The Assistant [SEULRENE] ✔️

Prologue: The Assistant

AUTHOR POV

Bae Joohyun berdiri tegak di depan cermin besar yang terpajang di salah satu kamar tamu di rumah mewah keluarga Kang.

Setelan hitam ketat menyesuaikan lekuk tubuhnya, dipadukan dengan kemeja dan kaos dalaman hitam, menunjukkan wibawa seorang staf pengawal khusus.

Matanya yang tajam dan penuh ketenangan menelusuri setiap detail seragam yang ia kenakan, memastikan tidak ada cela.

Namun, yang lebih dalam dari sekadar penampilan luar, di balik ketenangan wajahnya, hatinya sedang didera badai kebencian yang membara.

Joohyun menggenggam erat ponselnya, jari-jari rampingnya sedikit bergetar ketika bayangan masa lalu kembali merasuk ke benaknya.

10 tahun lalu—sebuah angka yang tidak bisa ia lupakan.

Angka itu selalu menjadi duri yang tertanam dalam-dalam di hatinya, menjadi pendorong dari setiap langkah yang ia ambil sampai hari ini.

Sebuah tragedi yang telah mengubah segalanya. Tragedi yang menghancurkan keluarganya.

Kang Jinhyuk—seseorang yang oleh banyak orang dipuja dan disanjung sebagai pemimpin yang tegas dan penuh visi, adalah sosok yang Joohyun pandang sebagai dalang di balik kehancuran keluarganya.

Ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ayahnya, seorang pegawai negeri rendah hati yang jujur, dijebak dan disingkirkan dari posisinya.

Kekuasaan, politik kotor, dan tipu muslihat adalah senjata yang dipakai oleh Kang Jinhyuk untuk mendominasi, dan keluarga Joohyun—yang tidak lebih dari semut kecil di bawah sepatu kekuasaan Kang—dihancurkan tanpa ampun.

Ibunya, yang begitu mencintai keluarganya, tak kuat menghadapi semua tekanan itu. Sejak saat itu, ia terjebak dalam dunia gelapnya sendiri, terpaksa hidup di rumah sakit jiwa.

Joohyun tak akan pernah melupakan jeritan histeris ibunya di malam terakhir sebelum ia dibawa pergi. Jeritan yang terus menghantuinya sampai hari ini.

Sebuah janji yang terpatri di hatinya kala itu. Aku akan membalaskan dendam ini. Aku akan menghancurkan mereka.

Joohyun menarik nafas dalam-dalam, memadamkan api di dalam hatinya yang semakin menyala saat memikirkan dendam tersebut. Ia harus tetap tenang. Harus tetap bersikap biasa.

Keluarga Kang percaya pada kebohongannya. Percaya bahwa Joohyun adalah seseorang yang hanya berusaha memperbaiki nasibnya setelah bertahun-tahun belajar dan bekerja di luar negeri.

Mereka tidak tahu apa-apa. Dan itu bagus. Karena semakin buta mereka terhadap rencananya, semakin mudah bagi Joohyun untuk mendekati target utamanya—Kang Seulgi.