6

3 0 0
                                    

Kala itu Bella terus fokus menyetir, hingga saat ia menoleh ke arah kanannya, ia melihat sebuah motor yang ia kenal.

  “Dia lagi! Sepertinya akan jadi hiburan pagi.” Ucap Bella sambil tersenyum.

Bella terus mendekatkan mobilnya sambil tersenyum, menyadari mobil itu terus mendekat ke arahnya, tentu hal itu membuat Kelvin kesal.

 Dan saat ia memperhatikan mobilnya, ia ingat jika itu mobil yang sama dengan mobil yang menyerempetnya.

  “Rupanya gadis itu lagi, Ara! Kali ini gue enggak akan biarin loe pergi,” gumam Kelvin dengan sorot mata penuh rasa kesal.

Sial dan sial, itulah yang kini di terima oleh Kelvin, karena tiba-tiba motornya mati.

  “Sial! Gue lupa belum ngisi bensin lagi.” Sungut Kelvin sambil memuk*L motornya sendiri.

 Di sisi lain Bella merasa sangat senang dan terhibur.

  “Pagi yang menyenangkan.” Sambil terus melajukan mobilnya.

Bella pun sampai di tempat latihan, yang mana selama tiga bulan terakhir ikut latihan taekwondo, bahkan meski ia bekerja, jika tidak ada meeting, atau hal-hal yang sangat mendesak, ia akan datang latihan, namun jika tidak bisa datang, ia menggantikannya dengan latihan pribadi.

Sang pelatih yang paham jika Bella adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan mencoba mentoleransi akan kesibukan Bella itu.

Namun meski sang pelatih mengetahui identitas Bella, tidak ada seorang pun yang mengetahui jika Bella adalah seorang pengusaha, hal itu sesuai permintaan Bella untuk menjaga informasi pribadinya.

  “Kamu di mulai latihannya?” Tanya salah seorang murid di sana.

  “Sebentar dulu,” terang sang pelatih.

  “Si El mana, katanya mau latihan lagi,”

  “Maaf telat.” Ucap seorang yang baru saja datang.

Semua pun menoleh ke arah suara itu, termasuk Bella.

  “Cepat El, latihan akan di mulai.” Titah sang pelatih.

  ***

Keesokan harinya.

Hari Senin, mungkin akan menjadi hari yang terkadang sangat tidak di sukai oleh kebanyakan karyawan juga anak-anak sekolah.

  Namun tidak dengan Clara, ia seakan tak sabar untuk sampai di sekolah, bahkan ia meminta semua anggota Squid Money untuk segera sampai di sekolah untuk berkumpul di basecamp sekolah mereka, yang mana memang mereka tempat pribadi.

Clara kala itu ingin membahas secara detail soal kejadian yang menimpanya pada hari Sabtu kemarin.

Awalnya ia mengira itu sebuah suatu hal yang tidak sengaja, karena memang sudah jam pulang, dan bahkan ia mengira jika di sekolahnya ada setan karena saat lampunya mati ia beberapa kali melihat bayangan putih, namun terakhir itu adalah bayangan kakaknya.

Hingga ia pun menceritakan pesan yang ia dapat semalam sebelum tidur.

*Flashback on*

(Bagaimana permainan kemarin? Terlihat seru kan? Gue kira loe pemberani, namun di tempat gelap dan bayangan yang gue buat aja loe takut, lain kali kita main-main lagi ya!”) tulis seseorang nomor yang tak di kenal.

Membaca pesan itu netra Clara langsung membulat.

  Dengan napas tak beraturan, Clara langsung membuang ponselnya, namun masih berada di atas ranjangnya.

Cinta Di Bawah Dendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang