🕊️Subete no Hajimari

83 14 1
                                    

Salvatore || Lana Del Rey

•••

Jangan lupa komen!

•••

•Happy Reading•

•••

Bangunan besar dengan salib yang berada di atasnya ini membuat Sarada terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangunan besar dengan salib yang berada di atasnya ini membuat Sarada terdiam. Ia menoleh usai merasakan genggaman hangat yang melingkupi tangan kecilnya.

Ia menoleh menatap pria yang juga tengah menatapnya. "Mari kita mulai dari sini,"

Rasanya mata Sarada memanas mendengar itu. Benar, sudah bertahun-tahun lamanya ia tak pernah menyapa Tuhannya, sudah bertahun-tahun lamanya ia mengutuk pencipta alam semesta karena membawa Boruto pergi darinya.

Katedral terbesar di kota ini menjadi tempat Shikadai membawanya. Ah, sebenarnya keluarga Uchiha adalah penganut Shinto. Tapi Sarada mengikuti keluarga Senju yang mayoritas beragama Katolik seperti ibunya dulu.

Walaupun Sakura akhirnya mengikuti kepercayaan suaminya. Akan tetap keluarga Uchiha selalu menerima dan menghormati keputusan Sarada. Dan lagi, mengingat keluarga Namikaze adalah penganut agama Katolik membuat mereka setuju saja agar tiada bentrok tentang agama saat pernikahan Boruto dan Sarada di langsungkan.

Cukup penjelasan tentang agama.


Sarada mengikuti langkah Shikadai membawanya masuk ke dalam Katedral yang mana hari itu tidak terlalu ramai karena ini masih sore, walau begitu tiada salahnya kan untuk berkunjung. Menyapa yang sudah lama ia tinggalkan.

Begitu masuk, lilin aromaterapi langsung memasuki indra penciuman, dinginnya cuaca di luar berubah hangat memasuki bangunan ini. Keduanya melangkah mendekat pada altar dan memilih duduk di kursi nomer tiga dari depan.

"Aku tau ini bukanlah solusi, tetapi setidaknya kau harus bisa memaafkan yang sudah kau kutuk selama empat tahun ini. Tuhan mungkin takkan menjawabmu, tetapi ia selalu mendengarkan anak-anaknya. Boruto sudah berbahagia dalam pelukan-Nya. Tidakkah kau mau mengirim pesanmu untuk Boruto melewati ia yang sudah jelas bersama Boruto?"

Mendengar itu perasaan bersalah langsung melingkupi Sarada. Ah, ia sudah terlalu berdosa selama ini. Bahkan ia tak pernah bertaubat usai dengan dosa-dosanya, lalu sekarang sudah kehilangan segalanya ia menyalahkan sang pencipta. Benar, ialah yang egois selama ini.

Shikadai memberikan tatapan menenangkan membuat Sarada akhirnya kembali menatap objek seorang pria yang sedang memejamkan matanya terpaku pada salib di hadapan mereka.

Wanita itu menggenggam kedua tangannya di depan dada dan memejamkan matanya penuh khidmat.

"Tuhan, aku berdosa." Bisikan dalam benak.

Ichigoichiai [ShikaSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang