Car's Outside || James Arthur
•••
•Happy Reading•
•••
Musim gugur menjelang musim dingin sudah tiba di Jepang. Pohon-pohon sudah mengugurkan sebagian besar daun yang mereka miliki. Meninggalkan semua daun yang membawa kenangannya masing-masing.
Suasana musim gugur selalu terasa hangat namun dingin. Dedaunan yang berhamburan dimana-mana menambah kesan damai bagi sebagian besar orang-orang yang menunggu musim ini.
Seperti yang terjadi saat ini di sebuah makam elit yang sudah terlihat bersih akan dedaunan. Walau tak menyisakan kesan horor sama sekali, namun makam tetaplah makam mereka mengubur semua yang sudah tidak seharusnya bersangkutan pada dunia.
Dua pria bertubuh tinggi tegap berdiri bersisian dengan manik berbeda warna yang sama-sama menatap dalam pada makam terawat di hadapan mereka.
Setiap musim berganti, sudah menjadi rutinitas mereka untuk setidaknya sekali dalam semusim mereka berkunjung.
Tak lupa, kedua pria itu masing-masing membawa bunga di tangannya. Pria berambut hitam membawa membawa setangkai krisan merah di tangannya, kemudian pria berambut pirang pucat membawa setangkai bunga matahari di tangannya.
Pria berambut hitam lebih dulu meletakan bunga miliknya pada nisan salib di hadapannya, kemudian di susul pria berambut pirang.
Usai pemuda berambut pirang meletakan bunga matahari di makam yang ada di hadapannya. Kemudian ia kembali berdiri di sisi pemuda tinggi di sebelahnya.
Manik keduanya sama-sama terpaku pada makam di hadapannya, pikiran mereka melayang pada sosok pemilik makam yang mungkin kini tengah tersenyum lebar dari atas sana pada mereka.
Tak menampik dua pemuda itu tentu memiliki perasaan rindu pada yang sudah pergi.
"Inojin?"
Pemuda pirang pucat itu menoleh pada sahabat karibnya. Kemudian si pemanggil ikut membalas tatapan Inojin, hingga netra berbeda warna itu saling berpandangan.
"Kau ingat julukan ku dan Boruto saat kita SMA?"
Pemuda yang di tanya tersenyum mengejek kemudian menatap Langit yang begitu cerah hari ini, entah ada apa gerangan.
"Boruto si pembuat onar dan Shikadai si pemenang. Dulu Boruto selalu babak belur karena berkelahi dengan geng sekolah lain, lalu kau akan pulang lebih awal setelah menerima pengumuman kemenangan mu untuk menemui Boruto. Ada Sarada si paling unggul yang akan menunggumu di gerbang untuk segera menemui Boruto."
Mengembuskan nafas pelan, pikiran keduanya berkelana. Bibir tipis Shikadai terbuka, "namun kau tau, aku tidak pernah menang dari Boruto, hingga saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ichigoichiai [ShikaSara]
Fiksi Penggemar© Masashi Kishimoto 一期一会 (Ichigoichiai) Artinya: Kesempatan sekali dalam seumur hidup. Ditinggalkan karena kematian adalah hal yang tak akan sembuh dengan sekali kedipan mata. Butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk kembali seperti semula. Itupun j...