II

167 27 2
                                    

Pagi yang cukup cerah untuk sebuah keluarga yang sedang melakukan sarapan mereka

"Bagai mana dengan perusahaan mu cio?" Kepala keluarga itu membuka topik obrolan mereka pagi ini

"Yaa untuk saat ini baik-baik aja yah" jawabnya santai

"Apa kamu sudah mendapatkan informasi tentang cucuku?" Tanya veranda istri jhon dan dijawab gelengan oleh gracio

"Ini masih pagi mah jangan bahas itu dulu" Ucap shani istri gracio

"Kenapa? Ada apa dengan kalian setiap mama bertanya soal Christy kalian selalu menghindar, apa jangan-jangan kalian lah yang membuat Christy pergi dari sini. Iya?" Ucap veranda dengan meninggikan nada bicaranya, ia sudah muak dengan sifat anak dan menantunya ia merasa hilangnya Christy kemungkinan ada sangkut pautnya dengan mereka

"Udah-udah. Kalian jangan seperti ini, disini masih ada anak-anak" Jhon kini bersuara, ia tidak mau pertengkaran ini akan melibatkan cucu-cucunya yang juga berada di sana

Dan pada akhirnya anak sulung dari gracio dan shani berdiri dari duduknya "kakak udah selesai. Kakak berangkat kerja dulu"

"Sepagi ini? Tumben" Ucap anak kedua itu ikut berdiri dari duduknya lalu ikut menyalimi tangan orang tua dan oma, opa mereka "zee berangkat bareng kak chika" Lanjutnya berbicara kepada gracio dan shani

"Yaudah hati-hati ya nak bawa mobilnya" Ucap shani kepada chika dan azizi lalu mencium kening mereka berdua

"Siap bunda" Jawab azizi sedangkan chika sudah berjalan duluan menuju garasi

"Maaf ma, pa shani juga akan berangkat ke rumah sakit"

"Hmmm" Veranda hanya menjawabnya dengan deheman singkat tanpa menoleh kearah shani

"Tumben berangkat pagi bun" Ujar gracio

"Iya mas, soalnya ada persiapan penyambutan dokter dari Korea Selatan" Memang benar dirumah sakit milik shani akan ada penyambutan dokter yang akan menggantikannya sebagai kepala ahli bedah dirumah sakitnya

Beberapa minggu yang lalu shani telah diangkat menjadi direktur baru setelah veranda dinyatakan pensiun, shani yang dulunya adalah kepala ahli bedah disana kewalahan mengatur semuanya belum lagi ia meng-handle cabang rumah sakit yang lainnya, karena itu ia memilih hanya untuk menjadi direktur saja saat ini dan untuk menjadi penggantinya sebagai ketua ahli bedah ia menghubungi rumah sakit yang menurutnya bisa diajak kerja sama

"Kapan itu penyambutannya?" Tanya jhon

"Besok lusa pa" Jhon menganggukan kepalanya

"Yaudah kalau gitu biar aku yang antar kamu ke rumah sakit" Ucap gracio  berdiri lalu pergi dengan menggandeng tangan istrinya

"Lah? Terus cucu gua gimana?"

***

"Disaat ku membuka mata
Ku lihat wanita yang terindah
Dia tersipu enggan bicara
Dapatkah aku temaninya"

Tiba musik itu mati dan ruangan menjadi hening

"Apa sih del, kenapa lu matiin musiknya?" Ujar alex melihat kearah adel dia dengan santainya mematikan musik nya

"Berisik tau gak" Balas adel

"Lo gak capek emang lex dari pagi sampai sore karaoke an mana lagunya itu-itu mulu lagi, gua yang gak tau sama sekali dengan lagu itu mendadak jadi hapal" Ucap flora dirinya dan adel sudah menemani alex karaokean dari pagi hingga hari sudah menjelang sore

"Gua juga gabut anying seharian ini gak ada ngapa ngapain" Alex merebahkan dirinya diatas sofa

"Biasanya lo ngapain aja?" Tanya flora

Follow The FlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang