Home Ambrama at 06.15
Surabaya IndonesiaDi kediaman Ambrama di pagi hari, Ashala mempunyai keinginan untuk mengunjungi rumah pria yang belakangan ini berjanji untuk mengajarinya jatuh cinta, sekali lagi.
"Tante Shanria, ini beneran kalo weekend Rasya bisa bangun sampe siang?" Tanya Ashala sembari memotong-motong sayuran yang di beli Shanria.
"Emang gitu anak nya Ashala, dia giliran sekolah atau jemput kamu. Dia mah bisa tuh bangun jam empat" Sahut Graham yang sedang membaca koran jadul yang tetap menarik di matanya.
"Bisa aja om" Pipi nya memerah mendengar ucapan Graham yang tengah sibuk membaca koran jadul tersebut.
"Kalo kamu gamau nunggu sampe siang, bangunin gih. Itu kamarnya yang ada hiasan awan nya, pintu nya warna biru" Ashala menatap kembali Shanria meminta izin sekali lagi, wanita paruh baya yang terlihat muda itu mengangguk.
Dengan cepat Ashala meninggalkan aktivitas memotong nya dan langsung mencuci tangan nya.
---------
Sekarang ia sudah di depan kamar si pemilik nya, tanpa pikir panjang Ashala langsung masuk ke kamar pemuda tersebut, betapa terkejutnya ia melihat kamar full bewarna biru, dengan hiasan hiasan planet-planet.
Tunggu, tapi bukan itu yang membuatnya terkejut. Ia terkejut melihat pigura foto nya yang masih SMP. Pigura itu cukup besar menghadap kasur pemiliknya yang sedang tidur.
"Dia secinta itu ya?" Gumam nya melangkah pelan ke depan untuk duduk di tepi ranjang Rasya.
"Bangun!" Bisik nya sembari memainkan rambut Rasya yang menutupi wajah tampan nya. "Eughh, nanti dulu bun" Pemuda tersebut melenguh berbalik membelakangi nya, membuat ia tersenyum gemas.
"Aku Ashala, bangun yuk?" Pemuda tersebut berbalik lagi sedikit membuka matanya, benar adanya. Gadis tersebut sedang tersenyum ke arahnya.
"Ashala! Kok ga bangunin aku dari tadi" Suara berat tersebut menggelegar, ia berusaha menutupi pigura foto tersebut dan langsung berdiri menutupinya.
"Aku udah liat kok, kamu tulus."
***
Mereka sekarang sedang berjalan-jalan mengitari komplek dengan sepeda matic yang baru-baru ini dibeli oleh ayahnya.
"Aku ga pernah tau nyobain sepeda ginian, nanti aku pengen belajar sama kamu" Rasya tersenyum mengusap tangan yang terus melingkar di perutnya, membuat ia tak bisa melunturkan senyum kebahagiaan.
Saat sedang menghirup angin pagi dalam dalam dan sedang menikmati sinar matahari yang memberikan vitamin D, tiba tiba ada gadis yang jatuh saat mereka lewat. Tentu saja mereka memberhentikan motor matic nya.
"Mbak? Gapapa?" Tanya Rasya menyentuh bahu gadis tersebut, gadis tersebut mendongak menatap lekat Rasya. "Rasya?"
"Eh... Floresha Lana ya? Yang pernah ngasih gue makan di UKS" Gadis bernama Floresha itu tersenyum, tak mengalihkan pandangan sedikitpun ke arah Rasya.
"Udah? Gini doang?" Gadis lebih tua itu bangkit dari jongkok nya, memutar bola matanya malas saat gadis pendek tersebut tak mengalihkan pandangan sama sekali ke arah Rasya.
"Eh- Lo gapapa kan Flo?"
"Gapapa kali dia, orang cuman merah" Sahut Ashala dengan nada kesal, gadis tersebut memotong pembicaraan dari Floresha. "Kamu gaboleh gitu ah, ini adek kelas kamu Ashala."
Ashala hanya mengangguk saat Rasya menegurnya dengan cara berbisik pelan kepadanya. "Sorry ya Flo, gue mau pergi dulu sama Ashala. Gabisa nganterin lo" Floresha mencabikkan bibirnya lalu menunduk.
Sedangkan Ashala sudah misuh-misuh memakai kembali helm nya, ia kesal dengan perilaku Floresha terhadap Rasya. Terlalu mencari perhatian.
"Kalo kamu mau nganterin Floresha juga gapapa, aku mau pake motornya! Biarin aja kalo nabrak, kebakaran, aku kecelakaan" Rasya bangkit menatap Ashala dengan senyuman nya, lucu sekali gadis itu jika kesal.
"Bukan gitu maksud aku cantik, eh Flo gue cuman bisa bantu kasi plaster doang hehe, ini Ashala mau jalan soalnya" Rasya dengan cepat mengambil plaster yang selalu ia bawa kemana-kemana.
"Oke deh... Emm, sampe ketemu di sekolah" Floresha berdiri melambaikan tangan nya menatap motor matic yang Rasya kendarai menjauh dari netranya.
***
Taman Kandarpa at 07.30
SurabayaMereka berada di taman ini karena keinginan dari gadis yang lebih tua kesayangan nya. "Bisa ga sih dia itu gausah natap kamu sampe segitunya, dia pikir dia siapa?" Nyinyir gadis tersebut sembari melahap batagor.
"Floresha maksud kamu?" Ashala menatap nya sebentar, lalu langsung memalingkan wajahnya.
"Gatau!" Rasya meneguk saliva nya susah, ia tak bisa membujuk wanita saat marah. Ya karena baru kali ini ia dekat dengan wanita, kecuali Ibu nya.
"Iya-iya salahin aja matanya" Ngalah Rasya meneguk air putih dingin nya.
"Tau ga artinya Kandarpa?" Ashala meboleh lalu menggeleng dan sibuk memakan batagor.
"Dalam bahasa Sansekerta itu artinya kasih sayang, cinta. Sama kaya aku ke kamu, penuh cinta dan kasih sayang."
_____________________
"Bayangkan jika kita jadi sebuah takdir suatu hari, senang mu berapa?
Aku tentunya paling banyak." -3726 mdplTBC.
733 kata/short bab
KAMU SEDANG MEMBACA
FRANS!SCO! [END]
Romance"Aku menyukaimu, sangat." Mengenalkanmu dan menceritakanmu itu tak ada habisnya, sama seperti rasa ini. **** Susah ya bergulat dengan perasaan yang tak tau kapan terjadinya, aku hanya mengenal bahwa aku secinta itu padamu, Ashala Fransisco. Wanita...