10

1 0 0
                                    


 

Melihat kehadiran Clara, semua jadi tertegun termasuk para pemain, namun hanya satu pemain yang tetap bermain, bahkan karena ia tetap bermain, bola basketnya pun mengenai Clara.

Seketika semuanya menjadi panik, karena mungkin ini akan menjadi kemarahan Clara.

  “Loe,” sungut Clara.

  “Maaf, tapi loe ngapain tiba-tiba masuk ke lapangan?” Tanya pria itu balik.

Seketika semuanya semakin di buat panik dengan ucapan pria yang tak sengaja melempar bola basket itu namun mengenai Clara.

  “Loe enggak tahu siapa gue?” sentak Clara.

  “Gue tahu, kita kan satu kelas, tapi loe aneh ngapain tiba-tiba masuk ke lapangan di saat orang lain main,” jawab cowok itu dengan entengnya.

  “Eh loe,” sungut Gerald ingin memberikan sebuah Bogeman namun langsung di tangkis oleh si cowok.

  “Gue enggak ada urusan sama loe.” Peringat cowok itu kemudian melepas tangan Gerald dengan keras.

 Cowok itu memegang tangan Clara dengan tangan kirinya kemudian meletakkan sapu tangan miliknya dengan tangan kanannya.

  “Gunakan buat mengusap darah di hidung loe.” Tutur si cowok kemudian pergi meninggalkan lapangan.

  Clara terus melihat anak baru itu dengan tatapan penuh dendam. Ia merasa baru kali ini ia benar-benar merasa harga dirinya di hancurkan.

  “Clar, hidung loe,” ucap Monik.

Clara menoleh ke arah Monik masih dengan rasa emosinya yang berkobar-kobar.

Di basecamp Clara terus marah-marah dan sama sekali tak peduli dengan hidungnya yang ia sumbat dengan tisu.

  “Siapa nama cowok tadi?” tanya Clara sambil mondar-mandir.

  “Zayn siapa ya pokoknya namanya Zayn,” jelas Anya.

  “Pokoknya kita harus kasih dia pelajaran,”

  “Gue punya ide,” ujar Afgan sambil tersenyum.

  Afgan membisikkan kepada mereka, tentang apa yang akan mereka lakukan pada Zayn.

  “Ya sudah lakukan sekarang juga,” titah Clara.

Keempatnya pun keluar dari basecamp, Afgan dan Gerald pergi keluar untuk membeli apa yang mereka perlukan sedangkan Anya dan Monic mendapatkan bagian akhirnya.

Setelah keduanya datang, segera Anya dan Monic masuk ke dalam kelas dan memberikan lem di kursi Zayn.

Cinta Di Bawah Dendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang