𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 1 - 𝓐𝓫𝓸𝓾𝓽 𝓜𝓪𝓻𝓻𝓲𝓪𝓰𝓮

1.2K 77 10
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Jenna Shazia binti Theo Raharja dengan mas kawin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya terima nikah dan kawinnya Jenna Shazia binti Theo Raharja dengan mas kawin ........ Tunai."

"SAH.."

Langkahnya terhenti kala seseorang menjabat tangan cinta pertamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkahnya terhenti kala seseorang menjabat tangan cinta pertamanya. Melantunkan ikrar suci pernikahan tanpa meminta persetujuannya. Bak mimpi buruk, Jenna dengan koper besarnya itu terduduk lemas di ambang pintu kala seorang lelaki yang ada di hadapan Theo, papa Jenna, menyebut namanya dan disahuti dengan kata SAH.

"Pa... ma...?" panggilnya tak berdaya.

Estha-mama Jenna yang menyadari kehadiran putrinya itu segera menghampiri Jenna dan membantunya berdiri.

"Sayang? Kamu kenapa? Kok bisa di bawah? Kamu juga kenapa nangis?" tanya Estha khawatir.

"Harusnya Jenna yang tanya ma... ini ada apa? Kenapa laki-laki itu menyebut nama Jenna? Kenapa kalian mengatakan SAH? Sebenarnya ada apa?" tangisnya pecah.

"Sayang... kamu tenang dulu ya... mama dan papa akan jelasin, sekarang masuk dulu yuk sayang... mama kenalkan dengan keluarga baru kita." ucap Estha enteng.

Jenna membiarkan kopernya dan ikut Estha berkumpul dengan yang lain.

"Anak papa sudah sampai ternyata. Sini sayang, duduk di samping papa." pinta Theo.

"Pa... ini ada apa?" tanya Jenna kembali.

"Kenalkan mereka sayang, mereka keluarga baru kita. Keluarga Kyai Ahmad." Theo memperkenalkan satu per satu dari semua anggota keluarga Kyai Ahmad.

"Dan yang duduk di hadapan papa, dia adalah nak Adzando Ejaz. Nak Ejaz ini suami kamu sekarang. Dan papa minta, kalian terus bersama sampai maut memisahkan."

"Suami? Pa? Papa nggak lagi bercanda kan? Ma? Papa bercanda kan ma?" Jenna memastikan.

Estha hanya tersenyum lalu menggeleng.

"Papa serius sayang... papa tidak sedang bercanda. Ayo berilah salam pada suamimu, ciumlah tangannya."

"Nggak pa... nggak bisa gini dong. Jadi papa dan mama paksa Jenna pulang untuk ini? Kenapa pa? Papa nggak percaya sama Jenna, kalau Jenna bisa cari pasangan sendiri? Ini nggak adil. Papa selalu paksa Jenna. Kali ini papa mau buat Jenna sengsara?" Jenna terus mengatakannya dengan berteriak. Keluarga Kyai Ahmad tentu tidak heran karena, hal ini sudah pasti akan dilakukan oleh Jenna.

𝑻𝒆𝒎𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒌𝒂𝒎𝒂𝒓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang