17

393 65 2
                                    

"Baginda, permasalahan kali ini menjadi sangat rumit." Jiang Fengmian
"Benar, aku masih belum memahami apa maksud ucapan nya bahwa lawan ku adalah rakyat ku sendiri." Wei Changse juga tampak berfikir keras.

"Saya tau, jika anda akan bertanya." Suara tampak menggema di seluruh ruangan Wei Changse

"Itu..?" Jiang Fengmian
"Ya, dia adalah Dewi Bulan." Wei Changse bangun dari duduknya.

Pusaran angin lembut, tampak berputar di tengah ruangan. Menerbangkan buku dan kertas kertas di sekitar nya. Lalu, muncullah tubuh spiritual seseorang.

"Dewi bulan...?" Jiang Fengmian
"Dapatkah anda memberi tau saya, apa maksud dari ucapan anda." Wei Changse

"Kekuatan gelap telah memasuki Kekaisaran. Rakyat rakyat kecil menjadi korban kekejaman mereka." Xie Lian

"Selama 10 tahun ini, telah banyak tangisan dan darah yang telah mereka korban kan." Xie Lian

"Siapa mereka." Wei Changse
"Mereka adalah manusia yang mempelajari sihir terlarang. Menggunakan energi gelap nya untuk mendapatkan sesuatu." Xie Lian

"Jika kau tidak segera bergerak, maka dalam waktu singkat. Kekacauan akan menyelimuti Kekaisaran." Xie Lian

"Tetapi, di Kekaisaran ini siapa yang memiliki buku tentang sihir terlarang?" Jiang Fengmian

"Permaisuri terdahulu memiliki nya." Wei Changse mengepalkan tangan nya kuat.
"Dan, merekalah orang orang yang memiliki kemungkinan terbesar memiliki buku itu." Wei Changse

"Keluarga Cangse?!" Jiang Fengmian
"Tanpa bukti, kita tidak dapat melakukan apa apa." Jiang Fengmian

"Untuk itu, aku memerlukan wanita itu." Wei Changse
"Anda akan menggunakan nona Sanren?" Jiang Fengmian

"Tidak ada pilihan lain, walau aku tak sudi melihat wajah nya. Tetapi, dia lah kartu utama yang dapat membantu." Wei Changse

"Dewi bulan, saya memiliki pertanyaan." Wei Changse
"Katakan lah." Xie Lian

"Apakah, kau akan mengambil mata anak ku?" Ekspresi wajah Wei Changse tampak mengeras.
"Mengambil matanya? Untuk apa?" Xie Lian tampak bingung

"Bukan kah, kemampuan matanya adalah pemberian anda?" Wei Changse
"Benar, itu benar." Xie Lian

"Tetapi, aku tidak akan mengambil nya." Xie Lian
"Mata milik nya adalah mata dengan kemampuan berkah langit. Seseorang yang di takdirkan untuk memiliki kemampuan itu. Akan mengalami siksaan yang berat." Xie Lian.

"Dan, dia telah mengalami nya. Hidup di asingkan, melihat kematian ibu nya sendiri, hidup dan bertahan sendiri di dalam hutan. Semua itu, tidak akan mungkin dapat di lakukan oleh anak biasa." Xie Lian.

"Juga, anak itu telah banyak kehilangan emosi nya." Xie Lian memejamkan matanya.

"Jadi, anda tidak akan mengambil apa pun dari nya?" Wei Changse
"Tidak ada sesuatu dalam dirinya yang dapat dimiliki oleh orang lain walau itu di rebut dengan paksa." Xie Lian

"Berkah langit, hanya akan berada dalam diri orang orang yang telah di pilih." Xie Lian

"Lalu, apakah mereka yang terkena sihir hitam dapat di selamat kan?" Jiang Fengmian
"Tidak." Xie Lian

"Hanya kematian lah yang dapat menyelamatkan mereka." Xie Lian
"Sihir hitam merusak tubuh dan jiwa. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menyembuhkan hal itu." Xie Lian

"Tidak tau telah berapa banyak rakyat yang menjadi korban." Jiang Fengmian tampak menghelang nafas nya.

"Lalu, apakah anda memiliki cara untuk melawan nya?" Wei Changse
"Tidak mungkin untuk menggunakan kemampuan Xian'er." Wei Changse

"Untuk melawan nya, maka kalian harus mendapatkan bantuan darinya." Xie Lian tersenyum lembut

"Xian'er?!" Wei Changse
"Bukan, tetapi rubah yang bersama nya." Xie Lian

"Rubah itu... Sungguh dapat melakukan sesuatu?" Wei Changse tampak bingung.
"Ya, karna dia lah pemimpin ras Half Human." Xie Lian melirik sedikit, dan sebuah pusaran misterius berwarna merah muncul.

