WILDFLOWER || Billie Eilish
•••
Jangan lupa komen!
Malming nih!
Sampit, kalimantan tengah malam ini hujan, di tempat kalian gimana?
•••
•Happy Reading•
Tubuh ambruk Sarada mengejutkan semuanya, Hinata langsung merangkul wanita cantik dengan pandangan kosong itu. Air matanya jatuh tanpa memerlukan izin lagi.
Bahkan di luar awan terlihat gelap, mendung seperti apa yang sedang dua keluarga ini rasakan. Mungkin saja alam semesta juga bersedih atas kepergian sosok di dalam peti.
"Īe, kore wa yumedesu. (Tidak, ini mimpi.)" Bisik Sarada membuat Hinata kembali terisak.
Wanita itu semakin memeluk Sarada dengan tangisannya. Sasuke memejamkan matanya enggan menatap hal menyedihkan, sedangkan Sakura sudah berada dalam rangkulan Tsunade. Semuanya hanyut dalam kesedihan yang mendalam.
"B-boruto tidak mungkin meninggalkan ku... " Semuanya hanya bisa memejamkan mata mendengar gumaman Sarada
Seperti tak sadar, Sarada mendorong Hinata dengan kuat. "YABAI!"
Wanita itu tidak perduli jika Hinata terjerembab karena dorongan, meski Naruto sigap menyambut tubuh istrinya yang hampir menyentuh lantai.
Waniya berbadan dua itu merangkak mendekati peti dan menyentuh kaca yang menampilkan wajah damai seorang pria yang lelap dalam tidurnya, tidur yang akan menjadi tidur abadi.
Semuanya bagai mimpi buruk yang bahkan takkan pernah Sarada coba pikirkan, hujan di luar akhirnya turun dengan deras menyertai tangis pilu Sarada yang pecah. Tangan pucatnya seakan berusaha menyentuh Boruto yang tak berekspresi apa-apa, tidak seperti biasa yang selalu tersenyum manis pada Sarada.
Sarada terus meneteskan air matanya sembari memeluk peti milik Boruto. Menatap wajah yang sebentar lagi tidak akan bisa ia pandang setiap harinya.
Semuanya semakin tampak menyedihkan saat Sarada mengusap kaca peti dengan tergugu. Semua orang kasihan, semua orang iba semua orang merasakan sedih karena kenyataan yang menyambut.
Andaikan mereka bisa, mereka ingin menjemput jiwa Boruto kembali untuk Sarada, namun kenyataan tidak begitu. Yang sudah pergi pada pangkuan-Nya tidak akan bisa kita minta lagi kehadirannya.
Fugaku mengepalkan tangannya melihat raungan Sarada, kenapa?! Kenapa semua ini harus terjadi pada cucu kesayangannya.
Mikoto bergerak mencoba menenangkan Sarada yang menangis keras tak memperdulikan tatapan semua orang yang menatapnya sedih, walau ia tak suka tatapan itu. Semuanya tak penting lagi bagi Sarada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ichigoichiai [ShikaSara]
Fanfic© Masashi Kishimoto 一期一会 (Ichigoichiai) Artinya: Kesempatan sekali dalam seumur hidup. Ditinggalkan karena kematian adalah hal yang tak akan sembuh dengan sekali kedipan mata. Butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk kembali seperti semula. Itupun j...