11. -Malu [Widuri]

62 12 2
                                    

SMA Surabaya
15 Oktober 2022 Indonesia

Pagi hari tiba, Rasya. Pemuda itu seperti wibu nolep. Pasalnya ia tak ingin keluar kelas, memakai hoodie dengan kepala yang di tutupi, masker hitam yang tak ingin di buka, dan hanya diam.

"Lo kenapa sih Sya! Come on keluar kelas lah, lo belom makan ege" Pemuda itu hanya menoleh, toh ia sudah menyiapkan bahwa ia harus makan yang sangat banyak supaya tidak ke kantin. Dan bertemu gadis itu.

"Ngomong atau gue tarik tu ikatan masker" Rasya berdecih membuka masker nya sembari menaikkan satu alisnya bertanya.

"Lo kenapa?" Tanya Zenanda yang di jawab gelengan oleh Rasya.

"Gue malu ketemu Ashala" Bisik nya membuat Zenanda tertawa keras, namun langsung di bungkam oleh Rasya.

"Gausah keras keras!" Zenanda terkekeh pelan membuka kupluk hoodie hitam milik Rasya membuat sang empu memberontak hebat. "Tapi dia mau ketemu lo" Bisik Zenanda balik membuat Rasya menelan saliva nya susah.

"Gausah bercanda!" Ucap nya memalingkan wajahnya ke sembarang arah.

"Dia nunggu lo nanti waktu badmin, kebetulan gue ada sesi jalan bareng Masya" Rasya membulatkan matanya, ia panik. Mau di taruh mana muka tampan nya jika bertemu Ashala.

"Temenin gue plis! Gocap deh" Zenanda menggeleng kuat menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri tepat di wajah Rasya.

"Em.. Em.. Em, terima aja napa, ini dia sendiri loh yang nanyain lo. Gue ga boong, waktu gue ke kantin tadi dia langsung ngomong gitu" Rasya resah meng-gigit jari telunjuknya, tentu saja Zenanda hanya bertugas tertawa saja.

Kringg Kringg Kringg!!

"Nah udah bel tuh, yaudah selamat bertemu Ashala nanti nya.." Ledek Zenanda memegang dagu yang bercucuran keringat tersebut.

-Dilain sisi Ashala>>

"Sya Masya, percaya ga kalo kemaren Rasya confes ke gue?" Gadis berkulit putih itu menyemburkan air nya tak percaya, ia menatap mata Ashala yang terlihat tidak ada kebohongan terdeteksi.

"Jorok!" Masya dengan cepat meraih tisu berpuluh-puluh untuk mengeringkan bekas semburan nya itu.

"Cepetan ceritain! Gue pengen denger" Masya membersihkan meja kantin tersebut sembari menatap sahabat nya yang mengaduk aduk minuman yang belum habis itu.

Ashala menceritakan semua nya yang di alami di UKS kemarin, jujur saja ia susah tidur karena kejuruan adik kelasnya itu. Bukan masalah confes nya, tapi pertama menyukai dirinya. Enam tahun lamanya. Dia jahat, dia jahat tidak mengenal seorang Rasyaka Ambrama enam tahun lalu.

"Sumpah La! ENAM TAHUN" Masya menutup mulutnya tak percaya, sedangkan Ashala hanya mengangguk merespon perkataan Masya.

"Dia ga keluar kelas sama sekali kata Zenanda, jadi gue mau nemenin dia badminton nanti. Sekalian nungguin adek gue" Masya berdehem menggoda Ashala yang sudah siap mencubit lengan putihnya yang akan memerah nantinya.

***

Lapangan Badminton
15.00

FRANS!SCO! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang