11

5.2K 432 15
                                    

#1 Vote
#2 Happy reading

★★★

Pintu hotel terbuka lalu becky berlari kecil menuju ranjang dan langsung melempar badannya disana.

"Fyuh~ capek banget padahal cuma jalan-jalan doang." Becky menghela nafas dan mengeluh kecil.

"Gamau jalan-jalan liat sunset lagi?" Tanya freen dengan membuka sepatunya.

"Gamau~ bisa-bisa kaki aku copot diajak jalan terus."

Freen hanya tertawa kecil melihat becky yang seperti anak kecil; ia berjalan menuju becky lalu meraih kaki mungilnya untuk melepaskan sepatunya.

"Eh? kak? gausah." Tolak becky merasa tidak enak; ia hendak mengambil posisi duduk namun dicegah oleh freen dengan menahan bahunya.

"Gapapa, kamu tiduran aja dulu. Aku mau mandi." Pamitnya mengambil handuk yang ada di balkon; berjalan menuju kamar mandi.

Becky melihat punggung freen yang sudah tidak terlihat dari pandangan dan saat itu juga dengan seketika pikirannya memutar klip semalam. Hingga membuatnya secara tidak sadar mengigit bibir bawahnya kecil. Membayangkan abs milik freen yang berada tepat diatasnya semalam.

"Big no becky! ga- ga mungkin gua suka sama boss sendiri kan?" Gumam becky dengan menggelengkan kepalanya; tidak percaya akan apa yang baru saja ia bayangkan barusan.

Untuk membersihkan kembali pikirannya; becky memutuskan pergi ke balkon; menghirup udara sore hari dibawah langit hawaii serta menikmati senja dari kejauhan.

★★★

Freen keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan piyama tidurnya. Ia dengan tidak sengaja melihat becky yang sedang di balkon membelakanginya.

Ia berjalan mendekat lalu mendekapnya dari belakang; melingkari perut wanita itu dengan tangannya serta merebahkan dagunya diatas bahu kecil itu.

Jujur, becky sedikit terkejut dengan apa yang baru saja freen lakukan padanya. Namun ia berusaha semaksimal mungkin untuk tetap tenang.

"Suka pemandangannya?" Tanya freen; kali ini dengan mengusap pelan perut itu sangat pelan. Namun cukup untuk membuat becky sedikit terkejut.

Becky mengangguk kecil; mengiyakan pertanyaan freen. "Kalau kakak?"

"Aku juga suka."

Hanya berselang beberapa detik, becky dengan perlahan melepaskan pelukan itu. Ia sadar, tidak ada yang boleh terbawa suasana disini.

Sesuai kontrak.

"Kenapa dilepas? kamu gasuka aku peluk?" Tanya freen sedikit kecewa.

"Ngga gitu, cuma.. kakak ga lupa kan kita dalam kontrak?"

"Then? tapi kita sepasang kekasih kan? aku mau apapun yang sepasang kekasih biasa lakuin.. kita lakuin." Pintanya dengan menggenggam tangan becky dan mengusap punggung tangan itu dengan ibu jarinya. Berniat untuk meluluhkan hatinya.

Nyatanya dia tidak berhasil; becky menarik tangannya dan menatap freen. Tatapan penuh makna; namun freen tidak dapat menangkap pesan tersirat itu.

Kawin KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang