[09]: Monkey and Piggy beserta leluhurnya.

38 12 4
                                    

Waktu istirahat kedua ini lumayan lama, jadi para siswa tidak perlu risau dengan apapun. Mereka bisa makan dengan lahap dan tenang.

Para siswa laki-laki maupun perempuan masih saja curi-curi pandang ke meja empat siswa bule di pojok sana, maklum, baru hari pertama, anak-anak kuda lumping masih terpincut sama anak-anak kuda poni.

Piring nampan mereka bertiga terlihat seperti makanan pada umumnya, berbeda dengan piring nampan milik Velly yang penuh dengan segala macam sesajen; Ada paha ayam, capcay, semangkuk kecil sop, telur mata jelalatan dua, tumis kangkung, salad, udang goreng lima biji dan terakhir adalah sebiji apel merah juga sebiji kue klepon.

Air minum mah masing-masing sebotol air putih, air minum mereka bawa sendiri karena sudah menjadi kebiasaan dari sd.

"Your stomach is really strong, Vell. [Perut lo kuat banget, Vell.]" Meskipun sudah terbiasa dengan nafsu makan Velly, tapi Bella juga sudah terbiasa berkata seperti ini pada wanita muda bermarga Rebell itu.

Dan hanya di balas deheman oleh sang empunya. Velly sibuk memakan jatah makan siangnya, rasa baru dan enak-enak semua.

Mereka bertiga juga makan dengan lahap, makanan di negara ini memang sangat enak dan gurih-gurih. Lidah mereka jadi cepat beradaptasi dengan rasa makanan sini karena kegurihan nya yang lezat. Rempah-rempah alami dan wangi sekali.

Menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya, Arion melirik sekilas pria blasteran di sampingnya ini yang tengah menatap jauh ke depan sana. Dengan cepat Arion kembali menatap Narendra, mengikuti tatapan matanya dan jatuh di para penjaga kantin. Lebih tepatnya, Narendra tengah menatap intens wanita gembrot di sana.

Kak Zia.

Pria blasteran itu melahap makanannya dengan lahap, terlihat seperti orang kelaparan, tapi tatapan matanya memandang jauh ke depan sana. Seolah makanan di mejanya tidak cukup dan dia masih merasa lapar.

Berkedip tiga kali, Arion sedikit bergidik ngeri dan geli. Dia menyenggol kaki Bella menggunakan kakinya. Berbisik, "El, Someone is in love. [El, Ada yang lagi kasmaran.]"

"Hn?" Bella menoleh sedikit ke arah Arion, mengangkat kedua alisnya samar. Arion kembali mengulangi perkataannya dan Bella melemparkan tatapannya ke arah Narendra.

Keduanya kemudian tersenyum penuh makna.

Bella berbisik memberitahu Velly, sang empunya hanya berdehem tidak berminat dan lanjut melahap makanannya sendiri. Wanita bermarga Rebell itu jika sedang makan, mau ada angin puting beliung, hujan dor dar gelap pun dia tidak akan terkecoh oleh semuanya. Bodo amat mau ada yang kasmaran kek, peling in lop kek, yang penting itu makan, jangan ngurusin hidup orang, nanti mati.

Mendengus pelan, Bella mengabaikan si doyan makan itu dan menjalankan rencananya dengan Arion; Menggoda dan mengganggu Narendra.

Arion berdehem, "Ekhm, What do you eat, what do you look at. [Yang di makan apa, yang di liatnya apa.]

"Looking at it like that, your 'food' won't run away. [Ngeliatin nya gitu banget, 'makanan' lo gak bakalan kabur kok.]" Kata Bella dengan ambigu dan seringai kecil di sudut bibirnya.

Yang di goda dan di ganggu tidak menggubris dua kunyuk itu, abaikan saja mereka, mending fokus pada calon masa depan.

Sudut bibir Arion dan Bella berkedut masam karena merasa godaannya tidak di tanggapi oleh Si Narendra.

Arion menyenggol lengan Narendra, "Hey, you're deaf. [Woi, budeg.]"

"Ck, what monyet!" Ketus Narendra tidak sabar.

"Calm, babi!" Balas Arion kesal.

Pertengkaran antara monyet dan babi pun di mulai.

Bella menghela nafas panjang, punya teman otaknya bermasalah semua. Hanya dirinya saja yang waras.

Seru juga menonton pertengkaran antara monkey and piggy ini, Bella menonton dengan khidmat di samping sambil menyeruput minuman dinginnya begitupula Velly yang ikut nonton sambil menggigit paha ayamnya. Keduanya menikmati dan tidak ada niatan untuk menghentikan pertengkaran dua hewan itu.

Bella menggigit paha ayam milik Velly dan Velly menyedot minuman milik Bella. Fokus menonton drama dua pria muda itu.

Jika Arion dan Narendra adalah Monyet dan Babi, maka Bella dan Velly adalah leluhurnya makanya mereka berdua lebih akur dibandingkan dua pria itu.

Oke, sampai sini, tidak ada yang waras.

Udara sengklek negara ini sudah mempengaruhi kewarasan mereka berempat. Tidak juga sih, dari sononya memang sudah stress tak tertolong.

Kasian, mana masih muda.

Rencana untuk menganggu dan menggoda Narendra pun gagal dan malah bertikai dua hewan, dan waktu makan siang pun sebentar lagi akan berakhir. Semua siswa cepat-cepat menghabiskan makanan mereka karena setelah ini masih ada dua jam pelajaran terakhir.

. . . .

Setelah selesai pelajaran terakhir, seluruh siswa SPB berbondong-bondong untuk pulang ke rumahnya masing-masing namun ada juga yang ke asramanya masing-masing.

SPB adalah sekolah elit yang memiliki gedung asrama di bagian belakang gedung sekolahnya, jadi para siswa yang rumahnya jauh atau yang malas pulang bisa pulang ke asrama. Gedung asrama di peruntukan khusus untuk semua siswa, ada dua gedung asrama yang menjulang tinggi, siswa wanita dan pria di pisahkan tentunya.

Jika di satukan mah nanti berabe, bisa-bisa ini sekolah jadi tempat perkembangbiakan manusia beban, bukannya jadi tempat perkembangbiakan kejeniusan.

Dan hampir semua siswa tinggal di asrama, namun yang letak rumahnya hanya beberapa langkah dari sekolah memilih untuk tidak tinggal di asrama.

Keempat siswa pertukaran pelajar memilih untuk tinggal di apartemen terdekat saja, mereka tahu jika ada gedung asrama namun mereka tidak terbiasa tinggal di asrama karena di sekolah asal mereka tidak ada asrama. Di tambah lagi kepala sekolah mereka di London sudah menyiapkan segala keperluan dan fasilitas untuk mereka berempat selama enam bulan di sini. Kepala sekolah memaklumi dan tidak memaksa.

Jadi, saat bel pulang sekolah berbunyi, mereka berempat langsung pergi ke apartemen yang letaknya hanya sekitar lima puluh meter dari sekolah ini. Mereka berjalan kaki beriringan dengan siswa-siswa lainnya yang tidak tinggal di asrama.

Sebenarnya mereka berempat bisa saja di jemput menggunakan mobil yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah asal mereka, namun Arion menolak begitu juga tiga temannya. Mereka ingin beradaptasi dan mengenal lebih baik tempat baru ini.

Menyipitkan mata almond nya ke depan sana, Bella berteriak tidak terlalu keras namun cukup untuk membuat orang itu menoleh ke arahnya.

"Kak Zia!"

Narendra tiba-tiba menjadi gugup dan dag dig dug, dia menggerutui Bella di dalam hatinya. Si cunguk Bella, sengaja banget mau bikin anak orang mati karena gugup.

Yang di rutuki oleh Narendra hanya tersenyum tanpa beban dan menyambut Zia.

"Kak Zia akan pulang?"

N for ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang