setelah pengumuman bazar dari para osis, satu sekolah berbondong - bondong menghias dan menyiapkan alat juga bahan untuk bazar kelas mereka. waktunya sampai nanti malam, bejir bejir. siapa yang ga panik, anjir?
"wahh.. lihatlah kondisi kelas. berantakan sekali,"
Halilintar; selaku ketua kelas yang baru saja melihat (dibacanya datang) ke kelas, langsung dibuat 'agak' marah oleh teman - teman sekelasnya. nadanya aja dingin begitu.
"lo gaada niatan bantu?" tanya Gopal kesal dengan komentar Halilintar. "wah. ini, mah gausah dibagiin uang hasil bazar." sambungnya.
"bacot." - Halilintar
"bahasanya, bang." - Gempa
(biasalah, yang paling alim.)Halilintar tidak menjawab, dan memilih menaruh tasnya lalu ikut membantu. "gue ada, ya niatan bantunya." tegasnya. kalau saja di sekolah ini boleh melakukan kekerasan tanpa ada hambatan/hukuman, sudah dia bunuh itu temannya.
"halah, pas gini aja baru mau bantu. giliran nanti, bilangnya " gamau ah, males. ". " balas Gopal dengan nada yang kalau didenger kalian, dijamin kalian bakal darah tinggi. "bacot lo, setan." geram Halilintar.
"Lin, bahasanya." tegur Ellie. "ada calon istri lo, tau. lo mau, calon istri lo ilfeel sama lo?" bisiknya. membuat Halilintar merona hingga ke telinga. Ellie yang melihatnya hanya terkekeh, lalu pergi menghampiri [Name] dan mengobrol dengannya.
╾╼
srek srek srrek..
saat Ellie menghampiri sepupunya, terdengar suara grasak - grusuk yang berasal dari pulpen dan kertas. tentu saja, bisa dipastikan bahwa [Name] sedang menggambar. "gambar apa, [Littlename]?" tanya Ellie dengan panggilan khas untuk [Name].
[Name] memilih tidak menjawab, seperti mengisyaratkan Ellie untuk melihat dan menebaknya sendiri. "ohh, aku tahu! lagi gambar perempuan, ya?" tebak sepupu jauh [Name]; Ellie. yang ditanya mengangguk, sepertinya malas bicara.
"gambarannya [Littlename] bagus banget, tau!" puji Ellie. "ajarin, dongg. pweeaseee~?" mohonnya dengan nada yang di-imut - imut-kan agar [Name] mau mengajarinya.
"ga. coba aja bikin sendiri, belajar."
satu kalimat itu mampu membuat Ellie ngambek.
"ayolahhh, yaa?? [Littlename] yang imuttt~?" mohon Ellie sekali lagi. [Name] langsung membalasnya dengan tatapan 'iwwwhh' .
"aku aduin ke tante [YM/N], loh." ancam Ellie.
([YM/N] : Your Mother/Mommy's Name)[Name] berdecak lidah kesal. "yaudah." pasrahnya.
"yeyyy! makasih, sepupukuuu yang cantikk!" ucap Ellie sambil menerjang tubuh [Name] dari samping. si empunya tubuh pasrah, daripada di aduin ke ibunya.
disisi yang lain..
"weh, Pal. Ellie sama [Name] ngga lo suruh bantu?"
Raisya; salah satu teman mereka, membuka suara duluan.
─
a little fact from Raisya :
Raisya adalah seseorang yang periang, dan pendiam. dia salah satu orang yang cukup tidak menyukai [Name] dan beberapa orang terdekatnya; Ying, Yaya, Fang, Halilintar, Taufan, Gempa, Blaze, Ice, Thorn, Solar, Ellie, dan yang terdekat lainnya (ada beberapa karakter lagi di beberapa chapter depan). kecuali Gopal, karena dia suka sama Gopal. aneh betul seleranya. setuju? angkat tangan setinggi angkasa. dia kadang tidak terima jika ia disuruh, tapi yang lain tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebutan.
Fanfic˙˚˙╰─────>˙.boboiboy elemental × fem!reader.˙ menceritakan kisah seorang gadis bernama [Name] yang memiliki trauma di masa lalunya, pada kota Hilir. keluarga [Name], memutuskan pindah ke kota yang tak jauh letaknya; Pulau Rintis. setibanya disana, d...