part 8

37 3 0
                                    

Trigger warning!!
Di part ini bakalan ada kekerasaannya jadi buat yang dibawah umur dilarang mampir yapp..

"Ampun!! AMPUN SAKIT!!" bukannya berhenti haechan terus saja menendang ku hingga aku tak berdaya, dan haechan berdecih sinis

"Sini lu!" ucap haechan lalu menarik rambutku kuat, hingga aku terseret, ya, aku tak mampu berjalan lagi, kaki ku seakan mati rasa. Ini sungguh sakit

Kringggg!!! Kring!!!Kring!!!

Suara telepon rumah berdering, dan haechan melepaskan jambakan nya, dan mengangkat telepon itu

"Siapa?" tanya haechan dingin dan aku hanya memperhatikan nya sambil memijat kaki ku yang membiru

"Ini aku chan, Stefani tau" ucap Stefani dari ujung sana dan terdengar oleh ku

"Kenapa hm?" tanya haechan hangat dan tersenyum lebar yang tak pernah kulihat, dan dadaku seakan akan dihantam baru besar. Haechan bahkan tak pernah tersenyum selebar itu di dekat ku

"Eumm, yn disana ngga?"

"Kenapa?" tanya haechan lagi dan menatapku tajam, sehingga aku hanya menunduk takut

"Gada ya? Sebenernya aku mau cerita, tadi itu, pas kita tidur bareng, yn ngechat aku, ngatain aku cewe m-murahan, hiks" isak tangis terdengar dan dapat dapat kurasakan tatapan haechan menghunus aku lagi

Aku menunduk dan menggeleng kuat, aku tak pernah mengirim pesan seperti itu, aku hanya menanyakan apa haechan bersamanya? Dan Stefani hanya membaca pesan tersebut

"Benarkah begitu?" tanya haechan dalam, dan terdengar isak tangis stefani, dan Stefani mengarang ceritanya lagi

"Jadi kamu mau aku dia aku lakuin apa stef?" tanya haechan dan Stefani hanya terisak

"Hiks, aku pe-pengen kamu nyuruh dia supaya ngga sembarangan ngatain o-orang hiks"

Haechan menghela napas, "baiklah, ku matikan dulu teleponnya"

Setelah meletakkan telepon tersebut, haechan hanya tertawa sinis, lalu haechan dan mensetarakan tinggi kami

"Kau tak sadar diri hah? TAK SADAR DIRI?!" tanya haechan laku mencengkram dagu ku kuat, lagi..

"A-aku tak mengi-mengirim pesan seperti itu" lirih ku dan haechan meludahi ku, dan menampar ku bolak balik

"Hiks, ampun.. Aku ng-nggak salah"

PLAKK!!

"masih ngga mau ngaku salah? Minta maaf ke Stefani sekarang, dan bakal ku lepasin"

"A-aku ngga salah" lirih ku dan haechan menjepit bibir ku kuat dan aku meringis kesakitan dan haechan tak peduli

Haechan menatapku sinis, lalu menendang di bagian dadaku, hingga napasku tercekat, dan aku tersedak kuat

"Perlu kubunuh ibumu, hm?"

Jangan lupa vote gaiss..

slave [S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang