Bayangan Di Balik Pagar

43 9 1
                                    

Ditulis oleh: Riff_ajaaa
Instagram @s.tr77r
"𝙷𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚛𝚒𝚗."

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Perkenalkan, aku Ara. Salah satu anggota di grup Area Author. Sekarang usiaku 13 tahun, dan aku mau bercerita tentang pengalaman hororku waktu aku masih berumur
sekitar delapan atau sembilan tahun.

Mungkin akan terlihat seperti cerita anak kecil, tapi aku masih
ingat jelas bagaimana menyeramkannya kejadian pada waktu itu. Sampai sekarang, setiap kali aku mengingatnya, bulu kudukku selalu saja merinding.

***

Malam itu, aku baru saja pulang dari luar, masih teringat cerita-cerita seram yang sering kudengar tentang perumahan ini. Memang, perumahan kami terkenal sepi, dan beberapa orang bilang sering terjadi hal-hal yang nggak masuk akal di sini. Aku, sih, biasanya nggak terlalu peduli, tapi malam itu ada sesuatu yang membuat bulu kudukku berdiri.

Aku dan orang tuaku melewati sebuah rumah tingkat yang cukup besar, rumah itu sedang kosong, ditinggal pemiliknya pergi entah ke mana. Namun, rumah itu sudah
terkenal sering ada kejadian janggal. Lampunya remang-remang, hanya cukup terang untuk sekilas melihat halaman depannya yang ada kolam ikan. Kolam itu tampak kotor dan berlumut, tidak terawat. Pagar rumahnya tertutup rapat, tapi saat
aku melintas, mataku terpaku pada satu sosok. Di balik pagar, berdiri seorang cewek berambut panjang, mengenakan baju putih.

Wajahnya nggak terlihat jelas karena tertutup bayangan, tapi aku tahu ada
seseorang di sana, diam mematung. Aneh, padahal rumah itu kosong. Aku cuma melihat sekilas, tapi mampu membuatku merinding. Yang bikin semakin aneh, cuma aku yang melihatnya. Orang tuaku yang berjalan bersamaku nggak menyadari apa pun.

Kami sampai di rumah sekitar jam delapan malam. Suasana rumah masih terang, belum ada yang tidur. Tiba-tiba, terdengar suara perempuan tertawa keras dari luar. Suaranya sangat jelas, seperti ada di dekat rumah kami. Awalnya, kami pikir itu orang iseng.

Tapi semakin lama, tawa itu makin nyaring. Ayahku keluar untuk mengeceknya, tapi di luar nggak ada siapa-siapa. Sepi total, bahkan tetangga pun nggak ada yang keluar.
Hanya kami yang mendengar suara itu, seakan memang ditujukan hanya untuk kami.

Waktu berlalu, dan nggak ada gangguan lagi setelah kejadian malam itu, sampai tahun 2021. Malam itu, Ibu baru pulang dari acara arisan di rumah salah satu tetangga.

Arisannya diadakan di rumah yang dulu aku melihat sosok perempuan itu-rumah yang
sering kosong karena pemiliknya jarang ada di sana-Begitu aku mendekat untuk menjemput Ibu, tiba-tiba aku mencium bau aneh. Bau wangi melati yang tajam
menyengat di hidung. Anehnya, di sekitar situ nggak ada pohon melati, dan Ibu juga nggak pakai parfum dengan bau seperti itu.

"Ibu pakai parfum melati, ya?" tanyaku spontan.

Ibu langsung menatapku dengan ekspresi serius, tanpa senyum sedikitpun.

"Masuk aja ke rumah. Nggak usah dibicarakan di sini," jawabnya pelan.
Aku nggak berani nanya lebih jauh. Kami langsung masuk ke rumah, dan bau melati itu perlahan menghilang.

Malam itu, aku nggak bisa tidur. Pikiran terus kembali ke sosok perempuan di balik pagar dan bau melati yang muncul tiba-tiba.

Sesuatu, atau mungkin seseorang, sepertinya masih berada di tempat itu, menunggu dalam kegelapan yang hanya bisa aku rasakan.

TAMAT.

ANTOLOGI CERPEN HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang