7

4 0 0
                                    

Kala itu El mengunci tubuh Bella yang sudah bersungkur ke lantai, hingga pandangan mereka beradu satu sama lain.

  “Ternyata dia cukup cantik,” ucap Kelvin samar-samar.

Mendengar hal itu, Bella justru mengambil kesempatan dengan balik meny*rang Kelvin.

  “Ah..” keluh Kelvin.

  *Flashback off*

  “Jadi pria itu juga ikutan taekwondo, ok juga, kita akan seimbang,” ucap Bella pada dirinya sendiri yang masih terus sibuk dengan pekerjaannya.

  ***

Di sisi lain Clara yang buru-buru ke dalam basecamp sekolah, tempat Clara dan geng Squid Money berkumpul. Clara hanya diam dan membuat teman-teman penasaran dengan sikap Clara.

  “Loe kenapa?” tanya Anya penasaran.

  “Iya! Loe kenapa? Apa loe pms?” tanya Anya polos.

  “Loe apaan sih?” sungut Monic.

  “Gue kan Cuma nanya kenapa loe sewot,”

  “Kebiasaan loe udah salah tapi marah-marah,” balas Monic.

  “Bisa diem kalian enggak sih!” Bentak Clara tiba-tiba seraya bangkit dari duduknya hingga membuat ke empat temannya langsung menoleh ke arahnya.

Clara melangkah keluar meninggalkan empat temannya yang masih di rundung tanda tanya.

Di dalam toilet, Clara mengingat isi lokernya yang mana dalam loker itu terdapat foto dirinya bersama Saskia. Dalam foto terlihat jelas jika foto dirinya tengah melakukan hal kek*r*san kepada Saskia, dan tentu dalam malam kejadian ada orang lain selain dirinya dan anggota Squid Money.

Krek...

Lampu toilet tiba-tiba mati. Clara yang ketakutan segera berlari keluar dan beruntung jika toilet itu tidak terkunci.

Sesampai di depan toilet, terdapat anak-anak anggota Squid Money tengah menunggu dirinya di karena kan khawatir kejadian seperti dua hari lalu terulang kembali.

Clara yang sudah merasa lebih tenang mengajak teman-temannya ke basecamp kemudian mengeluarkan sebuah foto dari kantong bajunya kemudian meletakkan di meja.

Melihat itu dengan cepat Anya mengambil foto dengan ekspresi kaget.

  “What? Ini kan!” Ujar Anya sambil menoleh kearah Clara.

  Afgan yang penasaran mengambil foto yang di pegang Anya sambil melihat dengan seksama.

   “Ini kan foto loe sama,”

  “Iya,” jawab Clara memotong ucapan Afgan sambil mendengus kesal.

Cinta Di Bawah Dendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang