"Nak, kamu sekarang pulang nya kok telat terus? Ada tambahan latihan badminton?" Tanya Shanria menyeduhkan teh panas untuk putranya yang sudah bersiap. "Bukan badmin bun, Rasya di-ajuin bimbingan buat olimpiade matematika tingkat kab" Shanria tersenyum, duduk di samping putranya sembari mengelus pucuk kepala nya.
"Anak pintar, tapi ngomong-ngomong apa kamu udah ada pendamping?" Tanya Shanria sedikit ragu, tentu saja pertanyaan itu membuat dirinya terdiam seribu bahasa. "Masih sekolah bun, jangan mikir pacar-pacaran,"
"Iya tapi jangan terlalu dingin loh ke cewek, nanti ga ada yang mau" Rasya hanya tersenyum, toh dirinya tampan. Siapa pun akan terpikat, kecuali anak sulung Fransisco. "Iya bun, yaudah Rasya berangkat" Ucap nya diakhiri meneguk teh panas yang di sediakan.
***
SMA Surabaya
Hari H-Indonesia Surabaya 07.00
______________________"Sya nanti gue pulang ngojek aja, gabisa nunggu lu lama-lama" Rasya hanya mengangguk tak butuh alasan lain, pasti sahabatnya punya privasi tersendiri tak mungkin ia harus selalu tau.
"Murid-murid yang masih berada di ruang selain aula segera ke aula! Sekian terimakasih" Speeker sekolah berbunyi, mereka langsung melanjutkan langkahnya ke arah aula.
***
"Kali ini kita akan memperkenalkan ekstrakulikuler yang ada disini, pasti kalian pada gak sabar kan?" Tanya sang ketua OSIS melalui mic. "Iya!" Seru murid-murid tersebut.
"Oke pertama ada penyambutan ekstrakulikuler nari yang di persembahkan oleh wakil ketua OSIS kita dan sekertaris OSIS!" Tampak Masya dan Ashala memasuki panggung, keduanya memberikan gerakan salam dahulu dan mulai menari.
"Cewe-cewe kita" Pelan Zenanda yang mampu mendapat pukulan keras dan tatapan mendelik tajam. "Ck gausah ngadi-ngadi" Zenanda hanya meringis.
2 jam kemudian..
"Sekarang kita akan menyambut ekstrakulikuler terakhir, sing club atau menyanyi yang di wakilkan oleh wakil ketua OSIS kita lagi!" Waktu ini tentu saja waktu yang di nantikan Rasya, tampak Ashala yang sudah berganti pakaian santai dan membawa gitar.
Mic yang sudah di sediakan berdiri tepat di depan Ashala yang sedang duduk, elegan. "Selamat pagi, saya Ashala Fransisco. Selamat menikmati" Suara rendahnya membuat pemuja Ashala lainnya ingin pingsan, sungguh cantik.
(Ilustrasion Ashala singing)
Prok Prok Prok!!
Tepuk tangan meriah di hadiahkan oleh siswa-siswi tersebut, Ashala menunduk menghormati. "Terimakasih, sekian dari saya, Ashala Fransisco" Ashala mengundurkan diri menuju kebelakang panggung yang di sediakan.
"Oke itu tadi adalah macam-macam ekstrakulikuler yang sudah di tampilkan, silahkan yang tertarik boleh segera daftar ke kakak-kakak disana ya!" Tunjuk Arsena ke arah anggota-anggota OSIS lainnya yang sedang berada di pintu keluar aula.
"Sstt.. Buruan nanti kasiin hadiahnya" Bisik Zenanda sedikit menahan senyuman nya. "Gue yang ngasih lu yang heboh" Pekik nya berjalan menuju ke belakang panggung, tetapi tiba tiba lengan Zenanda di seret oleh Rasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRANS!SCO! [END]
Romance"Aku menyukaimu, sangat." Mengenalkanmu dan menceritakanmu itu tak ada habisnya, sama seperti rasa ini. **** Susah ya bergulat dengan perasaan yang tak tau kapan terjadinya, aku hanya mengenal bahwa aku secinta itu padamu, Ashala Fransisco. Wanita...