Sugar Daddy -21-

222 35 6
                                    

"Buka pintu gerbang sekarang"

Seorang pria berpakaian hitam dengan cepat menekan tombol untuk membuka pintu gerbang begitu sebuah mobil sport berhenti tepat di depannya, mobil itu melaju dengan cepat memasuki area perumahan yang tampak sunyi seakan tidak berpenghuni.

"Selamat datang Tuan Muda"

Kepala pelayan yang membukakan pintu membungkuk dengan sopan begitu pemilik mobil keluar, tanpa mengatakan apapun atau bahkan menunjukan ekspresi apapun Mingi melangkah masuk kedalam rumah utama milik keluarga Song.

"Bawakan barang di dalam mobil ku"

"Baik tuan muda"

Mingi kembali melangkah masuk tanpa memperdulikan seorang wanita paruh baya yang sedang membaca majalah di tangannya.

"Seperti ini kah cara mu kembali ke rumah?"

Mingi menghentikan langkah nya lalu berbalik dan berhadapan dengan istri kedua ayah nya atau bisa di bilang ibu tiri nya itu, sebuah senyuman terukir di bibir Mingi begitu menatap wanita di hadapannya ini.

"Ah.. haruskah aku memberi salam padamu nyonya?"

Wanita itu mengepalkan kedua tangannya dengan erat mendengar perkataan Mingi, matanya tidak lepas dari Mingi yang pergi begitu saja di ikuti seorang pelayan di belakangnya.

Langkah Mingi terhenti di depan sebuah pintu dengan ornamen tradisional yang begitu kental terukir di atasnya, tatapannya beralih pada seorang wanita tua yang mengenakan hanbok tampak menunduk ke arah Mingi.

"Nyonya besar sedang istirahat Tuan muda"

"Apa aku terlihat peduli?
Buka pintunya sekarang juga"

"Tapi tuan muda..."

"Ck sialan, buka saja pintunya!"

Dengan sangat terpaksa pelayan tadi membukakan pintu di hadapannya saat dirinya hanya bisa menunduk pasrah melihat Mingi memasuki ruangan milik nenek Song.

"Kurasa anak muda memang tidak punya sopan santun"

"Mungkin?"

"Katakan maksud kedatanganmu"

Pelayan di belakang Mingi dengan sigap memberikan barang yang sejak tadi ada di tangannya pada Mingi.

"Mengembalikan barang milikmu, nenek"

Nenek Song tidak menunjukan reaksi apapun begitu tumpukan uang jatuh tepat di depan matanya, bahkan sebagian jatuh di pangkuan nya. Tatapannya tidak lepas dari Mingi yang sayangnya tidak menunjukan reaksi apapun.

BRAKK...

Kedua koper di tangan Mingi melayang dengan cepat dan beruntung tidak ada satupun yang mengenai nenek Song dan hanya tergeletak tak jauh dari tempat wanita itu duduk.

"Tidak ku sangka kau akan bergerak sejauh ini"

"Jadi pemuda itu..."

Flashback

Yunho menatap 2 koper berisikan tumpukan uang didepannya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, entah apa yang di pikirkannya tadi dan membuat Yunho membawa 2 koper ini bersamanya.

"Sejujurnya aku ingin cepat berpisah dengan nenek Song dan aku malah membawa benda ini, ahh benar-benar menyebalkan"

Yunho menutup kedua koper itu dan hanya bisa duduk menunggu Mingi untuk datang ke flat nya saat ini, Yunho sengaja datang ke flat milik Mingi karna tidak mungkin kan Yunho bertemu dengan Jongho bersama dengan kedua koper ini.
Yunho langsung berbalik begitu mendengar suara pintu yang terbuka di tambah dengan langkah kaki yang semakin dekat padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugar daddy - MinYun VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang