanza Althan Arkananta-

***

Kantin yang lumayan ramai hari ini membuat Mayla dan Nathan harus kesana kemari mencari bangku kosong.

Nathan perlahan menarik tangan Mayla ke bagian pojok kantin, mereka langsung duduk di meja karena memang itu satu satunya tempat yang tersisa di kantin itu.

"Lo tunggu di sini ya? Gw yang pesen" kata Nathan yang langsung meninggalkan Mayla.

Mayla tak mau repot, ia kini duduk manis di kerumunan banyak orang. Ia membuka hp nya dan mulai mengetik sesuatu.

Nikenmanekin

Ken, lo di mana?

Baru mau kluar gedung

Langsung kantin aja, gw tunggu

Oke

Tak lama dari itu Nathan kini kembali dengan tangan yang membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Silahkan tuan putri" katanya membuat Mayal tersenyum.

"Niken gabung boleh?" ucap Mayla

Nathan tersenyum sebelum menjawab pertanyaan itu "sure babe...why not?"

Sambil menunggu Niken, mereka melanjutkan makan nya. Namun pergerakan Nathan kini terhenti setelah melihat kalung yang Mayla kenkan.

"Kenapa?" tanya Mayla bingung

Tangan Nathan perlahan terulur memegang kalung yang Mayal kenakan "Ini..."

Sebelum Nathan melanjutkan perkataannya Mayla sudah memotongnya "ohh ini, gw selalu pakek kok"

"Why?"

"Lo yang bilang kalo ini berharga bagi lo, jadi gw gak mau lepas"

Nathan tersenyum "bener, ini berharga bagi gw...apalagi kalung ini udah jadi milik lo"

Mayla tersenyum tipis "udah, sayang"

"Hah? Apa ay? Gak denger"

"Sayang" ulang Mayla

"Ya tuhan, meleyot gw" kata Nathan dramatis

Mayla menepuk pundak Nathan pelan "berlebiha lo"

"Gak papa, yang penting sama pacar"

Dari kejauhan terlihat Niken yang kini menuju ke tempat duduk untuk bergabung bersama Mayla.

"Hai" sapa Niken lalu duduk, ia sudah tak heran dengan kehadiran Nathan karena Mayla sudah menceritakan semuanya.

Ya walaupun awalnya Niken sedikit ragu, tapi ia tak bjisa melarang Mayla. Itu hak dia untuk mengambil keputusan.

"Mau pesen" tawar Mayla

"Bayarin ya?"

"Gw yang bayarin, santai aja" bukan Mayla yang menjawab melainkan Nathan

"Serius"

NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang