Tak berlangsung lama, pintu ruangan itu terbuka kembali, dan terdapat penampakan Pucho dan Tian yang masuk kedalam ruangan. "Permisi Spada orang ganteng mau masuk" ucap Tian dan dihadiahi pukulan oleh Christy di area perutnya. "Bisa gak usah berisik gak sih, ini rumah sakit bukan pasar malam TOLOL" "nah kan udah papi bilang jangan teriak2, sekarang udah kejadian kamu diamuk sama singa betina." setelah mengatakan itu, Christy langsung memberikan tatapan tajam kepada Pucho. "Hehehe papi cuma bercanda kok sayang" ucap Pucho dan Christy langsung memeluknya. "Papi, adek kangen sama papi, papi pulang kok gak ngomong2 sih?" "hehehe papi juga kangen kok sama kamu, papi tiba2 pulang karena dapat kabar kalau cucu pertama papi kecelakaan, sekarang dimana dia?" tanya pucho sambil mengelus kepala Christy. "Itu pi, Ferrel ada disana, oiya aku mau ngasih tau, hati2 ya pi kalo kesana soalnya ada dua singa betina yang lagi nyariin kalian berdua" ucap Christy berbisik kepada Pucho dan Tian. Pucho hanya mengangguk dan berjalan ke arah yang ditunjuk Christy.
"Selamat pagi tuan Pucho" sapa Sean sambil sedikit membungkukkan badannya. "Ah pemilik Natio Group, selamat pagi juga, bagaimana kabar anda?" tanya Pucho. "Kabar saya baik tuan, sepertinya anda terlihat sehat dan gagak seperti biasa tuan" balas Sean. "hahahaha, anda bisa saja Sean, tidak perlu bersikap formal, santai saja" "yoi bro santai aja, gak usah canggung gitu." ucap Tian sambil merangkul Sean dan dihadiahi pukulan pada kepalanya oleh Aran. "Minimal lu tau sopan santun bego, dia lebih tua daripada lu Tian" ucap Aran. "Aduh iya gw tau bang, tapi gak usah mukul juga anjir, sakit pala gw" Sean dan Pucho yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum sambil sedikit terkekeh.
Pucho kemudian berjalan ke arah tempat tidur Ferrel, tetapi sebelum itu dia melihat penampakan dua orang wanita dengan muka masam melihat ke arahnya dan hanya dibalas senyuman oleh Pucho. Dapat Pucho lihat kondisi Ferrel yang terbaring lemah disana. "Ran, kamu udah menemukan siapa pelakunya?" ucap Pucho. "Sejauh ini aku masih belum nemuin pelakunya pih, dan aku udah cek cctv yang ada di jalan itu tidak ada yang terjadi pada malam itu. Kemungkinan besar cctv itu diretas oleh pelaku, atau dia membuang rekaman asli cctv tersebut. Juga aku dan anak2 sudah mencari barang bukti tetapi kami semua tidak menemukan apapun di daerah sekitar lokasi kecelakaan tersebut." Jelas Aran secara rinci. " baiklah kalau begitu, tolong cek kembali sampai radius 5 km dari lokasi, baik arah utara, selatan, timur, dan barat, karena pelaku pasti akan meninggalkan jejak sekecil apapun itu, Paham Aran?" ucap Pucho dengan penekanan. Aran hanya bisa mengangguk dan menelpon suruhannya untuk melakukan penyelidikan ulang.
"Sayang aku kangen banget sama kamu" ucap Pucho sambil hendak memeluk Aya, tetapi langsung mendapat jeweran di kedua telinganya oleh Aya dan Chika. "Aaa-aduh duh, sakit, kalian apa2an sih main jewer2 aja tiba2" ucap Pucho dengan muka memelas sambil memegang telinganya yang memerah karena jeweran Chika dan Aya. "Gak cocok tau gak muka lu dibuat kayak gitu, title doang yakuza tapi di jewer istri ama anak meringis." Semua orang di ruangan itu terkejut mendengar ucapan Aya, bahwa keluarga Tamara merupakan keturunan Yakuza. Pucho yang mendengar ucapan Aya langsung memasang wajah cemberut yang langsung dihadiahi pukulan oleh Aya. "lu tau gak sih jijik, jijik banget tau gak, gak cocok muka lu dibuat kayak gitu, ngerti gak sih PUCHO" "iya nih pih jijik sumpah aku ngeliat papih kayak gitu" sahut Chika sambil memasang wajah jijiknya. Pucho langsung memutar matanya malas. "Emang papi salah apa sih kok tiba2 bisa kena jewer gini?" tanya Pucho. Aya langsung berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah Pucho "Ooo bagus banget gak nyadar kesalahan sendiri ya kamu. Eh lu tuh mau bunuh Ferrel apa gimana? Masa anak umur 13 tahun lu biarin aja ikut balap liar, mana gak ngasih tau kita lagi, iya gak Chik?" "iya mih bener tuh, papi gimana sih didik Ferrel, masa disuruh juga anak dibawa umur dibolehin bawa senjata api" lanjut Chika berdiri di samping sang ibu. "Tunggu Ferrel ikut balap liar? Aku gak tau kalo soal itu, tapi kalo senjata itu aku bolehin karena Ferrel yang ngeyel pengen bawa pistol, katanya untuk perlindungan diri. Kalo balap liar... TIANN" teriak Pucho memanggil nama Tian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Race and Love
Fanfiction"cinta kita dipertaruhkan oleh balapan yang akan merengut nyawa, apakah cinta kita akan bertahan selamanya? atau akan ada salah satu diantara kita yang pergi? ntahlah aku juga tidak mengetahuinya" F