Chapter 1

469 70 17
                                    


Matahari mulai menampakkan sinarnya di negara matahari terbit tersebut. Dapat dilihat seorang pemuda masih terlelap dalam tidurnya.

TOK TOK TOK

"Woi Ferrel bangun, dah jam 8 pagi" teriak tian sambil menggedor-gedor pintu kamar ferrel.

"Eughh, anjing berisik banget sih tu orang" gumam ferrel sambil mengubah posisi nya menjadi duduk. "Iya iyaa, gw dah bangun nih mau mandi." teriak ferrel sambil Mulai berdiri untuk mengambil handuk dan langsung menuju kekamar mandi untuk ritual paginya.

Setelah 10 menit berlalu, ferrel pun keluar kamar mandi dan segera memakai pakaiannya yang dia baru ambil dari dalam lemari. Dia pun mengambil kopernya untuk menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya ke Indonesia.

DUGH DUGH DUGH

"WOI, bangun jangan tidur lagi lu, sarapan dah ditunggu sama opa dibawah." ucap tian sambil menggedor pintu kamar ferrel.

"Sumpah ni orang gila apa ya, masih pagi dah ribut aja" gumam ferrel. "IYA, GW BRU SELESAI MANDI ANJING, LAGI NYIAPIN BARANG BUAT BERANGKAT NANTI" teriak ferrel dari dalam kamarnya.

"Yaudah cepetan, dah lapar nih gw. 10 menit lu belum turun, gw seret lu dari dalam kamar." ucap tian sambil berjalan meninggalkan kamar ferrel.

"Iya iya, bawel" ucap ferrel. "Apa lagi ya? Hmmm, keknya udah deh" ucap ferrel sambil menutup kopernya. "Dah selesai. Saatnya turun ke bawah untuk makan, biar pintu kamar gw gak dihancurkan sama tu gorilla" ucap ferrel sambil membuka kunci kamar dan keluar dari kamar.

Setelah menutup pintu kamarnya ferrel pun langsung turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama pucho dan tian.

"Pagi kek, pagi paman" sapa ferrel sambil menuruni tangga.

"Pagi Rel/cil" ucap pucho dan tain bersamaan.

Ferrel pun berjalan menghampiri mereka berdua dan duduk di sebelah pucho.

"Rel, barang yang akan dibawa ke Indonesia udah kamu siapin belum?" tanya pucho kepada ferrel.

"Udah semua kok kek, tadi lama karena nyiapin barang-barang yang mau dibawa ke indo." jawab ferrel sambil menyedokkan nasi goreng ke piringnya.

"Baguslah kalau begitu." ucap pucho. "Oiya cil, mobil lu yang skyline udah gw kirim ya tadi pagi ke Indo, kayaknya saat lu dah smpe sana mobil lu dah ada dirumah. Untuk sisanya besok paling gw kirimnya" ucap tian sambil memakan nasi gorengnya.

"Wih, ありがとうおじさん(terima kasih paman). Sisanya mah gampang asal ada satu di indo aman itu." ucap ferrel dengan senyum merekah di wajahnya. "Hmmm" deheman tian menandakan akhir dari pembicaraan tersebut. Mereka pun menikmati sarapan dengan khidmat tanpa ada yang berbicara lagi.

Setelah selesai sarapan ferrel pun izin ke kamarnya untuk mengambil kopernya. "Huh selamat tinggal kamarku" ucap ferrel sebelum menutup pintu kamarnya. Setelah itu ferrel turun kebawah dengan membawa kopernya. Setelah sampai bawah, ferrel pun berpamitan dengan sang kakek.

"Kek ferrel pergi dulu yaaa, kakek jaga diri baik-baik. Jangan terlalu capek soalnya kakek udah umur 60 tahun yaaa." ucap ferrel sambil menyalami pucho. "Iya Rel, kamu jaga diri baik-baik disana, jaga omamu, bundamu, adikmu dan tantemu disana" ucap pucho sambil memegang bahu ferrel.

"Hah, tante? Siapa kek?" tanya ferrel dengan wajah kebingungan. "Lah masa lu gak tau cil, itu si kitty, diakan adek gw, jadi dia itu tante lu walau tuan lu berapa bulan" ucap tian menimbrung percakapan setelah selesai memasukkan koper ferrel ke mobilnya. "Oala baru tau gw kalo kitty itu adek lu, gw pikir dia siapa gw." ucap Ferrel sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Race and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang