Entah sudah berapa lama Alucard tertidur.Ketika dia membuka mata,hari sudah mulai petang.Alucard mengerjapkan mata selama beberapa detik.Lalu tiba-tiba Alucard tersentak dan segera bangun,karna menyadari Harith tidak ada disampingnya.
Alucard menghela nafas dengan sebal.Sepertinya dia memang tidak bisa melepaskan pengawasan sedikitpun dari Harith.Lengah sedikit saja,Harith sudah pergi entah kemana.
Alucard segera berdiri, pergi untuk mencari Harith.Sungguh,sepertinya dia harus mengikat Harith lagi dengan rantai agar Harith tidak terus-terusan menghilang dari hadapannya.
Alucard dengan sedikit kalut mencari keberadaan Harith.Alucard mengitari rumah, menjelajahi tebing.Sampai akhirnya dia menangkap sosok Harith dari kejauhan sedang berjongkok di pinggir pantai.
Alucard dengan segera menuruni tebing,dengan terburu-buru menghampiri Harith.
Harith saat itu tengah berjongkok di pinggir pantai menghadap ke laut.Dibawah langit jingga dan tatapan matahari yang menyilaukan mata,Harith tampak memainkan jari telunjuknya diatas pasir basah.Harith beberapa kali menuliskan sebuah kata yang singkat diatas pasir,tapi selalu disapu oleh ombak.
Biasanya,Harith akan menjadi kesal sendiri kepada gelombang air yang menghanyutkan tulisan yang dia dan Alucard buat.Tapi saat ini Harith terlihat begitu tenang.Saat ombak datang dan menyapu guratan diatas pasir,Harith hanya mengerjapkan matanya.Lalu saat gelombang air itu pergi,Harith dengan tenang menulis kembali diatas pasir basah.
Alucard berdiri beberapa meter dari belakang Harith.Menatap punggung Harith yang berjongkok dengan perasaan yang cukup sulit untuk dijabarkan.Dia selalu merasa tidak tenang jika Harith tiba-tiba menghilang.
" Harith..."
Seolah menanggapi panggilan Alucard.Gerakan jari telunjuk diatas pasir itu tiba-tiba berhenti,Harith mengangkat kepalanya,tersentak pelan.Matahari jingga yang tampak seperti piringan emas di langit yang cekung membuat Harith sedikit menyipitkan matanya.
Harith kemudian berdiri,untuk beberapa saat dia hanya menatap lurus ke depan.Dibawah kakinya ada coretan huruf yang Harith tulis dengan cukup besar.Sebelum kemudian gelombang air datang dan menyapu bersih tulisan yang Harith tulis.
Meski telah disapu oleh air,Alucard sempat melihat dengan jelas apa yang Harith tulis.Itu adalah tiga huruf sederhana dengan bentuk asal-asalan tapi masih terbaca.Tiga huruf itu adalah namanya,Alucard seketika terhenyak.
Harith menuliskan namanya dengan benar. Apakah itu artinya Harith mengingatnya?.
" Harith kau.."
Itu hanya tiga huruf sederhana.Dia sudah mengajarkan Harith menuliskan nama Harith dan juga nama dirinya selama beberapa hari ini.Sudah wajar jika Harith mampu menuliskan ulang beberapa huruf.Hanya saja Alucard tidak bisa menutupi kesenangannya karna yang Harith tulis adalah nama miliknya.Harith tidak menuliskan namanya sendiri,melainkan nama miliknya.
Harith akhirnya membalikkan badannya. Menatap Alucard dengan pancaran mata yang teduh,mata Jamrud yang selalu menyala itu saat ini terlihat redup tapi tidak kehilangan keindahannya.Keindahan didalam tatapan itu bersinar hangat sama seperti matahari senja.
Alucard kembali tertegun.Harith tidak pernah memiliki tatapan seperti itu sebelumnya. Pancaran mata yang begitu hangat, seperti cahaya matahari jingga,membuat dada Alucard mencelus.
Dengan ragu-ragu Alucard mengambil beberapa langkah maju." H-harith?." bertanya ragu-ragu pula.Apa yang terjadi dengan Harith?.
Harith menghela nafas pelan,meluruhkan bahu.Beberapa saat kemudian,Harith menarik sudut bibirnya,seperti mencetak senyum diwajah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden
Fiksi RemajaBxB alias boy love. Brocom. Alucard X Harith. Suatu hari,monster tiba-tiba menyerang seluruh kota.orang-orang kehilangan hidup mereka,kehilangan tempat tinggal mereka. Manusia terpaksa harus melarikan diri dan hidup dalam persembunyian. Bertahun-tah...