"Aku berencana untuk mengakhiri ini dengan tenang. Tetapi, kau.. sungguh tidak membiarkan aku memiliki ketenangan walau sehari." Seseorang dengan pakaian merah perak nya, tampak keluar dari dalam pusaran itu.

"Anda..." Wei Changse, Hua Cheng melihatnya dengan ekspresi datar.

"Manusia ini yang di percaya oleh nya." Hua Cheng
"Tidak layak." Hua Cheng

"Hua Cheng.. lunaklah sedikit." Xie Lian, Hua Cheng melihat Xie Lian dan sontak sihir dalam tubuhnya meluap. Hal itu juga di lakukan oleh Xie Lian.

"Bertarung dengan ku, tidak akan merubah apa pun." Xie Lian menjadi serius
"Menolong manusia ini pun, tidak mengubah apa pun." Hua Cheng tak kalah serius dari nya.

"B-baginda.. apa yang akan kita lakukan." Jiang Fengmian berbisik kepada Wei Changse. Wei Changse terdiam, tetapi wajahnya tampak sangat serius.

"Anda.. adalah pemimpin Suku Half Human..?" Wei Changse

Di sisi lain, Wei Wuxian tampak kebingungan mencari Hua Cheng. Ia tampak memeriksa setiap sudut kamar nya.

"Tidak ada?... Kemana dia pergi?" Ia pun keluar kamar dengan semangkuk camilan kering di tangan nya.

"Half Human telah menghilang. Seperti keinginan pria itu. Kau merasa senang." Hua Cheng

"Tidak! Kakak tidak pernah memerintah hal itu." Wei Changse
"Ia mungkin tidak, tetapi wanita itulah yang melakukan nya." Alis Hua Cheng menukik tajam.

"Permaisuri terdahulu memiliki ambisi untuk mengendalikan kekuatan Half Human. Tetapi, anda tidak menyetujuinya. Hal itu membuat ia marah dan menjebak Yang Mulai Selir." Wei Changse

"Apa kau fikir aku sudi untuk menjadi anjing wanita itu." Hua Cheng tampak semakin marah.

"Ah! Ketemu!" Suara anak kecil yang mereka kenalin membuat mereka semua menoleh kearah pintu.

"Merah, ternyata kau di sini? Ada bulan juga." Wei Wuxian dengan langkah kecil nya menghampiri Hua Cheng

"Nona Lou membawakan aku kue yang enak. Merah mau juga?" Wei Wuxian menyodorkan mangkuk yang ia bawa kepada Hua Cheng.

Hua Cheng menghelang nafas nya dan membawa Wei Wuxian kedalam gendongan nya.

"Saat semua orang sedang memikirkan tentang kelangsungan hidupmu. Kau malah asik memakan kue?" Hua Cheng

"Aku akan baik baik saja, karna ada kalian semua." Wei Wuxian tersenyum lebar
"Bulan juga ada di sini, semua nya sudah berkumpul maka semua nya akan baik baik saja." Wei Wuxian

"Bodoh.." Hua Cheng tersenyum lemah, ia sungguh tidak dapat menang dari anak ini.
"Pintar! Mama mengatakan aku pintar!" Wei Wuxian

"Kau bodoh seperti ibu mu." Hua Cheng mencubit lembut pipi Wei Wuxian

"Aaaa.. hng!" Wei Wuxian mengusap usap pipinya.

"Benar.. Xian'er benar, semua nya akan baik baik saja." Xie Lian tampak mendekati mereka. Tetapi singap waspada Hua Cheng membuat ia menghentikan langkah nya.

"Aku juga, akan melakukan bagian ku." Xie Lian
"Kali ini.. siapa pun yang telah bermain main dengan nyawa makhluk hidup. Akan ku selesaikan dengan tangan ku sendiri." Ekspresi Xie Lian tampak menjadi sangat serius.

.+.

Di sisi lain,  di malam yang sunyi dan gelap. Seorang pelayan tampak diam diam meletakan sebuah batu kristal misterius kedalam laci rias Sanren. Pelayan itu melirik sekilas Sanren yang tampak tidur dengan lelap di ranjang tidur nya.

"Kau bisa tidur dengan nyenyak seperti itu saat kami menderita? Tidak akan aku biarkan!" Pelayan itu berbicara pelan dengan penuh kemarahan dan kemudian meninggalkan ruang kamar Sanren.

TBC !!

Pangeran Yang Terlupakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang