18

352 65 3
                                    

Hari demi hari berlalu, Wei Changse dan Jiang Fengmian tampak fokus menyelidiki setiap informasi pemberian Xie Lian. Mereka selalu berkerja siang dan malam. Bahkan tak jarang kedua nya tertidur di ruang kerja Wei Wuxian.

"Mengapa ayah dan paman itu selalu berkerja sekeras itu ya." Wei Wuxian tampak menikmati waktu sore nya di sebuah taman tak jauh dari kamar nya.

"Padahal, hal besar itu tidak dapat di cegah." Wei Wuxian
"Mereka harus melakukan nya." Hua Cheng dalam wujud rubah tampak berbicara.

"Merah! Kau bisa bicara dalam wujud ini?!" Wei Wuxian tampak heboh dan kaget
"Hal besar apa yang kau bicarakan?" Hua Cheng mengabaikan keterkejutan Wei Wuxian

"Rencana besar laki laki bau itu." Wei Wuxian
"Dia berhasil membuat half human dengan kemampuan gabungan dan menyebabkan banyak kematian." Wei Wuxian

"Kau melihat masa depan?" Hua Cheng
"Tidak, itu yang aku rasakan." Wei Wuxian

"Kemampuan Xian'er semakin baik ya." Xie Lian dalam wujud berang berang putih lucu tampak menimpali. Ya... Untuk menyembunyikan identitas nya, sama seperti Hua Cheng. Ia juga menggunakan wujud binatang.

Mendengar suara Xie Lian, Hua Cheng merotasi kan matanya dan kembali dalam posisi tidur nya. Dengan usil, Xie Lian mendekatinya. Ia tampak duduk di depan muncung hidung Hua Cheng

Dengan kaki depan nya yang pendek, Xie Lian menyentuh muncung hidung Hua Cheng beberapa kali.

"Pergilah." Usir Hua Cheng tampak membuka matanya.

Bukan nya menurut, Xie Lian semakin gencar mengusili nya.

"Ck! Xie Lian!" Dengan kaki depan nya, Hua Cheng mencoba menepis Xie Lian. Dengan gerakan cepat, Xie Lian melompat ke pangkuan Wei Wuxian

"Oh! Merah! Kau tidak boleh begitu!" Wei Wuxian memeluk Xie Lian. Lagi lagi Hua Cheng mendengus dan kembali memejamkan matanya. Dalam wujud hewan nya, Xie Lian tampak terkikik kecil.

Ia kembali melompat kearah Hua Cheng, dengan gerakan lembutnya. Ia ngusal pada telinga panjang Hua Cheng.

Satu gerakan di abaikan, dua gerakan di abaikan. Kesal di abaikan oleh Hua Cheng, Xie Lian melompat baik keatas leher bagian belakang Hua Cheng.

"Ack! Apa yang kau lakukan?!" Hua Cheng mau tidak mau membuka matanya.

"Akhirnya kau melihat ku juga." Xie Lian tampak puas setelah membuat Hua Cheng menanggapi nya. Xie Lian tampak melirik Wei Wuxian yang tampak sibuk dengan camilan nya. Lalu kembali melihat Hua Cheng

"Setelah bertahun tahun, apakah kau tidak merindukan aku?" Xie Lian berbicara melalui kontak batin dengan nya.

Hua Cheng terdiam, lalu ia melihat kearah lain.

"Bicarakan saat tidak ada Wei Wuxian." Hua Cheng
"Saat itu, aku melakukan itu karna... Aku tidak bisa mengabaikan doa hamba hamba ku." Xie Lian tampak sedih.

"Aku tau, kau terikat dengan larangan untuk membunuh manusia." Hua Cheng
"Aku tau bagi mu, hamba mu adalah segala yang harus kau dahulukan. Lalu, bagaimana dengan ku." Hua Cheng

"Bagaimana dengan cinta yang kau ucapkan untuk ku." Hua Cheng

"Maaf..." Xie Lian menjatuhkan tubuhnya di atas leher bagian belakang Hua Cheng.

"Aku tidak bisa... Membunuh hambaku sendiri... Hanya kekuatan alam lah yang mampu melakukan itu.." Xie Lian

"Aku tau." Hua Cheng kembali dalam posisi tidur melingkar nya.

"Hum?? Apa mereka sudah berbaikan?" Wei Wuxian melihat mereka dengan heran.
"Hehe, mereka lucu." Wei Wuxian tertawa melihat Xie Lian yang tidur di atas Hua Cheng.

Pangeran Yang Terlupakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang