chapter 06

799 37 5
                                    

.......


05 : 45  Caffe _

(Anggaplah seperti ini )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggaplah seperti ini )

Disebuah caffe yang tidak begitu terang,  beberapa pendatang yang menikmati pesanan mereka di dalam caffe tersebut, yang suasana nya begitu tenang. Sangat cocok untuk membahas sesuatu yang membutuhkan ketenangan

Awan begitu pekat di luar sana mendahkan sebentar lagi akan turun hujan, sedikit demi sedikit rintikan air membasahi bumi membuat penghuni bumi mencari tempat berteduh.

Udara makin dingin  membuat yang didalam caffe makin betah dan menambah pesanan mereka.

......

Terlihat laki-laki di depan caffe itu dengan pakaian yang mereka kenakan basah.

satu pria manis yang bajunya terlihat tipis membuat orang- orang didepan caffe menatap kearah nya

"Wintang, ayo masuk. kita akan memesan sesuatu yang hangat didalam sana "  - ucap salah satu pria yang badannya lebih besar dari sih pria manis disebelahnya

" Nanti gw telfon Gemini agar menjemput lho  disini " Tambahnya lagi.

lagi-lagi si pria manis disebelahnya tidak bergerak,
membuat temannya ingin menariknya atau mengendong agar pindah dari tempatnya berdiri.

" Winny. bagaimana pemiliknya tidak mengizinkan kita masuk " ucapnya memandang Winny dan pintu caffe bergantian.

" lihat baju gw sangat basah " - tambahnya dan menunjukkan baju yang ia kenakan

" Loh emang nya kenapa? " bukan jawaban, namun Winny malah bertanya

Phuwintang diam, ia hanya mengibaskan bajunya.

" Ayo masuk, lho akan sakit jika terus berdiri disini "

Final Winny dan  menarik tangannya membuka pintu caffe itu dan melangkah kan kakinya masuk

" Duduklah disana, gw akan memesan. lho ingin memesan apa? " - tanyanya setelah menunjukkan kursi paling ujung dekat jendela.

" Samakan saja " - jawabnya, dan berjalan menuju kursi yang ditujukan oleh Winny.

Phuwin duduk di kursi dengan tangan menyatukan satu sama lain 🙏dan menggosokkan agar mengurangi kedinginan.

Tanpa ia sadari dari kejauhan seseorang menatapnya dan memutar badan memasuki salah satu ruangan dekat meja kasir.

............

" Permisi tuan, mungkin anda kedinginan anda bisa memakai ini "

Mendengar suara yang sangat dekat dengannya, Phuwintang mengalihkan tatapannya yang sejak tadi menatap hujan di balik kaca besar di disampingnya, menatap gadis itu dengan bingung

Seorang gadis menyodorkan baju warna hitam kearah nya. Namun ia hanya menatap baju dan gadis itu secara bergantian.

" Maaf tuan, saya memperhatikan anda sendari tadi sepertinya kedinginan " - ucap nya dengan gugub, kalah ia tahu apa yang ada dalam pikiran sih pelanggannya

Single Mom (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang