chapter 09

915 47 8
                                    

..........

Sebelum......

Kedua pria dengan tinggi badan hampir sama, Namun bisa kalian bedakan diantara keduanya.. mereka berdiri di depan salah satu ruangan untuk mengetahui apa yang terjadi, atau ada apa yang membuat pria manis itu selalu saja sakit dibagian perut sehingga hampir setiap ia akan mengeluh dan berakhir menangis.

salah satu diantara keduanya yang berkulit putih susun dengan pakaian yang tertutup meremas ujung jaket yang ia kenakan.

Sementara pria di samping yang tak kalah kecilnya menggunakan baju kaos oversize berwarna crime dengan kulit putih namun tidak seputih susu.( Gw gk tau cara mendeskripsikan nya)

Sih pria manis yang berkulit putih susun itu mengerutkan keningnya menahan sakit.

Pria di sampingnya diam-diam menatapnya.

" sudalah ayo kita masuk, kenapa loh takut..? "- ucap sih pria kecil di sampingnya yang sejak tadi memaksakan sahabatnya untuk masuk.

" Tang.. hiks.. hiks..gw takut...." - ucapnya menatap Satang disampingnya.

" Fot. dengerin gw .."- ucap Satang memegang kedua bahu fot dan menatap matan itu yang entah sampai kapan mata itu kering.

" apapun hasilnya, loh ngga akan sendiri...loh percayakan sama gw ..? " - tambah nya lagi.

entah kata-kata dari mana yang keluar begitu saja dari bibirnya, intinya hati dan ucapannya tidak sinkron. Dia selalu memberikan kata-kata penenang untuk sang sahabat agar tidak khawatir dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Sebenarnya dalam hati kecilnya ia sangat takut, taku akan terjadi sesuatu pada sahabatnya yang mana kehidupan keduanya sangatlah tidak cukup.

" hiks.. hiks.. Tang janji. jangan tinggalin gw.." - Fot mengangkat jari kelingkingnya kehadapan Satang.

Satang menatap Fourth dan tangan kelingking si pria manis itu, bibirnya terangkat membentuk senyum dan menautkan jari kelingkingnya ke kelingking pria manis itu, membentuk sebuah janji.

" Iya, gw janji.." ucapnya dengan senyum tak pernah lepas dari bibirnya, agar pria manis di depannya merasa tenang.

" Baiklah. ayo kita masuk " ucapnya, melepaskan tautan jari keduanya dan merangkul bahu yang sama kecilnya masuk kedalam ruangan yang bernuansa putih, layaknya ruangan USG.

" Awww..anak manis silahkan masuk " welcome dari sang dokter setelah mereka mengetuk pintu yang bercat putih itu.

" Maaf Dok, apa kami mengganggu anda..? " - tanya Satang, kalah ia melihat sang dokter menyimpan beberapa kertas putih di tangannya dan menaruhnya di atas rak khusus.

" sama sekali tidak, ayo kemari duduklah " ucap sang dokter dengan ramah.

Hal itu membuat sih pria yang diselimuti ketakutan pun seketika ia merasa tenang.

.......

Fourth disuruh untuk berbaring di ranjang yang khusus untuk melakukan pemeriksaan, pasien? .

Setelah sang dokter menanyakan siapa yang harus di periksa dan Satang pun menatap Fot, dokter yang paham dengan situasi nya pun, memberi sedikit ucapan yang membuat sih pria manis sedikit tenang dan akhirnya sih pria manis itu pun mau.

Setelah sang dokter menanyakan siapa yang harus di periksa dan Satang pun menatap Fot, dokter yang paham dengan situasi nya pun, memberi sedikit ucapan yang membuat sih pria manis sedikit tenang dan akhirnya sih pria manis itu pun mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Single Mom (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang