....
Di balik pagar hitam yang menjulang tinggi guna menghalangi bagi siapa yang masuk tanpa izin dari sang pemilik nya.
Bunga indah yang mekar saat musim tiba dengan rumput rumputan hijau di sekeliling rumah, di paling belakang pohon pohon yang memiliki buah disetiap tangkai yang siap dipanen. Hembusan angin yang datang dari berbagai arah dengan awan diatas sana yang begitu cerah. Burung burung berkicau berterbangan mencari makanan diatas sana yang menandakan bagaimana kesibukan awalnya dimulai.
Rumah ber-cat putih yang begitu mewah di tengah pepohonan, namun tidak menakutkan. kesannya seperti di pedesaan yang jauh dari berbagai polusi dengan suara kendaraan yang berlalu lalang.
Halaman yang hijau dengan warna cat rumah yang begitu nyatuh, membuat siapapun akan betah untuk tinggal disini, nyaman dan sangat sejuk.
Disalah satu kamar dengan kaca besar mengarah ke belakang rumah, memandang berbagai macam banyak buah buahan yang mungkin beberapa hari kedepan akan di panen.
Seorang pria manis dengan baju kaos putih oversize dengan celana pendek putih namun tidak terang. Sangat menyatu dengan kulitnya yang semakin hari semakin cantik, perut sudah tidak rata lagi sudah semakin menonjol. Bahkan semua baju lamanya sudah tidak ada lagi yang pas, semua serba baru dengan ukuran yang tentunya semua harus oversize.
Seperti yang dijanjikan oleh sang tuan, semuanya ia akan tanggung.
Ia menatap pemandangan di balik kaca besar didepannya, pemandangan yang mungkin membuat orang orang tidak akan bosan,
Seseorang masuk dengan napan ditangannya, mendekati pria manis yang duduk diatas sofa lantai yang begitu empuk, membuat sih manis enggan untuk beranjak.
" Maaf tuan ini sarapan pagi Anda.."
meletakkan napan diatas meja dengan sofa panjang didekat balkon.
Sih manis memandang sarapan paginya yang ia yakini sangat mahal dan tentunya sangat bergizi bagi yang hamil, begitu banyak pikirnya.
diatas napan,
- serial
- roti gandum isi ( sandwich)
- beberapa telur
- pisang
- alpukat
- susu pasteurisasi.Wanita tua itu memandang pria manis yang tidak beranjak dari duduknya, dan hanya memperhatikan sarapan nya diatas meja kaca di depan
" apa ada yang kurang? biar saya ambilkan "
Fot mengalihkan tatapannya menatap wanita cantik itu walaupun umurnya sudah tak lagi muda.
" Ti.. tidak Bibi.."
" Itu bahkan terlalu banyak ..aku pasti tidak menghabiskan nya..."
Wanita yang disebut bibi pun tersenyum kala mendengar ucapan sih manis yang beberapa hari sudah ada di rumah tuannya.
" Tapi anda harus memakannya, disisakan jika anda tidak mampu.."
Fot menatapnya, tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
sih manis yang ingin beranjak dari sofa lantai agak susah, sih bibi yang sedari tadi memperhatikan nya pun berinisiatif membantunya.
" Jika anda menginginkan sesuatu atau bantuan, anda bisa memanggil saya.."
" Iya Bi, terimakasih ..."
Fot duduk di sofa panjang dengan meja kaca didepannya. Ia meraih susu dan meminum lebih dulu.
Wanita tua disebelahnya, memperhatikan setiap gerakannya." Mungkin tuan besar sudah ada di jalan menuju kesini .."
Ucap yang lebih tua yang masih setia menunggu sih pemilik kamar menghabiskan sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mom (?)
RomansaGemini " berikan saja apapun yang dia mau, jangan sampai reputasi ku hacur, hanya gara-gara masalah sepele, dan jangan biarkan dia muncul atau berkeliaran di sekitar ku, kau mengerti kan? " * emm maaf tuan.. tapi bagaimana kalau dia hamil tuan? Gem...