[03]: pren poreper ter-WELL.

73 12 0
                                    

Waktu istirahat sudah tiba, kantin luas di sana kini sudah terisi penuh oleh para siswa yang kelaparan. Setelah berjalan-jalan mengenali sekolah ini, keempat siswa bule itu beristirahat sejenak di bangku kantin dekat jendela dengan makanan dan minuman di hadapannya. Istirahat dulu sebentar sebelum kembali bertamasya menjelajahi sekolah ini dengan bimbingan Pak ketos tempramental, Aulian Dewata.

Banyak yang mencuri-curi pandang ke arah sirkel bule di sana, apalagi para betina, mereka tidak henti-henti menjerit kecil dan tersipu maloee. Arion sibuk tersenyum ramah hingga para betina keleberan minta di sah-in.

Para jantan juga sama, mereka sibuk memperbaiki penampilan agar terlihat keren dan ganteng di mata dua bule wanita. Bukannya ganteng atau keren, malah seperti opet.

Bella tersenyum manis menyapa mereka, meskipun hatinya merasa tertekan tapi dirinya merasa para siswa di Indonesia ini begitu unik. Langka, dan lebih baik di lindungi oleh pemerintah saja.

Berbeda dengan dua manusia di sana, Velly dan Narendra. Keduanya mengabaikan sekeliling dan sibuk dengan dunianya masing-masing.

Yang satu bersandar di kursi, kedua lengan terlipat di depan dada, menunduk dan memejamkan mata. Narendra itu benar-benar definisi yang lebih malas daripada pemalas.

Sedangkan yang satunya lagi, dia dengan fokus memakan makanannya tanpa menghiraukan sekitarnya. Lebih baik menikmati makanan yang enak dan baru dari pada meladeni human-human tidak sedap. Velly itu judes, cuek, jutek. Yang ada di pikirannya dan yang paling penting adalah makan.

Mereka berempat adalah teman sehidup tapi tidak semati. Jika kata Si Naren mah: "Ogah banget semati, gimana kalo umur gue panjang?" Suka suka maneh lah.

Di sekolahnya, di London. Arion, Bella, Velly dan Narendra, mereka berempat adalah teman dan sahabat baik. Mereka pintar-pandai, multitalenta, multimedia, multifungsi, multiplayer dan multilainnya. Itulah kenapa mereka bisa menjadi kawan meskipun kadang kala bisa menjadi lawan.

Lawan berebut metrobot exs exs exs..

Tetapi mereka berempat tetaplah berteman selama hampir tujuh belas tahun ini, sudah dari orok mereka membuat sirkel. Iyalah, soalnya ibu mereka berempat itu sobat sohib, sobat ghibah, sobat sabit. Bahkan saat mereka masih di dalam kandungan ibunya, mereka sudah di ancam oleh Sang ibunda agar menjadi kawan saat besar nanti atau di aborsi.

Ekstrim sekali ibunda mereka itu.

Dan benar saja, ancaman seorang ibu itu selalu jadi kenyataan. Buktinya, mereka berempat hingga kini masih menjadi pren poreper ter-WELL. Daripada di aborsi, mereka berempat juga ingin nyobain hidup di dunia yang kejam ini.

"Nar, Don't you want to order anything?[Nar, lo gak mau pesen apapun?]" Pertanyaan itu keluar dari mulut Arion, sebab dia tidak melihat makanan atau minuman di atas meja di hadapan Narendra. Apakah dia tidak merasa lapar atau haus setelah berjalan beberapa jam lamanya ini?

Berbeda halnya dengan di atas meja di hadapan Velly, penuh dengan makanan dan minuman. Mereka berdua ibaratkan sinonim dan antonim. Kadang sama, kadang beda, kadang kiding.

Yang di tanya tidak bersuara sedikitpun, Arion tahu jika dia tidak tidur, ini kebiasaan Narendra. Suka memejamkan mata kapanpun dan di manapun dia berada.

Arion kemudian menatap Velly yang sibuk makan tanpa berhenti, "Hey, are you possessed? [Woi, kesurupan ya lo?]"

"Shut up, lizard. [Diem lo, kadal.]" Ketus Velly judes dan kembali melanjutkan mengunyah makanannya. Mengabaikan mereka bertiga dan sekitarnya.

Bella ngakak dengan anggun mendengar dan menyaksikannya. Arion tersenyum dan mengangkat jari tengahnya ke arah Bella dengan ramah.

Punya teman tiga biji saja sudah sebegini jengkelnya, bagaimana jika punya tiga ratus biji. Resign saja Arion jadi human, mending jadi pegawai rumah sakit jiwa saja agar dirinya menjadi orang yang waras.

Serah Arion saja lah.

Seekor manusia datang menghampiri meja mereka, dia seorang perempuan dan terlihat cantik. Tapi masih cantik an jisoo blekping.

"Hai," Katanya menyapa dengan ramah, dia mencuri pandang ke arah Narendra dan tersipu shy. "Can I get to know you? [Bisakah kita berkenalan?]"

Arion dan Bella tersenyum lalu mengangguk ramah. Berbeda dengan dua lainnya yang tidak menghiraukan mereka.

"My name is Nabila Stevani, I'm in grade XI-1 [Namaku Nabila Stevani, Aku kelas XI-1]" Katanya memperkenalkan diri dengan malu-malu cat, dia tidak hentinya melirik Narendra yang tengah memejamkan mata.

Sampai-sampai Arion ingin sekali mencolok mata Si Nabila nabila itu, kenapa terus saja melirik bocah bongsor di sampingnya ini, sih? Padahal kan ada yang lebih Perfect di sini.

"Hai, I'm Bella, you know us, right? [Hai, aku Bella, kamu sudah kenal kami, kan?]" Bella tersenyum menatap Nabila yang terlihat masih saja tersipu malu.

"I am Arion, [Aku Arion,]" Dengan menyodorkan tangannya ke hadapan Nabila, berniat ingin berjabat tangan, guna berkenalan. Siapa tau jadi jodoh, kan?

Dia melanjutkan, mencoba menggombal menggunakan bahasa lokal sini. "Namamu cantik, seperti orangnya-"

Nabila nyelonong pergi, menghampiri Narendra, caper. "Hi, your name is Narendra, right? [Hai, nama kamu Narendra, ya?]"

"Lo tuli, ya." Tukas Narendra, dia membuka matanya sebentar dan menatap sinis wanita itu, lalu dia kembali memejamkan matanya lagi. Tidak ingin di ganggu.

Perkataan itu sukses membuat wajah Nabila menghijau, antara malu dan marah. Ingin memarahi Narendra tapi tidak berani. Lagipula perkataan Narendra benar, tadi pagi kan mereka sudah memperkenalkan diri dengan jelas. Tapi dirinya masih saja bertanya, tapi, tapi kan dirinya hanya ingin coba.. pdkt.

"Hmp!" Nabila lalu berbalik pergi dengan perasaan yang sangat malu, dia pergi meninggalkan kantin dengan kesal.

"AWOKAWOK! SHY BANGET SIH PASTIII!"

"CAPER MULU SIH!"

"UDAH TAU SI KASEP NAREN BUKAN COWOK GAMPANGAN!!"

Teriakan-teriakan menyindir dari para siswa-siswi semakin membuat Nabila Stevani, Siswa tercantik dan terpandang di Sma Prestasi Bangsa itu malu se-shy shy nya dan ingin mengubur diri sendiri di dalam sepiteng.

Menyatu dengan si kuning jago berenang.

N for ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang