chapter 13 (dimarahin)

1.1K 63 6
                                    

......

Seperti hari hari sebelumnya pria dengan kemeja biru tua duduk di kursi kebesaran nya, laptop yang terus menyala sejak pemiliknya masuk dengan setumpuk kertas putih memenuhi setiap sudut meja besarnya.

Jika di hari sebelum, pria dengan tubuh besar atletis itu akan mara setiap kali membaca sala satu berkas penting yang tidak sesuai dengan keinginannya, maka ia akan memanggil siapa yang menangani pekerjaan di bagian itu, dan memarahi habis habisan sebelum ia menyuruh mengulang nya kembali.

Namun entah mengapa beberapa hari ini Pria dengan sejuta pesona ini, hanya tersenyum memaklumi jika ia menemukan kesalahan saat ia memeriksa berkas laporan ditangan nya

Pikiran dan hatinya sangat senang, dan sulit di terjemahkan sulit untuk mengungkapkan kata yang pas untuk di ucapkan menggambar seperti apa kebahagiaan nya saat ini. Hanya Ia sendiri yang tahu.

Pria manis itu selalu hadir di setiap detik menit dalam pikirannya, selalu terbayang saat wajah sih manis  akan menangis meringis kala sih buah hati  menendang perut dari dalam sana, dan itu membuat  sih pria dewasa  gemes melihat nya.

     Itss.. hikss, kenapa kau menendang perut Momy.
    Apa kau tidak suka di perut Momy.. hiks
  
Sekarang badanku tambah besar dan aku sulit bergerak.. hiks,. kalau kau tidak suka kenapa tidak keluar saja, ini juga sulit.

berkali kali ucapan itu, selalu terdengar dari bibir sih manis kalah yang didalam sana terus menerus bergerak kiri dan kanan, entah apa yang membuatnya selalu seperti itu.

Gemini dengan sejuta senyum menghiasi wajah tampannya selalu memberikan kata-kata agar sih manis tidak mengeluarkan kata yang mungkin melukai perasaan sang buah hati.

Setiap usapan lembut dan di bumbui dengan ucapan sayang untuk sih buah hati dan itu membuat nya berhenti untuk bergerak dan selalu tenang jika tangan besarnya mengelus dan mencium permukaan perut sih manis.

Sial, rasanya dia tak ingin menjauh dari kedua bayinya,

Yah, Fot sama seperti bayi. Selalu menangis dengan hal hal kecil yang seharusnya hal yang wajar untuk sang  bayi jika bergerak dan itu mungkin bayi nya sehat. Namun Fot selalu merengek dan memarahi sih buah hati jika  kaki yang didalam sana menendang perut tipis nya, dan itu tak luput dari sih pria dewasa.

Ada sedikit tidak suka ketika ia mendengar ucapan kasar dari bibir sih manis dan itu cukup membangkitkan jiwa kasar yang masih tersimpan rapat didalam tubuhnya.

perlakuan kasar terhadap sang buah hati membuat pria dewasa itu meninggikan suaranya bahkan hampir memukul ibu dari anaknya.

      
        " phi Gem tolong handuknya di jemur, ini terlalu basah ..."

  " Phi Gem, apa kamu di luar!! Kaki ku masih basah untuk melangkah keluar kamar mandi..."
  
Tidak ada jawaban dari kamar,

Fot yang masih duduk di atas kursi dalam kamar mandi dengan pakaian lengkapnya, seperti biasa kaos oversize dengan celana kain panjang.

Menunggu sih pemilik nama mengambil handuk setelah ia gunakan. Namun sang tuan rumah sama sekali tidak muncul di balik pintu kamar mandi.

    " Ini karena kamu tumbuh disini! Jadi aku malas
untuk bergerak!

Ucap nya merasa kesal, baiklah ia akan berusaha.

Fot berdiri dengan satu tangan pegang pada wastafel, tangan satunya memegang handuk basah didepan perut,

Uhhhh... kenapa susah sekali hanya untuk berdiri!!

Dengan pelan kaki yang sedikit bengkak itu melangkah, keluar kamar mandi. Samar samar ia mendengar suara yang sepertinya sedang telfon.

Single Mom (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang