Sugar Daddy -8-

974 93 14
                                    

Yunho perlahan membuka kedua matanya karna suara kicau burung begitu nyaring terdengar dan mengganggu tidurnya, untuk sesaat Yunho hanya diam begitu menyadari posisi nya saat ini.
Yunho menurunkan pandangannya dimana kedua tangan Mingi melingkar erat di pinggangnya karna Mingi yang memeluknya dari belakang begitu keduanya pindah ke kamar ini.
Ingatan Yunho kembali menerawang atas apa yang terjadi semalam di antara dirinya juga Mingi, walaupun tidak banyak yang terjadi tetap saja jika mengingatnya lagi membuat Yunho menjadi tersipu.

"Kemarilah"

"Kemana Mingi ehh..."

Yunho kehilangan keseimbangan nya karna Mingi menarik tangannya, Yunho menatap Mingi dengan kedua mata bulatnya begitu menyadari posisinya berada di pangkuan Mingi.

"M-Mingi?"

"Seperti ini sebentar saja.. "

Yunho menggigit bibir bawah nya menahan bantahan yang sempat ingin ia lontarkan disaat kedua tangan Mingi melingkar sepenuhnya di pinggang Yunho dan menarik tubuh keduanya semakin dekat satu sama lain. Tanpa sadar Yunho menumpukan dagu nya di pucuk kepala Mingi karna posisi Mingi yang menyandar di dadanya.

Entah apa yang di alami Mingi tampaknya hal itu sangat berat untuk Mingi dan membuat nya menjadi seperti ini, karna tidak banyak yang bisa Yunho lakukan pada akhirnya Yunho hanya bisa menenangkan Mingi dengan cara seperti ini.

"Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi di masa lalu Mingi, tapi kuharap itu semua tidak membuat mu sedih untuk selamanya.
Mingi juga berhak bahagia dan jangan terlalu memikirkan hal yang mungkin bisa menyakitimu"

Satu tangan Yunho terulur mengusap surai Mingi perlahan karna Mingi tidak memberikan respon apapun, Yunho pikir entah sedalam apa luka yang di rasakan Mingi di masa lalunya dan membuatnya seperti ini.

"M-Mingiii!"

Disaat Yunho masih dengan pemikirannya tiba-tiba saja tubuhnya sudah di angkat dengan begitu mudahnya, siapa lagi pelakunya jika bukan Mingi yang tanpa mengucapkan apapun langsung menggendong tubuh Yunho seperti 'koala', karna tubuhnya yang diangkat begitu saja membuat Yunho secara refleks melingkarkan kedua tangannya di leher Mingi begitu juga kedua kakinya di pinggang Mingi.

"A-Ada apa Mingi?"

Entah bagaimana Yunho harus menggambarkan apa yang di rasakan melihat posisinya dengan Mingi yang tidak biasa, mungkin Mingi sudah biasa dengan kekasihnya yang lain tapi hal seperti ini tidak pernah Yunho rasakan Yunho sebelumnya.
Yunho benar-benar mengutuk dalam hatinya karna Mingi terus menatapnya disaat posisi keduanya seperti ini, rasanya jantung Yunho hampir berhenti berdetak untuk sesaat.

"Mingi kita mau kemana?"

"Tidur, ini sudah larut"

"Tapi bisakah..."

Tidak ada yang bisa Yunho lakukan selain menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Mingi, karna pemuda tinggi itu malah berjalan ke arah kamar dengan Yunho yang masih berada di 'gendongannya', tanpa di perintahkan Yunho membuka pintu kamar di depannya karna Yunho tahu jika Mingi tidak bisa melakukannya.

"Terima kasih Mingi"

Yunho mengutuk dalam hati kenapa dirinya mengucapkan terima kasih karna Mingi sudah menggendongnya ke kamar?
tanpa sadar Yunho menepuk dahinya karna merutuki tindakan bodohnya, hal itu tentu saja tidak luput dari tatapan Mingi yang sejak awal terus tertuju pada Yunho.

"Tidurlah ini sudah larut"

"Ung baiklah, Mingi juga harus tidur"

"Aku akan menyusul, ada hal yang harus aku kerjakan
tidak akan lama aku janji"

Sugar daddy - MinYun VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang