Chapter 18 ( Berakhir 🥀)

1.1K 100 10
                                    

...........


Drrrrrttttt.... drrrrttt.... drttt..

Suara deringan ponsel diatas nakas sedikit membuat aku terganggu, melihat sang buah hati disamping takut takut bayi Naka bangun kalah terdengar suara yang memenuhi ruangan yang hening. Beberapa kali aku melihat pintu kamar di depan sana, berharap yang sedang keluar sebentar akan muncul batang hidungnya.

Ingin sekali aku mengecek headphone di atas nakas dan mengangkat hingga untuk kemudian berkata jika pemiliknya sedang mandi, aku kembali menatap wajah anak ku mengelus pipi gembul nya hingga sedetik aku tersenyum membayangkan bayi kecil ini akan memanggil ku dengan sebutan " Mama aku mau mainan ini, Mama aku mau itu juga". Ah sial, aku bahkan tidak sabar mendengar nya., sederhana tapi aku menyukainya.

Pria jangkung itu bahkan tidak membahaskan tentang pernikahan, sebenarnya aku ingin sekali pria itu mengatakan sesuatu memberikan kejelasan hingga aku bisa tahu dia setuju dengan ucapan ibunya itu atau tidak. Haisssttt.., pria itu bahkan diam saja, kalau mau menikah dengan Ecca sekarang juga tidak masalah, aku pun aka setuju jika saja ini menyangkut dengan bayi ku aku tidak ingin menjauh dari putra ku. Aku sudah mengandungnya bayak kesulitan yang aku lewati sendiri dengan lancarnya keluarga ini berkata jika aku bisa mencari kebahagiaan diluar sana.

Drrrrrttttt.. drttttttttt....

Deringan ponsel diatas nakas kembali terdengar buat aku membalikkan badan lantaran melihat siapa di seberang sana yang sama sekali tidak istirahat dijam segini, terus menerus menghubungi nomor yang sejak tadi belum dijawab, apa sepenting itu?.

Tepat saat aku melihat layar persegi ditanganku, muncul satu notif  baru saja diatas layar dengan cahaya yang sedang. Aku tersenyum masam kala nama wanita cantik tertera di sana, begitu indah nama wanita cantik tersimpan didalam dengan love merah menghiasi diawal dan diakhir satu kata disana.

    ❤️ Ecca ❤️

  Sayang, papa mama mau ngajak kamu makan malam besok.

Ada yang mau mereka bicarakan, tentang pernikahan kita ❣️

Aku menyimpan kembali benda pipit ditanganku dengan asal diatas nakas jika disenggol sedikit handphone itu akan jatuh kelantai, aku kembali ke posisi awal menghadap putraku yang tengah tidur dengan nyenyak. Berusaha aku memejamkan mata menghilangkan rasa gusar direlurung hati, bohong jika aku tidak masalah dengan pernikahan mereka, rasa itu sudah lebih jauh membuat aku tak ingin berbagi. Perlakuan manis pria itu membuat aku selalu ingin bersama memberinya kepercayaan hingga seiringnya waktu aku menaruh hati pada pria jangkung itu, CINTA, yah.., aku akui! Aku mencintainya.

.

Seseorang melangkah dengan pelan menghampiri dua jiwa yang tengah tidur diatas ranjang, ia menurunkan sedikit badan mencium kepala sih manis. Lantaran kemudian tangan itu meraih headphone dia samping sedikit bingung namun ia abaikan, menyalahkan benda persegi itu hingga notif diatas layar masih dipanjang disana, dimatikan menaruh benda pipit itu kembali diatas nakas.

Mengambil posisi disamping sih manis,  badan besar itu sedikit terangkat melewati tubuh kecil milik Fourth mencium sang buah hati dengan pelan dan kembali pada posisinya. Gemini mendekatkan pada tubuh Fourth yang tidur memunggungi nya, menarik pinggang sih manis agar lebih menempel pada tubuhnya, kepala itu mendekati pada daun telinga milik Fourth. Hingga sih manis yang pura pura tidur pun merasakan hangat nafas milik pria jangkung disamping.

" Belum tidurkan...?"

Ucapnya sangat pelan bersamaan dengan bibir tebalnya menyentuh daun telinga milik sih manis, buat sih pemilik mengigit bibir bawahnya.

" Kalau kamu nggak ngizinin, aku nggak akan pergi.."

Fourth membuka matanya. kini kepala pria itu berada tepat dileher sih manis, apa pria jangkung ini tahu aku baca pesan dari kekasihnya? Terus apa hak ku melarang pria ini menemui keluarga kekasihnya?.

Single Mom (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang