Tengah malam disalah satu gang yang berpusat didalam kota, beberapa orang tengah terlihat mabuk dan beberapa orang lagi tengah menyesap sabu
Angel berjalan melewati orang-orang itu dengan santainya lalu ia memutar knop pintu yang berada ditengah gang itu, didalam ia melihat beberapa bilik ruangan
Ia membuka satu persatu ruangan itu guna untuk mencari keberadaan seseorang disana
Orang-orang disana tidak menaruh curiga kepada angel, mereka mengira angel adalah salah satu perempuan malan bookingan boss mereka
Tibalah ia berada di bilik terakhir ia menyikap gorden itu dapat ia lihat jessi yang sedang bermain game di komputernya, angel menarik kabel headset yang digunakan oleh jessi hingga terlepas dari telinganya
"Anj..." Ucapannya terhenti ketika melihat sosok angel yang sudah berada didepannya "Angel" Kaget Jessi
Angel tersenyum manis lalu menyapa Jessi "Hay" Sapanya sambil melambaikan tanganya
"Ngel lo ngapain disini?" Raut wajah Jessi mulai terlihat panik, sebab kenapa angel bisa masuk ketempat seperti ini dengan mudahnya
"Seharusnya gua yang tanya sama lo. Lo ngapain disini?" Tanya angel balik
"Yaa... Gua kerja lah ngapain lagi" Jawab Jessi gugup
"Keja dibawah perintah durox itu sangat menjijikan"
"Bukan gitu"
Jessi menarik angel keluar ruangan itu menuju ke sebuah tempat yang sedikit jauh dari lingkungan itu
Jessi membawa angel kesebuah taman yang sudah cukup sepi "lo duduk disini dulu gua mau kewarung depan beli udud" Angel mengangguk paham
Beberapa menit kemudian Jessi datang memberikan angel sekaleng minuman bersoda "thanks"
Hening beberapa menit, Jessi mulai menyalakan pemantik api itu membakar sebatang rokok lalu menyesap nya
"Orang tua gua terlibat kecelakaan beruntun hingga mereka meninggal ditempat" Ucapannya terjeda kala asap filter rokok itu kembali masuk kedalam mulutnya "dan pada akhirnya gua hanya hidup berdua dengan ci jesslyn, gua tidak mau kehilangan lagi maka dari itu gua gabung dengan mereka. durox membawa jesslyn entah kemana dia ngancam gua, kalau gua tidak mengikuti perintahnya makan nyawa jesslyn akan hilang" Tampak dengan jelas matanya mulai memerah
"Cengeng" Hanya kata itu keluar dari mulut angel
"Lo tau sendiri dari kecil gua memang cengeng"
Angel menengadah menatap langit "gua jadi inget waktu SD dulu lo sering nangis dipojokan karena sering gua isengin, gua juga inget setelah puas bikin lo nagis ci jesslyn datang ngomel-ngomel kegua sampai gua ikutan nangis karena dimarahin ci jesslyn, pulang sekolahnya ci jesslyn berantem dengan azizi karena gua yang ngadu ke Azizi"
"Hahaha ingatan lo tidak buruk ngel. Gua aja udah lupa masa itu"
"Tujuan gua kesini ngajak lo balik kerja dengan gua, gua butuh otak seperti lo untuk mencari secuil informasi yang gua butuhkan"
"Gua tidak bisa ngel" Lirih Jessi
"Ganti gua tidak bisa, menjadi gua bisa"
"Kalau gua ikut dengan lo apa lo bisa menjamin keselamatan jesslyn?"
Angel terkekeh mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang "bawa dia kesini" Ucap angel pada ponselnya membuat Jessi menjadi bingung
Tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam parkir didepan mereka berdua
"Lihat lah" Angel menunjuk kearah mobil itu dengan menggunakan dagunya
Seorang wanita berpakaian formal keluar dari dalam mobil itu ia tersenyum menatap Jessi