07. -Rumah Sakit

64 11 0
                                    

Home Ambrama at 17.05
Surabaya Indonesia- Sunday
_____________________

Oke jam ini adalah jam yang di tunggu, tepat sang ayah keluarga Ambrama itu pulang dari luar negeri karena mengambil cuti untuk bertemu keluarga kecilnya. "Bapak!" Pelukan hangat itu tercipta, pria baruh baya yang sedang menggiring koper itu sedikit terkejut namun membalas pelukan sang anak.

"Rasya, kamu udah besar ya. Ganteng juga kaya Bapak" Pujian gembel itu membuat dirinya melepaskan pelukannya, jadi kalian sudah tau kan dirinya ini lebih dominan mirip ke siapa?

"Bapak sama aja kaya dulu, cuman umurnya yang beda. Tau ga Pak? Rasya minggu depan ikut olimpiade matematika, terus bulan depan nya bimbingan buat badminton" Tampak Graham tersenyum, ya nama ayah nya adalah Graham Brama.

"Kamu juga tetep sama nak, cuman prestasinya yang beda. Naik pesat" Puji Graham melihat dinding rumah nya sudah banyak terpenuhi piala, sertifikat dan juga piagam emas dan perak.

Sang ibunda hanya tersenyum sedari tadi menyaksikan perbincangan kedua dunia abadinya.

***

Gosipan demi gosipan mampu membuat Rasya semakin penasaran keadaan ketua OSIS nya yang katanya kakinya terasa kaku. "Lo tau, Nan?" Zenanda menggeleng singkat tak ingin mengikuti pembahasan murid murid.

"Tanya ke kak Masya coba, dia kan temen nya kak Arsena" Zenanda mengeryitkan dahinya. "Buat apasih? Toh keadaan-keadaan dia" Ucapan Zenanda membuat kata kunci di pikiran Rasya terpecahkan.

"Lo kenapa sih Nan?" Pekik Rasya.

"Ga kenapa napa, lo yang kenapa tiba tiba baik ama si curut itu?" Rasya mendengus kesal, sahabat nya sepertinya sedang dalam suasana hati yang buruk. "Haa.. Oke" Ngalah Rasya mengeluarkan handphone nya yang sedang berdering mengeluarkan notif.

Callista Franema

Callista Franema:
Sya, nanti gue gabisa ikut badmin nemenin njaga kak Arsena di RS.

Rasyaka Ambrama:
Siap, kalo boleh tau RS mana ya kak? Nanti pulang latihan saya mau nengokin.

Callista Franema:
RS. JanggarUdara, dapet salam. Dari kakak gue, Ashala.

Sudah sampai situ saja komunikasi mereka berdua, Callista Franema. Gadis pendek partner badminton nya yang berstatus sebagai adik dari Ashala. Anak bungsu Frans Apilog. Sungguh chat terakhir dari Callista dapat menggoncang kan hebat hatinya.

"Mau ikut ga ke RS. JanggarUdara, nengokin ketos. Gue mau liat keadaan kak Arsena" Zenanda hanya mengangguk ragu lalu mereka melanjutkan langkahnya menuju ke kelas mereka.

***

Rumah Sakit JanggarUdara
Surabaya 15.43

Mereka berdua berjalan mendatar dengan mengobrol kecil, rasanya tenaga mereka sudah terkuras habis saat jam pelajaran sebelum sebelumnya di sekolah mereka. "Selamat sore, saya mau mencari kamar atas nama Arsena Glaudia" Suster tersebut tampak mencari data yang ada di monitor.

"Di ruang ke 32 kak" Balas suster tersebut. "Terimakasih" Ucap keduanya serempak sembari menunduk hormat.

***

FRANS!SCO! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang