21

725 181 13
                                    

VOTE!!!
happy reading^^

***

Freen masih tidak mengerti apa yang baru saja becky katakan kepadanya.

"Aku mau kita lanjutin kontraknya." Ucap becky yang membuat freen seketika terdiam.

"Dan aku mau kontraknya di percepat. Selepas aku lahiran, kita gada hubungan apa – apa lagi. Dan aku pastiin aku bakal rawat anak kita dengan sebaik mungkin. Jadi, kamu ga perlu khawatirin dia. Kamu bebas." Lanjutnya dengan setenang mungkin.

Setelah becky berbicara apa yang ia inginkan, ia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamarnya meninggalkan freen yang masih diam di meja makan.

***

Freen memasuki kamarnya dengan hati yang teramat gelisah, ia seketika merasakan sesak setiap kali mengingat perkataan becky.

Hatinya hancur.

"Gua harus gimana.." Gumamnya dengan bergetar. Bagaimana bisa becky berbicara hal sebesar itu dengan sangat tenang?

Ia harus memutar otak agar becky tidak pergi dari hidupnya. Terhitung.. ia hanya mempunyai waktu lima bulan lagi untuk membujuk becky.

Freen mengusap air matanya, lalu berbaring di kasur. Ia tahu apa yang akan ia lakukan besok. Sekarang waktunya untuk mengumpulkan tenaga.

***

"Good morning." Sapa freen yang sudah berada tepat di depan kamar becky.

Becky sedikit terkejut akan hal itu dan ia pun menahan tawanya. Karena ia melihat freen masih bermuka bantal.

"Ni anak keknya belum cuci muka deh." Batinnya memperhatikan wajahnya.

Freen yang melihat becky menatap bibirnya, sempat mengira bahwa becky ingin menciumnya. Sehingga ia menundukkan kepalanya dan hendak memberikan ciuman selamat pagi kepada istrinya itu.

Namun, upaya yang dilakukannya hanyalah angan belaka. Becky menahan bahu freen. Mengerti apa yang freen fikirkan, ia segara mendorongnya menjauh.

"Waktu aku liat bibir kamu tuh bukan berarti pengen di cium. Tapi liat air liur kamu." Jelasnya lalu sedetik kemudian meninggalkan freen yang menunduk menahan malu.

Freen yang mendengar penjelasan becky, teramat malu. Dirinya memasuki kamar becky untuk segara memasuki kamar mandi yang berada disana dan segera mencuci mukanya.

***

Tak berselang lama, freen menyusul ikut duduk di meja makan. Berhadapan dengan becky.

"Biasanya.. kamu control tanggal berapa?" Tanya freen memulai percakapan mereka.

"Setiap tanggal 20." Freen hanya mengguk kecil.

"Besok dong? Aku anter ya."

"Ga usah, aku mau sama bunda."

"Tapi.. aku belum pernah anter kamu control."

Menghela nafas berat, becky akhirnya meng-iya kan permintaan freen. Tidak ada salahnya kan? Freen juga ikut menaruh bibit di dalam rahimnya ini.

***

"Jadi semuanya aman kan dok?" Tanya freen.

"Aman, oh iya.. untuk usia kandungan sudah mencapai 4 bulan ini, sangat disarankan untuk melakukan hubungan ya.. agar tidak kekurangan hormon lgA nya. Serta menjaga supaya tidak ada infeksi di bagian dalam." Saran dokter.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 19 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kawin KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang