[06]: Ms. Huang, si cantik yang tampan.

56 8 0
                                    

Guru menjelaskan materi di depan kelas, spidol di tangannya dan mulutnya bergerak teratur. Menyampaikan materi pelajaran bahasa inggris dengan lancar.

Materi pelajaran bahasa inggris hari ini adalah
Kelas XI-6 yang terkenal akan kereogannya itu kini begitu anteng, diam mendengarkan materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru favorit mereka di depan sana.

Wajah panjang, rahang sedikit tegas dan kacamata bening membingkai hidung runcingnya. Tubuhnya yang tinggi dan di balut oleh pakaian casual yang formal terlihat seperti model. Rambut hitam sebahunya di ikat ke atas sebagian dan di biarkan terurai acak sebagian. Sepasang mata phoenix itu menatap para siswanya dengan datar dan berkata melayangkan pertanyaan.

"From the material I presented, can you give examples of expressing dissatisfaction other than the examples I gave on the board? [Dari materi yang saya sampaikan, dapatkah Anda memberikan contoh ungkapan ketidakpuasan selain contoh yang saya berikan di papan tulis?]"

Ekspresi wajahnya sedingin salju, namun tidak membuat kita beku. Itu membuat kita merasa sejuk saat memandanginya. Suaranya juga tegas, namun terdengar lembut di telinga para siswa.

Salah satu siswa pria mengangkat tangannya, "Ms. Huang,"

"Yeah, so what's an example? [Ya, jadi apa contohnya?]" Tanya Ms. Huang pada siswa yang mengangkat tangan itu.

"You are very beautiful." Ujar siswa pria itu dengan senyuman bodohnya. Menatap Ms. Huang atau yang bernama lengkap Huang Qionglin dengan mata berbinar-binar memuja.

Inilah yang membuat Ms. Huang jengkel selama menjadi guru di sekolah ini, semua siswanya idiot, entah pria ataupun wanita. Ingin rasanya memukul kepala mereka satu-persatu tapi Ms. Huang khawatir mereka semakin menjadi bego.

Jadi, dia hanya bisa menahan diri.

"Does anyone want to give another example? [Apakah ada yang mau memberi contoh lain?]" Ms. Huang mengabaikan siswa pria yang tadi dan menatap yang lain.

Salah satu siswa wanita di ujung sana mengangkat tangannya, "Ms. Huang,"

"Yes, please. [Ya, silahkan.]" Kata Ms. Huang dengan tenang.

"You are so cool and charming, ah! [Kamu sangat keren dan menawan, ah!]" Ujar siswa wanita di ujung sana, dia menyangga dagunya dengan tangannya dan menatap Ms. Huang dengan penuh rasa kagum.

Anak tokek.

Bajingan.

Jahanam.

Fuc*k.

Shilit.

Menghela nafas perlahan, Ms. Huang menatap para siswanya dengan mata menyipit dan bibir berbentuk seperti huruf M itu terangkat ke atas sedikit membentuk senyuman sangat tidak niat.

"So? No one can give a proper example? [Jadi, tidak ada yang bisa memberikan contoh yang benar?]" Tanya Ms. Huang dengan tenang.

"NO ONE CAN, MS. HUANG!!" Jawab para siswa di kelas XI-6 dengan antusias, kecuali empat siswa bule di pojok kanan sana, mereka berempat- ralat, bertiga hanya memperhatikan interaksi guru dan murid itu dengan penuh minat.

Narendra hanya dengan malas menatap lurus ke depan dengan dagu di sangga oleh tangannya di atas meja.

"Why can't you guys? [Kenapa kalian tidak bisa?]" Tanya Ms. Huang dengan begitu tenangnya, padahal di dalam dirinya sudah ada iblis yang tengah meronta ingin keluar.

"BECAUSE MS. HUANG IS SATISFYING, BEAUTIFUL AND COOL, AHH! [KARENA NONA HUANG MEMUASKAN, CANTIK DAN KEREN, AHH!]" Jerit para siswa dengan penuh semangat dan tersipu malu.

Ms. Huang, si cantik yang tampan itu memejamkan matanya sejenak dan kemudian membukanya lagi, mendorong, membenarkan letak kacamatanya ke atas menggunakan ujung jari tengahnya. Sepasang mata phoenix itu menatap tajam para siswa di depannya.

"Oke, jadi, hukuman seperti apa yang harus saya berikan pada kalian, ya?" Tanyanya dengan antusias, berbeda halnya dengan para siswanya yang sudah ketar-ketir dan diam membisu, kehilangan rasa antusiasnya.

Mampus.

Jika Ms. Huang sudah berbicara menggunakan bahasa Indonesia, maka sudah di pastikan hidup mereka akan tamat detik itu juga. Hukuman yang di berikan oleh Ms. Huang tidak tanggung-tanggung, dulu juga kelas ini pernah di hukum buat mandiin peliharanya karena, ya ini, ngegombal terus di kelas bahasa Inggrisnya.

Dan peliharanya itu adalah megalodon dan ular piton.

Tapi beruntung Ms. Huang saat itu tengah dalam mood sedikit baik, jadi mereka semua hanya di hukum untuk membersihkan toilet sekolah selama dua bulan penuh. Tak apalah tiap hari mencium bau tai, daripada tiap hari mencium bau-bau alam baka.

Tapi sekarang, sepertinya mereka akan tamat. Mood Ms. Huang terlihat sangat buruk jika di lihat dari senyuman di bibirnya dan awan hitam di atas kepalanya.

Jatung para siswa di kelas itu tengah berdisko jedag jedug, bukan jatuh cinta, tapi jatuh ke kematian. Ms. Huang tersenyum lebar, itu terlihat menawan namun terkesan sangat menakutkan serta mematikan.

Sial, ini mah kecantikan yang berbahaya.

Sebelum bibir Ms. Huang mengatakan hukuman mati kepada para siswa, Arion mengangkat tangannya dan berkata. "Ms. Huang,"

"Ya?" Guru bahasa inggris itu menatap ke pojok kanan sana dengan menahan diri untuk tidak melemparkan bangku ke arah siswa yang memanggilnya.

"Another example of dissatisfaction; 'This is unacceptable' and 'I want to file a complaint' [Contoh ketidakpuasan lainnya; 'Ini tidak dapat diterima' dan 'Saya ingin mengajukan keluhan']" Arion berkata dengan lancar dan membuat Ms. Huang merasa lebih baik.

Guru bahasa inggris itu meleburkan rasa kesal dan marahnya, dia memuji Arion dengan senang. "Good, good. A good and correct example. [Bagus, bagus. Contoh yang baik dan benar.]"

"Kalian semua Contoh siswa Arion ini, dia siswa yang cerdas dan bijaksana. Belajar yang benar, jangan hanya bermain-main." Ujar Ms. Huang dengan tegas, dia menceramahi para siswa yang dari tadi hanya menggoda dan bermain-main di kelasnya ini.

Arion hanya tersenyum ramah, bertingkah seperti seorang siswa yang teladan dan baik, di jalur yang benar. Bella dan Velly menahan diri untuk tidak muntah melihatnya. Narendra memutar bola matanya malas.

Mereka berempat duduknya berdekatan dengan dinding, Narendra di bangku ujung dekat dinding dan Arion di bangku sampingnya. Lalu Bella dan Velly duduk di bangku di depan mereka berdua.

Para siswa menunduk dan patuh, mending cosplay jadi bunga bluebell saja daripada di hukum mandiin megalodon dan ular piton.

Kringg! Kringg!

Bel istirahat pertama berdering.

"Okay, that's it for today's lesson. You guys memorize the material about dissatisfaction because in the next meeting I will test you one by one in front of the class. [Baiklah, sekian untuk pelajaran hari ini. Kalian hafalkan materi tentang ketidakpuasan ini karena pada pertemuan berikutnya saya akan menguji kalian satu per satu di depan kelas.]" Ms. Huang mengambil buku-bukunya di atas mejanya dan kemudian meninggalkan kelas setelah mengatakan selamat tinggal pada mereka.

"Goodbye."

"SEE YOU AGAIN, MS. HUANG!"

Amit-amit.

N for ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang