Adel mengeliat dan perlahan membuka mata,pandangan nya masih kabur ia mengusap usap matanya pelan lalumelihat jam dinding yang menunjukan pukul setengah tiga sore,dia baru saja bangun dari tidur siang.
Sudah tiga hari lamanya adel tidak masuk sekolah,ia sudah sangat bosan tak melakukan apa apa selama tiga hari ini, ia hanya menemani gavi bermain. tangan nya juga sudah tidak sesakit hari pertama sepertinya besok adel akan masuk sekolah kembali.
"Bentar lagi kak chika pulang"gumam adel masuk ke kamar mandi,
membasuh wajah nya agar segar kembali.Ia pun pergi ke kamar gavi,tapi saat masuk kamarnya gavi tidak ada disana,adel mencari kesetiap ruangan tapi tak kunjung menemukan nya juga.
"Aden butuh sesuatu?" Tanya art disana yang melihat adel memasuki dapur.
"Bi bibi lihat gavi gak?"
"Den gavi tadi pergi main ke taman,
ini saya baru aja mau jemput""Taman mana bi,biar saya aja yang jemput"
"Taman yang ada di pertigaan gak jauh dari rumah, aden kan lagi sakit biar bibi aja yang jemput"
"Udah sembuh kok saya,bibi masak aja habis cari gavi saya mau makan"
"Yaudah kalo gitu"
Adel pun pergi ke taman mencari gavi,karena lokasinya dekat jadi ia jalan kaki.
"Kok kaya nangis" gumam adel yang melihat gavi dari kejauhan berjalan pulang.
"Gavi" panggil adel.
"Kak adel~" Gavi berlari berhambur memeluk adel dengan air mata yang berderai,adel berjongkok menyamai tinggi anak itu
"Hei kenapa nangis?"elus nya pada kepala bocah itu.
Gavi menunjuk lutut nya yang lecet dan berdarah.
"Kamu jatuh yah" gavi menggeleng-
kan kepalanya."Terus? kamu berantem?"
"Enggak,gavi di dorong sama temen" adu nya yang kemudian menangis dengan kencang.
"Kenapa kok dia bisa dorong kamu?"
"Gavi rebutan ayunan sama zio,
karena zio gak mau main gantian sama gavi sama temen lain juga, zio malah dorong gavi terus ngatain
gavi yatim, emang nya siapa yang mau papah nya meninggal" Adel terkejut mendengar itu."Keterlaluan padahal masih kecil" gumam adel.
"Kamu bukan anak yatim,ada kak adel.kamu bisa anggap kak adel papah kamu sekarang, udah jangan nangis lagi anak cowok gak boleh cengeng" adel mengusap air mata gavi.
"Terus dia minta maaf gak sama kamu?"
"Enggak"
"Kamu nangis karena takut dia apa karena sakit kaki kamu berdarah?"
"Dua duanya" cicit nya pelan.
"Jangan takut sama dia,kalo kamu cengeng gini kamu malah akan terus dianggap remeh temen teman kamu,
kamu harus bisa membela diri kalo kamu gak salah""Kalo dia mukul kamu,kamu balas pukul dia balik,jangan mau kalah"
"Tapi nanti mamah marah,dia gak suka gavi berkelahi"
"Selagi kamu gak salah jangan takut,sekarang ayo kesana,tunjukin mana si zio zio itu" Gavi membawa adel ke taman,disana hanya ada anak anak saja.
"Itu kak" tunjuk nya pada anak laki laki yang ber baju nya merah masih duduk menguasai ayunan.
"Dorong balik dia,jangan takut" perintah adel.
Gavi merasa punya keberanian sekarang,
ia mengangguk lalu menghampiri para teman teman nya lagi,adel memperhatikan gavi dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐦𝐚𝐡 𝐦𝐮𝐝𝐚-𝐃𝐞𝐥𝐜𝐡𝐢𝐤✔️
FantasyAku pilih mamah muda biar janda tidak masalah~ Warning! Bijaklah dalam memilih bacaan! Cerita ini hanya fiktif belaka(karangan Author)Tidak ada di kisah nyata,dilarang menyebarluaskan cerita ini di media sosial manapun!. MULAI :20-08-2024 END...