setelah meeting dengan beberapa dokter membuat otaknya sedikit terasa sedikit pening. Karena itu angel memanfaatkan waktu istirahatnya untuk bersantai sejenak dikantin dengan semangkuk bakso yang ia pesan tadi, sedangkan muthe saat ini berada diruang rawat untuk melakukan visit
Baru memakan dua suap bakso, seseorang datang dan langsung duduk di kursi tepat didepan angel, angel hanya menatap sekilas orang itu lalu melanjutkan kembali mengunyah bakso di mulutnya
"Christy" Panggil shani. Namun tidak ada jawaban dari siapapun "Christy" Lagi-lagi tidak ada jawaban "Angelina Christy Jhonson"
"Dr Angel" Angel menunjuk name tag yang ia pakai "ga perlu selengkap itu cukup panggil saya Angel"
"Ohh, jadi mereka mengganti nama mu jadi angel ya" Ucap shani
Angel mengerutkan dahinya, omongan shani membuatnya sedikit bingung, mereka? Siapa yang dimaksud
"Bobby. Ayah angkat kamu dia yang mengganti namamu kan?" Tebakan shani itu membuat angel seketika menjadi emosi
Angel membuka dua kancing bajunya menunjukan shani bekas luka tembak yang berada didada angel "gua hampir mati karena ulah lo dan suami lo itu sialan" Umpat angel sambil berteriak
Pyarrr.....
Detik itu juga gelas minum yang dipakai oleh angel, ia lempar kearah shani hingga mengenai dahinya
Shani meraba dahinya ia melihat darah banyak ditangannya, sudah dipastikan wajah shani sudah dipenuhi oleh darah, secepat mungkin angel mencengkram rahang shani
"Ayo lihat siapa yang akan mati duluan, lo atau salah satu diantara mereka bertiga, gracio, chika atau Azizi?" Angel tertawa melepaskan tangannya dari rahang shani "hanya demi kedudukan" Ucap angel diakhir kalimatnya, sedangkan shani hanya diam menahan sakit akibat pecahan gelas kaca tadi
"Ada apa ini?" Seorang satpam datang bersama dengan beberapa perawatan juga ikut berdatangan
satpam itu hendak akan menangkap angel, namun angel menghindar "jangan sentuh gua. gua bisa sendiri, dia terpeleset sendirinya" Ucap angel lalu pergi dengan santainya
***
Di rumah sakit yang sama. kini jhon dan veranda sedang berada diruang rawat, yang digunakan oleh Billy
"Saya minta maaf, karena saya kamu jadi seperti ini Bill" Ucap veranda
"Lah kenapa kamu yang minta maaf sama Dia?, kan aku yang nyuruh Billy" Sambar jhon
"Sebelum kamu menyuruhnya kan aku duluan yang minta tolong sama kamu"
"Udah tenang... Ini semua hanya karena kelalaian saya, nyonya tidak perlu minta maaf" Ucap Billy menengahi semuanya
"Gak, gak, gak ini bukan salah mu. Bertahun-tahun kau kerja dengan ku, baru kali ini aku melihatmu sampi babak belur begini" Jhon terkekeh melihat tampang Billy yang jauh dari kata baik saat ini
"Ya mau gimana lagi, sepertinya dia bukan orang sembarangan"
Cklek....
Gadis jakung berkaca mata dan memakai jas putih dengan name tag bertuliskan Dr. Angel . Masuk kedalam ruangan itu
"Permisi" Sapanya halus
Tidak ada yang menjawab sapaan itu, mereka yang berada disana memilih untuk memperhatikan angel yang sedang mengganti cairan infus yang dipakai oleh Billy
Stelah memasang infus dan menyanyikan beberapa obat kedalam selang infus, Angel membalikan badannya menatap kedua pasangan yang sudah berumur itu
"Oh... Tuan dan nyonya Spartan ada disini. Seharusnya kalian tidak menyuruh dia untuk mencuri data pribadi saya. Untung dia tidak mati disana" Ucap angel dengan sedikit tawa kecil