09

489 78 6
                                    

"Kami memberi salam kepada Yang Mulia Pangeran." Lan Wangji dan teman teman nya membungkuk sopan kepada Wei Wuxian setelah mereka meninggalkan Aula pesta.

"Yaa, aku juga." Wei Wuxian tampak mengikuti gerakan mereka.
"Yang Mulia jangan lakukan?!" Sontak Nie Huaisang berteriak heboh dan menggeleng kan kepalanya kuat.

"Hum...?" Wei Wuxian tampak melihat nya bingung dengan kepala agak di miringkan

"Anda adalah Pangeran Negri ini, selain kepada Yang Mulia Kaisar. Anda tidak boleh menundukkan kepala anda." Lan Wangji

"Mengapa?" Wei Wuxian
"Karna status anda jauh lebih tinggi dari pada kami." Jiang Wanyi

Alis Wei Wuxian tampak menukik tajam, terlihat jelas ia tidak mengerti dengan ucapan anak anak di depan nya itu.

"Pada intinya, anda tidak boleh menundukkan kepala anda kepada siapapun selain Yang Mulia Kaisar." Jin Zixuan

"Tidak boleh?" Wei Wuxian
"Ya! Sangat tidak boleh. Jika ada orang yang meminta anda melakukan itu, maka orang itu bisa di hukum mati!" Nie Huaisang

"Termasuk wanita jahat itu?" Wei Wuxian
"Ek??! Wanita jahat?" Nie Huaisang terkejut dengan ucapan Wei Wuxian

"Ya, wanita yang akan menikah dengan papa." Wei Wuxian
"N-nona Sanren...?" Nie Huaisang tampak tertawa canggung dan aneh.

"Mengapa anda menyebut nya sebagai wanita jahat." Lan Wangji
"Dia pernah membentak ku dan menghina ku." Wei Wuxian

"Lalu tiba tiba dia menjadi baik setelah papa marah." Wei Wuxian
"Apakah dia akan di hukum mati ?" Wei Wuxian melihat mereka bergantian

"A.. soal itu.." Jiang Wanyi tampak berfikir
"Hukuman mati, tidak semudah itu di jatuhkan kepada seseorang. Ia harus melalui beberapa persidangan." Lan Wangji

"Persidangan...?" Wei Wuxian lagi lagi tampak bingung
"Pangeran, bukan kah kita akan bermain?" Nie Huaisang buru buru mengalihkan topik

"Ya! Benar! Ada pohon bagus di taman sebelah sana kata penjaga taman bunga nya akan mekar hari ini." Wei Wuxian tampak senang

"Benarkah dimana itu Pangeran?" Jin Zixuan juga ikut bersemangat agar Wei Wuxian semakin melupakan pembicaraan tadi.

"Ayo ikut aku." Wei Wuxian tampak memimpin jalan untuk mereka.
"Hei, apa kau tau sesuatu?" Nie Huaisang berbisik kepada Jiang Wanyi

"Aku sedikit mendengar jika Nona Sanren membuat kekacauan dan menerobos masuk kedalam kamar Yang Mulia Pangeran. Bahkan, ku dengar juga ia bisa saja di ganti kapan saja." Jiang Wanyi balik berbisik

"Huh! Keluarga Nona Sanren itu selalu sombong karna sebentar lagi akan menjadi bagian dari Keluarga Kaisar. Sebab itu Nona Sanren bertindak semau nya." Nie Huaisang

"Tidak baik bicara terlalu keras tentang mereka." Lan Wangji
"Tetapi itu bentar, keluarga Sanren semakin dekat dengan Istana. Mereka semakin sombong." Jin Zixuan

"Padahal mereka tidak berjasa apa pun." Nie Huaisang mendengus kesal
"Keluarga Sanren adalah keluarga pendukung Permaisuri Terdahulu." Jiang Wanyi

"Ataukah mereka mencoba menyingkir Yang Mulia Pangeran juga?!" Nie Huaisang
"Nie Huaisang hentikan omong kosong mu." Lan Wangji
"Kau bisa dalam masalah jika seseorang mendengar nya." Lan Wangji

"Hum?? Mengapa kalian berbicara tanpa aku.." Wei Wuxian
"Ek?! Yang Mulia kami tidak begitu." Nie Huaisang tertawa kecil dan berjalan lebih cepat menyusul Wei Wuxian

"Hump!" Wei Wuxian tampak menggembungkan pipinya kesal

"Yang Mulia!! Anda sangat manis! Bolehkah aku menyentuh pipinya? Boleh kah???!" Nie Huaisang tampak gemas dengan ekspresi kesal Wei Wuxian.

Pangeran Yang Terlupakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang