16. I'll Never Love Again

299 56 22
                                    

A/N : el finale is on the wayyy ~


"If I knew it would be the last time

I would've broke my heart in two,


Trying save a part of you." - BJH






AUTHOR POV




























Pagi yang tenang di Kang Mansion, seperti biasanya, suasana terasa damai di seluruh penjuru rumah mewah itu.

Matahari pagi memancarkan cahayanya dengan lembut, menembus dedaunan pohon dan menari di atas rerumputan taman.

Udara segar yang menyelusup melalui jendela terasa menenangkan, dan aroma sarapan yang masih tersisa di udara membawa kehangatan tersendiri.

Setelah sarapan bersama, Joohyun, seperti biasanya, menjalankan tugas rutinnya untuk mengantar Jinhyuk, ayah Seulgi, hingga ke mobil.

Dengan penuh hormat, Joohyun membungkukkan badannya, memberikan penghormatan sebelum Jinhyuk berangkat ke kantor ditemani supir pribadi keluarga Kang.

"Hati-hati di jalan, Tuan," ucap Joohyun sopan, meski di balik suaranya yang tenang, pikirannya berkecamuk tak menentu.

Jinhyuk hanya mengangguk ringan dan tersenyum ramah ke arah Joohyun sebelum mobil hitam itu melaju meninggalkan mansion.

Setelah memastikan bahwa Jinhyuk sudah pergi, Joohyun menghela nafas pelan, mencoba meredakan kegelisahan yang tak henti-hentinya menggumpal di dadanya sejak semalam.

Ada banyak hal yang membuat pikirannya tidak tenang, terutama rahasia yang ia simpan rapat-rapat dari Seulgi—sebuah kebenaran yang tak pernah ia ungkapkan, tentang alasan mengapa ia menjadi staf khusus pengawal keluarga Kang.

Untuk mengalihkan pikirannya, Joohyun memutuskan membantu para maid di taman.

Ia selalu suka berkegiatan di taman mansion yang luas dan asri, penuh dengan bunga-bunga bermekaran dan pepohonan hijau yang rindang.

Sambil menyiram bunga dengan penyiram air, Joohyun mencoba menenangkan dirinya, meski benaknya tetap dihantui oleh perasaan bersalah dan takut.

Bagaimana jika Seulgi mengetahui kebenarannya?

Pertanyaan itu terus berulang-ulang di pikirannya, seperti gema yang tak kunjung berhenti.

Saat ia sibuk dengan pikiran-pikirannya, tiba-tiba Joohyun merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

Pelukan hangat itu langsung ia kenali.

Aroma parfum lembut yang begitu familiar menyapa hidungnya, dan sebelum ia bisa berkata apa-apa, terdengar suara lembut dari belakangnya.

"Pagi, sayang," bisik Seulgi dengan nada menggoda, menyapa Joohyun dengan manis.

Suara lembut itu membuat jantung Joohyun berdegup lebih kencang, seolah-olah pelukan itu cukup untuk membuat semua kegelisahan di hatinya sirna seketika.

Tetapi, Joohyun yang masih memegang tanggung jawab sebagai staf khusus merasa sedikit terganggu dengan perhatian mendadak Seulgi itu, terutama di tengah-tengah taman yang terbuka dan dikelilingi oleh para maid dan pengawal lainnya.

Dengan senyum kecil di bibirnya, Joohyun perlahan mencoba melepaskan pelukan Seulgi. Ia berbisik pelan,

"Seulgi... jangan di sini, nanti para maid atau pengawal lain melihat kita."

The Assistant [SEULRENE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang