Ditulis oleh: Itszme_lha
Instagram @itszme_lha
TikTok @itszme_lha
"𝚂𝚎𝚝𝚎𝚛𝚙𝚞𝚛𝚞𝚔 𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚔𝚒𝚝𝚊, 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚛𝚊𝚑. 𝙲𝚊𝚙𝚎𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚒𝚝𝚞 𝚠𝚊𝚓𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚞𝚜𝚒𝚊, 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚛𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒. 𝙱𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚣𝚘𝚗𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚒 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚍𝚎𝚖𝚒𝚔𝚒𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚙𝚊𝚗𝚝𝚊𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚎𝚖𝚊𝚗𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚓𝚊."─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Langit tidak begitu mendung. Suasana seperti ini yang selalu menjadi keinginan tujuh orang yang sedang berada di dalam mobil. Mereka berencana pergi liburan
ke suatu Desa yang bernama Desa Bancah Inai, tempat Nenek gadis berpita hitam berada. Dia Jenara, gadis yang memberi usulan untuk berlibur ke tempat Nenek, karena dia sangat merindukan sang Nenek.Cukup lama perjalanan, sampailah di sebuah jalan penuh dengan bebatuan kecil. Jalanan itu sangat sunyi, banyak pepohonan rimbun di sepanjang jalan. Jenara berkata ini memang jalan menuju rumah Nenek, tetapi Darkza cukup ragu untuk melajukan mobil. Darkza merasakan
sesuatu yang tidak nyaman, seperti ada sosok yang selalu mengintai perjalanan mereka.Darkza tiba-tiba menghentikan mobil, membuat teman-temannya bingung termasuk Jenara dan Pasha yang tengah asik memainkan ponsel.
"Za, kenapa lo berhenti dadakan, sih?" tanya Pasha, mematikan ponselnya.
"Gue ngerasa ada yang gak beres sama perjalanan kita sejauh ini, Sha!" jawab Darkza mengamati sekitar yang sunyi.
"Jen, ini bener jalan rumah nenek lo, 'kan?" tanya Kanda yang duduk di belakang, tepatnya bagasi mobil bersama dengan Dika.
Jenara memutar bola mata malas. Dia capek harus berkali-kali menjawab pertanyaan yang sama seperti
sebelumnya. Mereka selalu bertanya tentang itu, membuat Jenara muak. Akhirnya Jenara memejamkan mata, tidak peduli apa yang dikatakan teman-temannya."Parah si Jenara, orang lagi bingung malah dia tidur tanpa rasa bersalah," oceh Arya yang duduk di samping Darkza.
Tanpa berpikir panjang Darkza melajukan mobilnya kembali. Sesekali mata hazel itu melirik Jenara dari pantulan kaca mobil. Jenara sangat cantik, bahkan saat
tertidur pun tidak mengurangi kecantikan di mata Darkza.Selamat menempuh perjalanan yang begitu indah kalian,
Anak Kota! batin seseorang.⑅●♡⋆♡●⑅
Sekitar 2 jam lebih Darkza menempuh perjalanan, sampai akhirnya dia menemukan beberapa jalur yang
asing. Dengan cepat dia bertanya kepada Jenara untuk memberitahu jalur mana yang harus mereka tempuh. Jenara berkata kalau jalan rumah Nenek lurus mengikuti
arah peta. Namun ketika mereka keluar mobil, anak panah yang menjadi tanda itu mengarah ke kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTOLOGI CERPEN HOROR
HororKumpulan cerita-cerita pendek dengan genre horor. Kisah yang akan membuat bulu kudukmu berdiri, dengan setiap baitnya yang membawa suasana mencekam, serta kengerian. Pastikan kamu tidak sendirian. Karena mungkin, 'mereka' ada di dalam kegelapan, di...