........
Tubuh dibalik selimut tebal diatas ranjang terlihat mulai bergerak, tangan kurus itu meraba raba mencari seseorang disamping, cahaya dari luar terpancar jelas kala kain tipis yang menutupi sengaja dibuka agar tubuh telanjang diatas kasur segera membuka matanya.
Wajah cantik itu mengerut bersamaan dengan matanya yang kian sedetik terbuka, ia bergerak berbalik mencari sih kecil dibelakang juga tidak terlihat selimut tebal namun kecil juga ikut hilang, kemana dua sosok dikiri kanan nya.
Sosok dibalik selimut tebal itu diam sebentar menatap langit langit kamar, hingga sedikit terlintas suara desahannya masih tersisa disetiap sudut kamar itu membuat wajahnya merah karena malu, malu akan sosok yang membantu mengangkat pinggangnya menuju kepuasan dalam kenikmatan, kalah ia duduk diatas pangkuan sang dominan dan diminta untuk ia yang bergerak.
" Phii ini susah nghhh.."
" Bisa.."
" Nggak bisa masuk nghhh...phii.."
Dan situlah sang dominan membantu nya.
" Ahkkkk "
Fourth berteriak menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya hingga sampai tidak terlihat, menyembunyikan wajah merahnya dibalik selimut tebal dan sedikit berguling kiri kanan tidak jelas, ia salting sendiri.
Kamar itu kosong yang hanya menyisakan dirinya diatas ranjang, segala isi dalam kamar menyaksikan pria manis disana yang sedang mabuk dalam perasaan yang membara, perasaan yang hanya ingin menjadi satu satunya bagi orang yang masih tersisa akan sentuhannya, yang telah membawanya jauh hingga ia melupakan posisi dirinya.
Tidak terlalu berharap untuk menjadi satu-satunya, namun terlintas satu dua tiga kata yang terucap dari bibir pria jangkung, jika hanya aku dan kamu, tidak ada lagi yang lain.
Menit terus berlalu hingga pria manis sadar dengan sang buah hati yang entah dimana dengan sang ayah yang membawanya. Fourth dengan pelan duduk dan bergeser kepinggir tepi ranjang, kaki jenjangnya turun dengan selimut tebal menutupi badannya tanpa kain, kaki itu melangkah dengan sangat pelan menuju kamar mandi, walau sekali kali ia meringis takalah di bawah sana sangat perih, ia yakin bekas jahitan dibawah sana mukin terlepas, milik pria itu entah kenapa terasa berbeda dari sebelumnya itu sangat besar, apa Gemini melakukan sesuatu hingga milik nya semakin besar, ah sial! pipi ku seketika merah.
Tidak heran sebenarnya, Gemini lebih sering olahraga setelah Fourth dijaga oleh kedua orangtuanya, ia akan menghabiskan satu atau dua jam diruangan gym, hingga badan itu bahkan lebih besar dari pertama kali Fourth bertemu dengannya.
Setelah beberapa menit sih manis membersihkan tubuhnya yang lengket, lantaran kini ia berdiri didepan cermin memakai sedikit riasan pada wajah yang terlihat sangat berbeda, terpancar jelas di wajahnya bahwa ia sangat bahagia entah kenapa, bibir tipisnya ia pakai sedikit lip tint hingga bibir itu terlihat basah dan menggoda.
Fourth mantap pantulan di depan, kaos putih susu yang longgar bekas baju saat baby Naka masih tersembunyi di sarangnya, celana pendek diatas lutut memperlihatkan kakinya yang mulus, tersenyum tidak sabar menemui dua orang tersayang diluar sana.
Apa sedikit berlebihan? Sih manis memfokuskan riasan pada wajahnya, riasan pada wajahnya tidak begitu terang namun karena wajahnya yang putih cerah jadi sangat berbeda.
.
Pria bertubuh besar nan tinggi bahu lebar dengan handuk kecil sedikit basah bergantung begitu saja dilehernya, sang bibi disamping terus bersuara memberi instruksi dengan pelan, sekali kali wanita tua itu akan tertawa saat ayah dari cucu Pirapat itu menghelah nafas panjang kalah sang buah hati tuan kecilnya bergerak saat mengoleskan minyak pada punggung kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mom (?)
RomanceGemini " berikan saja apapun yang dia mau, jangan sampai reputasi ku hacur, hanya gara-gara masalah sepele, dan jangan biarkan dia muncul atau berkeliaran di sekitar ku, kau mengerti kan? " * emm maaf tuan.. tapi bagaimana kalau dia hamil tuan? Gem...